Chapter 4 (Aneh)

54 12 7
                                    


Tak biasanya Azka berangkat ke sekolah sepagi ini. Ia mengambil tasnya dan berjalan menuju meja makan.

"Azka. Gimana sekolah baru mu nak?" tanya mama Azka yang bernama Grace.

"Yaaa begitulah ma, oh iyaa papa mana ma?" ketika Azka bertanya tentang papanya, Grace pun terdiam dan perlahan menunduk.

"Kerja ya ma? Kenapa sih papa gak pernah dirumah? Atau papa udah punya keluarga baru disana ma?" tanya Azka dengan wajah yang kesal.

"Gak boleh ngomong gitu nak, papa kerja juga buat biaya sekolah kamu dan keperluan lainnya" jelas Grace pada Azka, Anak satu-satunya.

"Ma?! Tapi papa sama sekali gak pernah pulang. Pulang juga cuma ngambil berkas penting. Abis itu langsung pergi. Dia masih ingat gak punya yang namanya keluarga ma?!!" Azka memukul meja makan lalu bergegas untuk bangkit dan pergi.

"Sarapan dulu Azkaa" kata Grace sambil melihat arah langkah kaki anaknya pergi.

"Gak selera!!" Azka pun menyalakan sepeda motornya lalu pergi.

**

Ketika Azka berjalan menuju kelas, tiba-tiba ..

Bruukkkk ..

Azka menabrak seorang gadis.

"Aduhh,.bisa gak sih jalan pake mataa!!" kata seorang gadis tersebut.

"Elo lagi? Yaa ampunn" kata Azka kesal setelah melihat sosok gadis yang ia tabrak.

"Kenapa terus tabrakan sama lo lagi sih, ehh gue gak mau hari ini kena sial lagi gara-gara lu yaa" kata Eva.

"Yaudah, gue minta maaf yaa. Gue tau gue salah. Yasudah, gue pergi duluan ya." kata Azka dengan wajah bersalah lalu pergi meninggalkan Eva yang kebingungan akan sikap Azka hari ini.

"Kesambet apa tuh anak? Apa jangan-jangan dia baik gitu karena sikap gue yang menolak penawarannya ya? Dia jadi merasa bersalah gitu. Akhhh sudahlah. Gak penting" Eva pun pergi menuju kelasnya.

**

Ketika Eva memasukki kelasnya, ia melihat Azka yang duduk dengan tangan dilipat dan menundukkan kepalanya kedalam lipatan tangannya tersebut.

Tiba-tiba guru Bahasa Indonesia pun datang.

"Selamat Pagi anak-anak" sapa Gurunya.

"Pagi bukkk" kata murid-muridnya dengan serentak.

" Baiklah anak-anak, hari ini saya akan membagi kelompok. Mohon pendengarannya dipakai. Saya akan membacakan nama-nama anggota kelompok" kata Guru Bahasa Indonesia tersebut.
...

Eva terkejut ketika mendengar namanya satu kelompok dengan Azka.
Berbeda dengan Azka yang masih dalam posisi semula dan tak menghiraukan apa kata Guru di depan. Eva pun melihat ke arah bangku Azka, Eva langsung mengingat kejadian kemarin ketika Eva menolak ajakan Azka. Eva pun merasa bersalah pada dirinya sendiri.

Bel pertanda istirahat pun berbunyi. Sebagian siswa pergi ke kantin dan sebagian siswa tetap di kelas.

"Ev, kantin yuk." Ajak Dennis.

"Enggak Dennis, gue mau di kelas aja" kata Eva sambil memandang Azka yang masih dalam posisi semula.

"Yaudah deh, gue duduk disamping lo aja" kata Dennis.

Tiba-tiba Lina datang dan menghampiri Azka.

"Oii.. kenapa lo?" Kata Lina sambil menarik telinga sahabatnya itu.

"Iss siapa sih dia" kata Eva.

"Siapa va?" Tanya Dennis.

" Ehh gak ada" kata Eva yang tiba-tiba tersadar akan pertanyaan gilanya tadi.

"Lo kenapa va?" Tanya Dennis.

"Emm.. ke kantin yuk" ajak Eva.

"Beneran sakit ya lo hari ini, tadi gak mau ke kantin." kata Dennis yang kebingungan akan tingkah Eva hari ini.

"Akh banyak cerita lo. Ayok" kata Eva sambil menarik tangan sahabatnya itu pergi menuju kantin.

Sepulang sekolah Eva melihat Azka menyalakan motornya di parkiran sekolah. Eva pun menghampiri Azka dan langsung menaiki motor Azka.

"Ngapain lo?" Tanya Azka.

"Mau pulang lah" kata Eva.

"Ngapain naik motor gue" tanya Azka.

"Gue tau lo seharian ini gak semangat, gara-gara gue nolak tawaran Lo kemarin kan? Oke gue minta maaf atas kesalahan gue yang kemarin. Sekarang gue mau kok lo anter." Kata Eva dengan penuh kepercayaan diri.

"Turun gak" kata Azka dengan wajah acuh.

"Enggak. Gue merasa bersalah akan sikap gue kemarin." Kata Eva keras kepala.

"Turun gue bilang!" Bentak Azka.

Tiba-tiba segerombolan perempuan datang menghampiri Azka dan meminta Azka untuk mengantarkan mereka. Wajah tampan Azka berhasil membuat banyak wanita-wanita di sekolahnya tergila-gila padanya.

"Azkaa anterin gue ke rumah dong. Angkot arah kerumah gak ada. Sedangkan papa aku pergi ke luar kota. Pliss Azkaa "kata salah satu wanita dari segerombolan tersebut.

"Azka mending Lo nganterin gue, rumah gue dekat kok dari sekolah. Pliss ya Azka." Sambung wanita lainnya.

Eva yang tadinya kesal dibentak oleh Azka pun segera turun dan berniat untuk meninggalkan Azka dan segerombolan wanita yang gila baginya.

"Ehh Lo mau kemana?" Tanya Azka kepada Eva.

"Pergilah. Lama-lama gue jadi ikutan gila kayak mereka" kata Eva.

"Oke gue anter lo pulang, cepat naik" kata Azka.

"Ogah.." kata Eva.

"Oke, gue traktir makan apa aja, cepat pliss" kata Azka yang terpaksa untuk menyelamatkan diri dari segerombolan perempuan itu.

"Apa aja?" Tanya Eva.

"Iyah cepat naik" kata Azka.

"Oke" kata Eva.

"Ehh lu pada pulang Sana!!" Bentak Eva.

Segerombolan perempuan tadi pun pergi meninggalkan Azka dengan wajah kecewa dan marah kepada Eva.

Haii ☺

Maaf lama ngepostnya.
Efek banyak tugas 😂😂

Selamat membaca ☺☺

About Love (Sahabat Dan Cinta)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang