BP-20 "Bias

2.7K 157 6
                                    


Untuk sesaat Hanna merasakan entahlah perasaan apa ini. Mungkin sedikit nyaman dalam pelukan Sammuel. Sebelum bayangan Jonathan melintas dan membuatnya merasa bersalah.

"Samm.. maaf, ini tidak benar." ujar Hanna.

"Aku tahu hubunganmu dengan Jonathan. Aku tidak akan memaksamu. Kamu bebas memilih kepada siapa hatimu terpaut. Tapi kamu harus tahu Hanna. Di sini, di hatiku, debaran ini masih milikmu".

Sam menarik tangan Hanna, mengarahkan ke jantungnya. Membuat Hanna dapat merasakan debaran keras pria itu. Jauh di sana, sama persis dengan jantungnya.

Ya Tuhan, apa-apaan ini.

Aku tak mau bermain curang di belakang Nathan.

"Samm. Aku harus berangkat kerja" ujarnya sambil berlari melintasi Sam.

Sam memandang kepergian Hanna. Senyum tipis hampir tak terlihat di bibirnya.

☆☆☆

Hanna berlari cepat agar bisa mencapai lift. Hanna menjerit saat sebuah tangan menjangkau pinggang Hanna lalu menariknya memasuki lift.

"Hanna, ini aku."

"Nathan.."

Hanna memeluk Jonathan erat. Tubuhnya bergetar.

Apa Nathan melihat dia dan Samm berpelukan di basement. Apa tadi ada yang melihat mereka?

"Heyy.. sayang, kenapa jadi ketakutan begini. Maafkan aku".

"Tadi supir mengantarku lewat depan dan ..."

Nathan tak bisa bicara lagi karna Hanna memeluknya begitu erat. Saat ini hanya ada mereka berdua di lift.

"Maafkan aku Nathan. Aku merasa sangat takut".

tbc
Linhas

Bossku ParibankuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang