Foto sampul : Putri Ayu S as Ruse Hector
Story :
Pada pagi hari yang cerah, seperti biasa Victor family sibuk dengan menyiapkan berbagai perlengkapan untuk sekolah Scorpio. Dobby, si peri rumah juga ikut membantu membereskan rumah dan kamar Scorpio.
Sarapan pagi yang sudah disiapkan oleh Dobby tertata rapi di meja makan, Victor family makan dengan lahap sampai perut mereka terisi kenyang.
"Sudah siapkan perlengkapanmu, son ?!" tanya Albert sambil menyeruput minumannya.
"Sudah, dad ?!"
"Sekali lagi, aku peringatkan, son ?! Jauhi para halfblood dan muggle born" ujar Albert sambil mengancungkan jari telunjuknya.
"Tch, sudah berapa kali, dad bilang seperti itu" sindir Scorpio sambil melahap ayam gorengnya.
"Kalau sampai melanggar, son ?! Aku tidak segan - segan menarikmu kembali dari Hogwarts ?!" ancam Albert yang berhasil membuat jantung Scorpio serasa mau lepas.
"Dear ?!" ujar Maria lirih sambil mengelus lengan Albert dengan lembut. "Dia masih anak - anak. Kita juga tidak bisa mengekang kebebasannya" tambahnya.
"Justru itu, Maria. Itu akan menjatuhkan reputasi kita. Kau ingat dengan gadis yang bernama Elly ?! Bagaimana kalau Scorpio jatuh hati padanya ?!" elak Albert.
Dengan enggan Scorpio menyeruput sedikit minumnya dan berdiri.
"AKU TIDAK AKAN MENCINTAINYA DAD ?! APA KAU PUAS ! CUKUP JANGAN MENGEKANGKU SEPERTI HEWAN ! CUKUP ! AKU MUAK DENGAN SEMUA PERLAKUAN AYAH TERHADAPKU !" bentak Scorpio pada ayahnya sendiri.
Albert pun berdiri, kini tatapannya memancarkan sebuah kemarahan dan kemurkaan.
"KAU BOCAH ! DARI KECIL SUDAH KU BESARKAN DAN SEKARANG KAU BERANI MEMBENTAKKU ?!" Albert pun menghampiri Scorpio yang masih mematung. 'Plak !' sebuah tangan berhasil mendarat di pipi Scorpio dan meninggalkan bekas merah pada pipinya.
"Dear ?!!!" teriak Maria histeris mendapati putra satu - satunya di tampar.
"SEKARANG KAU PERGI KE KEMARMU ! TUNGGU SAMPAI KEBERANGKATANMU TIBA, SON ?!" teriak Albert.
Tanpa banyak bicara, Scorpio pun berlari menuju kamarnya. Diikuti oleh Maria. Scorpio menutup pintu kamarnya dengan keras sehingga hampir seluruh rumah mendengar debaman pintu itu.
"Sayang ?! Boleh ibu masuk, sayang" tanya Maria sembari mengetuk pintu kamar Scorpio.
"Pergilah, mom. Aku hanya ingin menyendiri sebelum keberangkatanku" jawab Scorpio dari dalam.
Akhirnya mau tak mau ia pun pergi meninggalkan kamar Scorpio.
Pada saat 1 jam kurang setengah menit. Victor family sudah berada di King Cross Station. Para muggle yang berlalu lalang tidak membuat risih keluarga tersebut. Mereka berjalan dengan wibawanya sambil membawa troli yang berisi koper - koper dan 1 ekor burung hantu berwarna hitam. Arcia namanya.
Pada saat berada di depan dinding yang bertuliskan '9' untuk yang sebelah kiri dang '10' untuk yang sebelah kanan, mereka berhenti.
"Baiklah, sayang. Apa kau sudah tau caranya ?!" tanya Maria. Scorpio pun spontan menghadap Maria dan menggeleng.
"Baiklah kita masuk bersama - sama" sahut Maria sambil memeluk pundak Scorpio dan memegang pegangan troli.
Scorpio dan Maria pun berlari lurus pada tembok yang bertuliskan '9' dan '10'. Setelah berada pada titik tabrakan, mereka berdua pun menghilang dan langsung menembus pada peron 9 3/4. Disusul oleh Albert.
Pada stasiun ini, terdapat sebuah kereta api besar berwarna merah -atau bisa disebut dengan kereta asap- kereta api tersebut bertuliskan 'Hogwarts Express' pada moncongnya.
Pada saping kereta, ramai sekali dengan para penyihir. Ada beberapa penyihir berpelukkan sebelum berpisah dengan anaknya, ada juga yang mengecek ulang perlengkapan sekolah anaknya, dan ada orang tua yang mencari -yang sepertinya peliharaan anaknya yang sedang hilang- .
"Mom" panggil Scorpio yang sukses membuat ibu dan ayahnya berhenti.
Maria pun berjongkok untuk menyamai tinggi badan anaknya.
"Kau pasti gugup dengan sorting head ya, sayang ?!" tanya Maria yang tau isi pikiran Scorpio, dan meraba kedua pipi Scorpio dengan kedua tangannya. Berharap bekas tamparan Albert bisa hilang dengan seketika. Scorpio pun mengangguk lemah.
"Dimanapun sorting head menempatkanmu, disanalah tempat yang baik untukmu" bisik Maria di telinga Scorpio supaya tidak di dengar oleh Albert. Scorpio pun tersenyum lirih.
"Terima kasih, mom" balas Scorpio sambil berbisik.
Pada saat jam yang di tentukan oleh keberangkatan kereta tiba, kereta tersebut membunyikan alarm kereta supaya semua penumpang segera masuk kereta. Pada saat itulah semua penumpang bergegas masuk ke dalam kereta.
"Sebaiknya kau cepatlah, son" ujar Albert.
Maria pun berdiri dan memeluk Scorpio sebagai tanda perpisahan.
Seluruh penumpang pun masuk, hingga menyisahkan beberapa orang yang sibuk berpelukan.
"Sering - seringlah untuk mengabari kami, sayang" ujar Maria sambil mengecup singkat kening Scorpio.
"Iya mom" balas Scorpio.
Akhirnya Scorpio pun masuk ke kereta dan segera mencari kompartemen yang kosong. Setelah menemukannya pada ujung kereta, ia membuka pintu kompartemen dan segera duduk di dekat jendela. Dari jendela, terlihat sosok Albert yang sedang merangkul pundak Maria, berdiri sambil melihat keberangkatan keretanya. Namun ada beberapa orang yang melambaikan tangannya setelah kereta mulai melaju.
Perasaan cemas kembali menyelimuti Scorpio. Antara ingin masuk asrama yang berbeda, namun ada tekanan batin dari ayahnya. Scorpio pun melampiaskan semuanya pada pemandangan luar di balik kaca jendelanya.
Banyak orang baik yang berasal dari Gryffindor. Dan aku sangat menginginkan itu. Pikirnya. Namun, ayah sangat menghapakan aku masuk di asrama yang sama dengannya, bahkan memaksaku.
-
-
-
-
-
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Hogwarts Pottermore 1 (END)
FanficCERITA YANG BERLATAR BELAKANGKAN SEKOLAH SIHIR HOGWARTS. NAMUN MENGGUNAKAN KARAKTER IMAJINASI DAN KARATER DARI TEMAN - TEMAN KU. ENJOY TO READING..