*Author's note:
"Soooooooorrryyyyyy! Sil baru aja dpt waktu luang buat ngetik chap yang satu ini karena esok hari adalah hari tanpa PR maupun ulangan! Hahahaha!!!"
***
"Yatou, kau tahu zumu sangat merindukanmu?"
Lin lao-taitai mengatakannya setelah menyesap secangkir teh di hadapannya yang dibuat oleh Gu Yao. Caranya berkata sangat lembut sama seperti tatapannya.
Saa ini lao-taitai sedang bersama dengan Lin Xuanyue di kediamannya. Sebuah bangunan yang terbilang cukup mewah di dalam fu. Mereka memasuki bangunan ini tak lama setelah lao-taitai tiba di fu. Meninggalkan anggota keluarga yang lainnya di dalam aula pertemuan.
"Yue-er juga sangat merindukan zumu. Zumu sudah berada di luar ibu kota selama lebih kurang tiga bulan. Itu membuat Yue-er merasa sedih karena tak dapat melihat dan memberikan hormat kepada zumu setiap harinya."
Lin Xuanyue yang berada di hadapan lao-taitai membuat mimik melankolis di wajah cantiknya. Ekspresinya begitu meyakinkan, membuat orang dengan mudah percaya pada perkataannya hanya dengan sekilas melihatnya.
'Tubuh ini mungkin milik Lin Xuanyue, tetapi aku bukanlah Lin Xuanyue. Sebesar apapun kasih sayang yang kau tunjukkan selama ini, aku tidak pernah merasakannya. Ingatan-ingatan dari Lin Xuanyue yang asli hanya seperti drama dimana bukan aku yang menjadi pemerannya. Aku hanyalah seorang penonton, itu saja.'
"Oh! Yatou sudah pintar berkata manis? Kau membuat wanita tua ini merasa senang mendengar perkataanmu."
Kedua pipi Lin lao-taitai terlihat sedikit memerah. Entah itu perasaannya yang sesungguhnya atau tidak, tak ada yang tahu. Namun, ekspresinya itu benar-benar terlihat apa adanya.
"Itulah yang benar-benar Yue-er rasakan."
Lin Xuanyue tidak berkata bohong karena memang itulah yang dirasakan oleh Lin Xuanyue yang asli sebelum dirinya menggantikannya untuk menempati tubuh itu.
"Begitukah? Aku benar-benar senang."
Mendengarnya, Lin Xuanyue hanya tersenyum dangkal. Senyuman itu sangat cantik, hanya saja seperti ada yang kurang entah apa itu.
Setelah mengatakan hal itu, untuk sementara waktu mereka berdua terdiam hingga Lin lao-taitai mengakhiri kesunyian itu dengan sebuah desahan yang terbilang cukup panjang.
"Dengar, yatou. Zumu-mu ini merasa cukup bersalah atas keadaanmu. Apa yang bisa wanita tua ini lakukan hanya sedikit membantumu. Ayahmu sama sekali tak menaruh rasa hormat padaku. Apapun yang aku katakan, dia tak akan mendengar. Bagaimana cara mereka memperlakukanmu ketika aku tak ada di sini?"
Lin Xuanyue menatap wajah wanita tua yang dipanggilnya dengan zumu itu. Yang terlihat di wajahnya adalah rasa bersalah dan perasaan itu ditujukan pada dirinya. Entah bagaimana, Lin Xuanyue merasa kasihan pada wanita tua ini.
'Putra kandungnya mati dan calon menantunya dinikahkan kepada putra tiri yang tidak disukainya. Posisi yang seharusnya menjadi milik putranya juga direnggut. Yang tersisa untuknya hanya posisi kosong sebagai Lin lao-taitai yang bahkan tak dihargai oleh kepala keluarganya sendiri.'
Timbul dorongan dari dalam dirinya untuk menghibur wanita tua ini walau hanya sedikit. Bagaimanapun, wanita tua di hadapannya ini telah banyak membantu Lin Xuanyue yang sekarang tubuhnya ditempati olehnya. Lagipula dia tidak akan merugi dengan melakukan itu. Dia bisa menganggapnya sebagai 'balas budi untuk teman'.
"Zumi tidak perlu khawatir, nanti zumu bisa cepat tua. Mungkin cara Yue-er diperlakukan tidak dapat dibilang baik, tetapi lihatlah, Yue-er ada di hadapan Zumu tanpa adanya goresan sedikit pun. Yue-er hidup dengan baik selama Zumu tak ada di sini. Yang harus Zumu pikirkan hanyalah bagaimana Zumu bisa tetap sehat dan bisa menemani Yue-er."
Lao-taitai tersenyum mendengar perkataan dari mulut Lin Xuanyue. Namun tak lama setelahnya senyumannya memudar dan dia kembali mendesah.
"Aku dengar yatou mendapatkan rancangan pernikahan dari yang mulia kaisar dengan putra dari Jing qinwang-fu."
Lao-taitai berkata dengan nada serius. Kedua matanya menatap lurus ke mata Lin Xuanyue. Menginginkan penjelasan darinya.
"Itu benar, lao-taitai. Pernikahan akan dilakukan dalam tiga bulan dan sekarang tujuh hari telah berlalu sejak dekrit dinyatakan."
Lin Xuanyue menjawab dengan tenang. Tak ada perubahan pada ekspresi yang ada pada wajahnya.
"Apa kau tidak akan apa-apa? Bagaimanapun kau bahkan belum pernah bertemu dengan Jing Hongxian ini."
"Yue-er tak apa, lao-taitai. Meskipun Yue-er belum pernah bertemu dengan Tuan Muda Jing, tetpai Yue-er pernah mendengar rumor tentangnya. Rumor-rumor itu mengatakan bahwa dia adalah pemuda dengan karakter terhormat."
Lin Xuanyue mungkin tidak banyak tahu, tetapi tetap saja ada satu atau dua rumor yang diketahuinya. Salah satu rumor itu adalah tentang Tuan Muda Jing yang terkenal. Mereka mengatakan bahwa Tuan Muda Jing ini adalah seorang pemuda yang heroik, terpelajar, berkarisma, dan dengan karakter yang terhormat. Terlebih lagi setelah dekrit kaisar yang dinyatakan satu minggu sebelumnya, membuat namanya menjadi lebih terkenal. Begitu banyak orang menyayangkan pemuda seluar biasa dirinya karena harus disandingkan dengan Lin da-xiaojie yang keidiotannya sudah melegenda di ibu kota. Mengapa naga harus dipasangkan dengan seekor kodok?
Foot note:
Zumu= nenek dari pihak ayah
Yotou= gadis kecil
-er= panggilan bagi yang/dianggap lebih muda, kesayangan, panggilan akrab
KAMU SEDANG MEMBACA
Her Stunning Smile
Ficção HistóricaDia adalah seorang gadis yang sama sekali tak percaya pada cinta. Karena suatu insiden, terlahir kembali sebagai puteri tertua dari menteri kanan kekaisaran di masa dan dunia yang berbeda. Meski begitu, dia sama sekali tak pernah mendapatkan kasih s...