Sejeong amat jengkel dengan yang namanya 'pemotretan'. Pasalnya ia sangat benci mengekspresikan dirinya. Dan yang kedua, ia sangat benci diarahkan.
Hari itu dengan mood yang buruk, Sejeong mengarahkan tungkainya ke kelas. Suasana kelas yang terlampau sepi membuat gadis berambut brunette itu ingin segera pulang dan tidur. Sweater yang ia pakai malah membuatnya kepanasan. Ia merasa tersiksa sekarang.
Smartphone yang ia genggam juga tidak berguna untuk menandaskan kebosanan. Apalagi saat maniknya menangkap sosok Daniel dengan sweatshirt coklat yang sangat, sangat jarang ia pakai. Sejeong terkejut, entah sejak kapan pria jangkung itu sudah berada di dalam kelas.
Sweater itu terlihat cocok dengannya. Dan lihat! Kita sama-sama memakai sweater, hahaha, Sejeong tersenyum dalam batinnya. Perihal rasa bosannya langsung kandas saat si pria itu masuk.
Foto pertama yang akan mereka lakukan adalah foto satu kelas dan Sejeong merasa amat malas. Ia akan mencoba untuk menghindarinya sebisa mungkin namun mana mungkin? Kalau fotonya rumpang sedikit pasti akan banyak yang curiga.
Alhasil Sejeong mencoba berdiri di paling pinggir barisan para perempuan yang berdiri. Awalnya ia sudah nyaman seperti itu namun jika bukan karena pengarah gaya yang menyuruhnya untuk pindah posisi, Sejeong tak akan menjadi nyasar di barisan perempuan bawah yang posisinya duduk.
Sejeong mencoba untuk rileks, namun gagal. Kegagalannya menjadi-jadi saat sang pengarah gaya menyuruh Daniel dan Hyunbin untuk pindah posisi dari pinggir kanan--posisi awal mereka--ke pinggir kiri, tepatnya di barisan perempuan yang atas agar mereka bisa melengkapi yang rumpang. Sejeong hampir mati rasa saat posisi Daniel berpindah makin dekat sehingga pria itu berdiri tepat di belakangnya.
Sejeong ingin mengucapkan sumpah serapah, namun tak jadi. Karena harus tersenyum ke kamera, Sejeong malah jadi melakukannya dengan tidak natural. Senyumannya terkesan kaku. Badannya juga lebih kelihatan seperti patung dibanding teman-temannya yang lain yang kelihatan rileks. Sejeong ingin menyalahi pengarah gaya karena foto buku tahunannya jadi jelek dan ia malu jika Daniel menyadarinya.
Tapi apa Daniel sendiri juga bakalan sadar akan kejelekan Sejeong di foto itu? Entah, Sejeong pun tak tahu dan tak mau tahu.
Disini bahasanya rada beda ya? Sorryy