BAB 1

3.6K 166 18
                                    

Di suatu kota yang pada penduduknya, pasti banyak juga kasusnya. Baik itu kasus kriminal, kasus biasa, atau pun kasus tidak biasa. Seperti di kota ini, kota Esau namanya. Kota Esau terletak di selatan pulau Polo. Dan juga merupakan perbatasan antara Kota Sunan dan Kota Raja.

Di Kota Esau sering sekali terjadi kasus kejahatan. Karena itu, betapa pentingnya badan kepolisian di kota ini. Tiga bulan lalu, kepolisian di kota Esau ini baru menyadari bahwa terkadang kepolisian tidak bisa bekerja sendiri untuk menghadapi kasus-kasus kejahatan yang terjadi. Kepolisian juga memerlukan seorang detektif yang bekerja untuk membantu polisi menyelidiki kasus yang dihadapi. Karena kesadaran itu, Kepolisian menyebarkan pamflet pendaftaran detektif ke seluruh penjuru kota.

                                                                                ---oo---

Pagi itu.

Disebelah Kota Esau, tepatnya Kota Sunan, aku sedang membaca koran diatas sebuah kursi rotan tua yang sudah mulai lapuk. Koran Post-News yang baru diedarkan pagi ini dan langsung diantar oleh seorang kurir kerumah ku pagi ini juga.

Aku memang berlangganan koran tersebut dua bulan terakhir ini. Itu bukan karena aku terlalu rajin membaca, tetapi karena aku tidak ada kerjaan lain selain tidur, makan, dan mandi. Hanya itu yang biasa kulakukan. Ya, aku hanya seorang lulusan SMA. Dan seorang pengangguran.

Loh, kok nggak lanjut kuliah?

Iya, itu karena kalau aku lanjut kuliah, aku harus kuliah di bidang yang tidak aku sukai. Aku dipaksa oleh Ayahku untuk kuliah dibidang Farmasi. Bidang yang kerjanya hanya meracik obat. Entahlah apa gunanya buatku jika mempelajari hal itu. Dan semenjak Ayahku memaksa ku kuliah dibidang Farmasi, hubungan ku dengan Ayahku menjadi tidak baik. Sudah dua tahun belakangan aku tidak bertemu dengan Ayahku. Tetapi Ibuku sering datang ke indekos untuk menemui ku.

Terus bidang apa yang kamu suka?

Bidang yang aku suka? Aku suka dengan hal-hal misterius. Bukan hal-hal yang berbau mistis atau pun berbau horror. Aku suka sama hal-hal yang sulit untuk dipecahkan, dan hal-hal yang melakukan penyelidikan. Contohnya seperti detektif.

Detektif?

Ya, detektif. Ada yang salah? Detektif memang sering dianggap remeh oleh orang-orang. Boleh saja kalau kalian menganggap remeh detektif, tapi jangan sampai kalian tidak menghargai detektif.

Sudah, jangan terlalu lama kita bahas itu. Nanti kalau di lanjutkan mungkin bisa habis dua halaman penuh cuma untuk menceritakan itu.

Seperti yang ku bilang tadi, aku ini pengangguran. Jadi aku membaca surat kabar harian Post-News karena aku lagi melakukan apa yang dilakukan pengangguran lakukan kalau baca koran. Ya, aku sedang mencari pekerjaan. Yang sesuai sama bidang ku pastinya.

Akhirnya, setelah aku cari di puluhan koran Post-News, akhirnya ada lowongan pekerjaan yang sesuai dengan minat ku. Itu berarti ada yang membutuhkan seorang detektif. Jadi mulai sekarang, jangan anggap remeh seorang detektif.

                                                                                       ...

Dibutuhkan seorang detektif untuk membantu memecahkan kasus-kasus kejahatan di kota Esau. Syarat : 1) Seorang laki-laki.
2) Berumur 17 – 26 tahun

3) Dapat memecahkan masalah

Yang tertarik mendaftar, silahkan datang ke kantor pusat kepolisian Kota Esau.

Alamat : Jalan Perkutut Kecil, Nomor 431, Kota Esau.

Untuk informasi, hubungi : 081208757890

                                                                                       ...

Sang Detektif  {Pembunuhan Di Kantor Media}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang