Sejeong memberikan cap untuk hari itu sebagai Hari Patah Hati Nasional.
Kalau mau jujur, sebenarnya Sejeong masih belum bisa move on dari Daniel sepenuhnya. Masih ada segelintir perasaan yang tersisa. Masih ada sedikit harapan akan Daniel yang berpaling padanya. Masih ada sedikit harapan bahwa sebenarnya, semua hal ini nggak nyata. Tapi apa boleh buat. Sejeong cuma bisa meratapi nasibnya yang kepalang nggak sial-sial amat sih.
Sejeong mencoba untuk berdandan secantik mungkin. Dengan secercah harapan agar pria itu bisa meliriknya lagi, walaupun ia yakin pasti gagal karena sejak dulu juga, Daniel nggak pernah sempat melirik dia sekalipun.
Sejeong amatlah bersyukur karena ini hari terakhir ia bisa melihat Daniel-Jennie bersama secara langsung. Ya, soalnya sehabis hari itu, mereka akan jarang bertemu. Ya, mungkin saat acara reunian saja tapi Sejeong nggak yakin bakalan mau ikut. Cukup risih ngeliat pasangan nggak resmi itu di chat grup aja. Sejeong nggak mau merelakan matanya yang suci untuk melihat pasangan itu berduaan saja.
Sejeong akui, ia lama-lama muak dengan perasaannya. Ia kalap. Namun sejenak ia menyesal pernah menyukai Kang Daniel. Ia menyesal dengan segala kenangan yang pernah ia rasakan sepihak hanya karena pria itu. Tapi ia tetap rindu.
Biarlah perasaannya menguap seiring waktu berjalan. Sejeong bersyukur mengetahui bahwa ia dan Daniel telah memilih jalan yang berbeda. That way Sejeong nggak akan mungkin bisa sering ketemu dengan Daniel lagi, dan itu adalah hal yang sangat bagus. Sangat bagus.
The end
it's already the end :((
makasih yang udah bersama unrelated sejak awal cerita ini lahir
maafkan daku karena endingnya ga bermutu, hehehe, but that's it, semuanya memang apa adanya, kok
maaf banget kalo cerita ini nggak sesuai ekspektasi
but anyways
see you in the next story!((and maybe i'll make a sequel of this when i'm ready))