Sementara di ruang Gryffindor, anak - anak Gryffindor duduk santai sambil menunggu hasil ujian mereka, lulus atau tidak bukanlah beban bagi mereka.
Asrama Gryffindor berada di menara Hogwarts, password Gryffindor sering berganti - ganti , penjaga pintu masuk dan penanya password asrama adalah Nyonya Gemuk. Pintu masuk asrama Gryffindor itu berada di balik lukisan. Kamar di pisah antara laki - laki dan perempuan, setiap anak laki - laki yang ingin masuk ke kamar perempuan, tangga menuju kamar akan menjadi licin seperti papan seluncur. Ruang rekreasi Gryffondor terdapat kursi empuk berlengan di depan perapian. Di atas perapian, terdapat sebuah lukisan singa.
"Hey, Els. Kau sedang baca apa ?" tanya Fin sambil duduk di sebelah Elly.
"Aku sedang baca buku Kitab Mantra. Bagimana ujianmu ?" tanya Elly balik sambil menutup buku yang sedari tadi ia baca.
"Lumayan sulit, sih. Tapi berkat kau membantuku, jadi mudah"
Wajah Elly tampak bingung, ia tidak tahu maksud dari ucapan Fin tadi.
Fin yang tau arti raut muka dari Elly pun cepat - cepat menambahkan :
"Maksudku, kau membantuku belajar"
Setelah beberapa saat berbincang - bincang. Leo dan Alexavier pun menghampiri kedua temannya.
"Aku tidak sabar dengan hasil ujianku" ujar Leo yang sudah duduk di sofa yang menghadap teman - temannya.
"Aku malah khawatir dengan ujianku. Bagaimana kalau tidak lulus ?!" sahut Alexavier yang sudah lumayan lucat pasi.
"Oh, ayolah Alexavier. Semua bakal lulus kok. Jangan memasang ekspresi kusut seperti itu, ingat liburan tinggal beberapa hari lagi. Tersenyumlah" sahut Leo menenangkan Alexavier sambil merangkul pundaknya.
Fin dan Elly terkikik geli melihat cara Leo menenangkan hati temannya itu.
"Leo benar, Alexavier" sahut Fin akhirnya.
"Ada yang mau permen Gembung atau permen Suara ? Anak kelas tiga sedang membagi - bagikan ini" tawar Billy tiba - tiba sambil menyodorkan beberapa permen di tangannya.
Empat sekawan itu pun saling bertukar pandang.
"Aku ambil satu" ujar Leo akhirnya sambil mengambil sebutir permen dan langsung memaknannya. Setelah berada di tengah tenggorokannya, leher Leo langsung menggembung besar, mirip seperti seekor kodok yang sedang mengorek. Seketika ketiga temannya tertawa melihat penampilan baru Leo.
"Oh, Fin. Coba ini. Ini permen suara" tawar Billy sambil menyodorkan sebutir permen.
Fin pun menerima dan mencobanya. Setelah permen itu melewati tenggorokannya, sura raungan singa pun keluar bersamaan dengan membuka-menutupnya mulut Fin. Kini keadaan ruang rekreasi Gryffindor pun ramai, berkat keberadaan Billy dan permen anehnya.
-
-
-
-
-
-
-
-
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Hogwarts Pottermore 1 (END)
FanfictionCERITA YANG BERLATAR BELAKANGKAN SEKOLAH SIHIR HOGWARTS. NAMUN MENGGUNAKAN KARAKTER IMAJINASI DAN KARATER DARI TEMAN - TEMAN KU. ENJOY TO READING..