BP-15 "Cemburu"

4K 221 2
                                    


Sudah hampir jam masuk kerja saat Hanna memasuki areal kompleks perkantoran. Sudah ramai karyawan yang berdatangan. Tanpa sengaja dia melihat sosok tak asing memasuki lift khusus yang biasa dipakai Nathan.

Sammuel, apa yang dilakukannya disini. Apa Nathan sudah tiba di kantor? Hanna menarik nafas. Berharap ini bukan hari buruk bagi dia dan Nathan.

Hanna menaiki lift penuh pegawai lainnya kemudian bergegas memasuki ruang kerja. Pak Santo menelpon mengajak Hanna menemani rapat jam 10 nanti sebagai perwakilan dari divisi. Hanna langsung tenggelam dalam kesibukan menyiapkan bahan rapat.

Sudah jam 10.30,  Pak Santo dan Hanna sudah di ruang rapat bersama lebih dari 20 karyawan yang berasal dari berbagai divisi. Rapat belum bisa dimulai karena Nathan belum juga hadir. Hal yang jarang terjadi.

Apa ada hubungan dengan Sam. Apa dia ikut rapat juga? Hanna menghembuskan napas lega saat Nathan sendiri memasuki ruang rapat.

Semua yang hadir langsung berdiri menyambut Nathan. Wajahnya tegang dan pikirannya seperti tidak disini. Dia memandang semua bawahannya dan berhenti sebentar saat matanya bertemu dengan Hanna. Nathan tersenyum ringan tapi perasaannya berkata Nathan menyimpan sesuatu.

Nathan duduk di kursi pimpinan. Kursi gadis itu berjarak sekitar 5 kursi dari Nathan. Pak Santo di sebelah kirinya sedangkan Rigo berada di sebelah kanannya. Rigo yang memergoki dirinya dan Nathan. Rigo terkadang bawel dan suka bercanda. Sedari tadi senyum-senyum sambil menempel ke dekat Hanna menggoda gadis itu. Sebenarnya Rigo hanya penasaran mengenai hubungan Hanna dan Nathan. Tapi kedekatan mereka saat ini sepertinya diartikan lain oleh Nathan.

Nathan sedang memimpin rapat dan merasa terganggu melihatnya.
"Saudara Rigo, kalau kau masih ingin mengikuti rapat ini sebaiknya kau pindah duduk darisana agar bisa fokus".

Setelah Nathan mengucapkannya, ruangan rapat itu langsung hening seketika dan semua mata mengarah pada Hanna dan Rigo.

Hanna yang terkejut mendengar kalimat Nathan barusan ditambah semua mata yang kini menatap ke arah mereka. Dan sekarang melihat tatapan Nathan yang terus terarah padanya. Bukan tatapan penuh cinta.

"Maafkan saya pak"
Rigo memilih pindah ke kursi lain, tukaran tempat dengan teman satu divisinya yang memberi tempat duduknya.
"Jadi kalau kalian tidak mau mendengarkanku sebaiknya keluar saja dari rapat ini atau dari perusahaan ini sekalian".

Ada apa dengan Nathan. Dia begitu marah. Hanna takut dan matanya mulai berkaca-kaca. Nathan tak pernah semarah ini.

"Saya sebagai kepala divisi Rigo minta maaf atas insiden kecil ini pak. Sehabis rapat ini saya akan menegurnya langsung".

"Baik rapatnya kita lanjutkan" Nathan memutuskan membuat semua stafnya menarik nafas lega.

'Nathan keterlaluan'pikir Hanna. Dia sudah berjanji merahasiakan hubungan mereka di kantor.
Dengan sikapnya tadi apakah karyawan di kantor ini tidak akan curiga melihat upaya Nathan memproteksi Hanna.

================================

Nathan sedang menandatangani berkas saat Sammuel masuk.

"Hai bang Jo. Bagaimana kabarmu? Tampak seperti orang yang sedang jatuh cinta."
"Sam.. kau datang juga. Yahh seperti yang kau lihat" balas Nathan sambil tersenyum tipis tapi matanya tak lepas dari berkas.

Sam tidak duduk tapi berdiri menghadap ke arah jendela besar melihat pemandangan indah dari atas sana.

"Bang Jo. Aku ingin membuat perjanjian bisnis denganmu" Nathan diam. Masih menunggu Nathan meneruskan ucapannya. Untuk saat ini, dia merasa belum perlu menanggapi.

"Tinggalkan Hanna, bang. Dia milikku dari awal" ujar Sam melirik ke arah Nathan.

Nathan yang mendengarnya menghentikan kegiatan. Memandang ke arah Sam dengan wajah merah karena marah.

"Ayolah bang. Kau bisa mendapatkan wanita apapun yang kau inginkan. Yang lebih cantik, lebih seksi, lebih segalanya serta bisa memuaskanmu. Tapi bukan Hannaku".

"Aku hanya menginginkan Hanna" akhirnya keluar kalimat dari mulut Nathan.

"Bang, ambil semua yang kau mau dariku. Kita bisa membuat perjanjian kerjasama yang menguntungkanmu. Apapun itu".

"Aku tidak menjual Hanna".

"Bang Jo, tolong ingatkan bahwa aku sudah meminta padamu dengan damai".

"Camkan bahwa aku tak takut denganmu".

"Baik. Kau yang mengibarkan bendera perang bang".
"Kurasa kau tahu dimana pintu keluar Sam".

Brakkk ... Sam keluar dari ruangan Nathan sambil membanting pintu dengan keras.

================================

Rapat sudah selesai. Tadi Nathan duluan keluar karna ada panggilan penting dari sekretarisnya.

Di ruangannya, Hanna mengirim pesan singkat ke Nathan.

"Nathan...".
"Hmmm.. yeah..".
"💋💋. Jangan marah lagi".
"😍😍😄😄".

Hanna lega karna Nathan sudah kembali ceria.

"Tadi knapa."
"Tidak boleh ada yang dekat-dekat kamu."
"Kamu cemburu ??? Sama Rigo?? Hahhaa.. Yang bener aja."
"Cemburu kan artinya cinta".

"Aku selalu memilih kamu Nathan" Hanna kembali mengetik di hapenya lalu klik sent ke Nathan.
Hanna melihat pesan itu sudah dibaca Nathan tapi belum juga dibalas. Hanna menggerutu dalam hati.

Terdengar bunyi pesan masuk. Hanna langsung membaca pesan Nathan di hapenya dan wajahnya langsung menegang.

"Maka buktikan Hanna".

Entah mengapa perasaannya jadi tak karuan. Sam. Itu yang terlintas di benaknya. Apa saja yang sudah dikatakan pria brengsek itu di ruang Nathan tadi pagi.

Tbc

Author

Linhas

Disini Sammuel udah mulai masuk guys. Artinya apa ya ??

Seperti Biasa.. comment please or kasih tanda bintang. Ehh ngarep bangetz y.. Penasaranmu adalah cumungud chu.. 😄😄😄

Bossku ParibankuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang