Chapter 2 (Si Pembawa Sial)

104 15 14
                                    

Namanya adalah Adeeva Myesha. Gadis berkacamata yang sering disebut atau dipanggil dengan sebutan kubuk alias kutu buku. Karna hampir seluruh waktu istirahatnya ia serahkan dengan membaca buku di perpustakaan sekolah.

"Kenapa lo kubuk? Kok buru-buru gitu?" tanya Dennis, sahabat eva sejak kecil.

"Dennis pliss.. Kali ini gue gak mau berantam sama lo.. Gue abis kesal tadi sama seseorang, gara-gara dia gue hampir terlambat" Eva pun duduk tepat dibelakang bangku Dennis.

"Yaelahh pikiran lo tu harus dicuci dulu pakai sabun mandi atau diberus sekalian, gue itu nanya bagus-bagus Adeeva Myesha yang cantik dan imut" kata Dennis.

"Ihh kok cantik?" bantah Eva.

"Trus apa?" Tanya Dennis.

"MANIS" jawab Eva.

"Kenapa gitu?" Tanya Dennis kembali

"Dennis Pratama.. kalau cantik itu ngebosani taukk. Tapi kalau manis kan abadi kayak gue" jawab Eva sambil menunjukkan senyumannya.

Begitulah percakapan yang sering Dennis dan Eva lakukan. Terlihat seperti berantam tetapi faktanya mereka saling bercanda. Dennis dan Eva bersahabat sejak mereka berusia 5 tahun. Mereka sudah saling mengenal satu sama lain. Bahkan, Eva sudah menganggapnya sebagai kakak sendiri. Eva adalah seorang perempuan yang tidak terobsesi dengan kehidupan sosial. Terbukti, di sekolah,  Eva hanya memiliki satu teman dekat yaitu Dennis

Bel pertanda masuk pun berbunyi.

Eva tidak menghiraukan apa yang diucapkan oleh guru Bahasa Indonesia yang terkenal killer itu. Ia sibuk dengan novel yang baru ia beli kemarin.

"Baiklah anak-anak, kita mulai topik pembahasan kita yang kemarin tentang teks anekdot"

Eva yang sedari tadi membaca buku pun merasa bahwa ada yang sedang melihatnya. Ia pun mengarahkan pandangannya pada seseorang yang berada disampingnya.
Dan tiba-tiba...

"Ehh lo cewek aneh tadi kan? " kata lelaki itu yang menyadari bahwa perempuan yang disampingnya adalah perempuan yang mengatakannya seperti singa kelaparan.

"Kamu toh, lo naksir sama gue ya? Sampai ngikutin ke kelas gue segala" kata Eva yang langsung menutupkan bukunya.

"Ehh itu kacamata ada efeknya ya" kata Azka.

"Maksud lo?" Tanya Eva yang mulai bingung.

"Iyah. Gara-gara lo pakai kacamata, efeknya lo jadi seorang perempuan yang memiliki kepercayaan diri yang sangat tinggiiii" jawab Azka yang menekankan kata tinggi.

"Dasar lo ya!!" Kata Eva yang meninggikan volume suaranya.

"Heyy, kalian berdua! Ini bukan warung kopi. Kalian berdua saya hukum menghormat bendera sampai les saya selesai!!!" setelah mendengar perkataan guru killer tersebut. Eva dan Azka pun keluar menuju lapangan sekolah.

*Di lapangan sekolah

"Mimpi apa gue semalam, hari pertama sekolah, langsung ketemu sama cewek pembawa sial" kata Azka sambil menghormat bendera.

"Cewek pembawa sial? Heh.. Nama gue itu Adeeva Myesha." ucap Eva.

"Gak nanya" kata Azka dengan wajah acuh.

Setelah beberapa menit

Gubrakkk...

Tiba- tiba Eva pingsan dan dengan cepat Azka langsung membawa Eva ke UKS.



Hallo ..

Maaf yaa kalau ceritanya udah kayak adegan perang dunia kedua 😂

Semoga senang membacanya yaa ☺

About Love (Sahabat Dan Cinta)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang