Chapter 8 (Lelah)

28 4 0
                                    

Eva berjalan menuju kelas dengan wajah khawatir. Bagaimana tidak khawatir, ia sudah melupakan kata-kata sahabatnya, Dennis. Ia sudah berjanji bakalan menyusul Eva ke kantin. Tapi ia lupa gara-gara seorang lelaki yang amat ia kesalkan, Azka.

Ketika Eva sampai di kelas, ia melihat ke arah Dennis yang sibuk membaca buku.

"Dennis.." kata Eva dengan suara merayu.

"Apaan.." jawab Dennis cuek.

"Tadi gue mau ke kantin, tapi gara-gara cowok pembawa sial itu gue jadi telat. Pas mau ke kantin udah bel." kata Eva dengan wajah kasihan.

"Oh" jawab Dennis.

"Yaudalah kalau kamu marah. Iya dehh aku mengaku salah" kata Eva dengan wajah yang semakin kasihan.

Dennis melihat wajah Eva yang terlihat sedih. Setiap Dennis marah, Eva selalu mengeluarkan senjatanya, yaitu pura-pura sedih. Eva tau kalau Dennis paling tidak bisa melihat perempuan menangis, apalagi melihat Eva menangis. Sahabatnya sejak kecil.

"Evaaaaa., wajahmu tolong dikondisikan. Gue gak tega ngeliat lu kayak gitu" kata Dennis menyerah.

"Hehehe yeayyy Dennis gak marah lagi" kata Eva.

Ketika Guru Matematika sudah terlihat dari balik pintu kelas, Eva berlari kecil menuju bangkunya.

Suasana kelas benar-benar hening setelah kedatangan Guru Matematika.

**

Sepulang sekolah, Eva berencana bakalan pergi ke toko buku. Kali ini ia tidak ingin diantar oleh Dennis. Eva ingin pergi sendiri.

Ketika dalam perjalanan, tiba-tiba ada yang menghampiri Eva.

"Hey kamu!!" kata seorang Perempuan.

"Saya?" jawab Eva.

"Iya kamu goblok. Trus siapa lagi?" kata Perempuan itu.

"Ada apa yaa?" tanya Eva.

"Kamu pacarnya azka kan?" kata Perempuan itu.

"Ehh emm" jawab Eva dengan kaku.

"Gue ingetin sama lo yaa, putuskan segera azka! Kalau tidak, hidup lo bakalan berantakan!!" kata Perempuan itu.

"Emang lo siapa?" tanya Eva.

"Gue pacarnya, kenapa??! Pokoknya lo harus putusin azka secepatnya!!" kata Perempuan itu dengan nada membentak.

"Gak penting" kata Eva dengan wajah cuek.

"Heh.. Lo dengerin gue gak? Wahh berani lo yaa?!" kata Perempuan itu dengan nada suara yang tinggi.

Eva tidak menghiraukan kata-kata Perempuan tadi. Ia melanjutkan perjalanannya dan pergi meninggalkan Perempuan tersebut.

"Sialan .. Gue dicueki!!" kata perempuan itu dan langsung pergi meninggalkan tempatnya berdiri sebelumnya.

**

Ketika sampai di Toko Buku, Eva langsung melihat rak buku yang bertuliskan Novel.

Setelah Eva selesai memilih Novel yang ia beli, Eva berjalan menuju pintu keluar Toko buku.
Tiba-tiba ...

"Bruuukkk" Eva menabrak seorang lelaki.

"Ehh maaf yaa" kata Eva

"Kamu lagi" kata lelaki itu setelah melihat wajah Eva.

Eva pun melihat wajah lelaki tersebut dan mulai kesal. Ternyata lelaki yang ia tabrak adalah Azka.

"Kenapa sih lo terus ngikutin gue" kata Eva.

"Kepedean lu. Gue mau cari buku!" kata Azka.

"Bohong lo kan? Sudahlah jujur saja!!" kata Eva.

"Males gue ngomong panjang lebar sama cewek pembawa sial kayak lo" kata Azka lalu pergi meninggalkan Eva.

"Ternyata kota Jakarta ini sempit yaa sampai gue ketemu makhluk aneh itu lagi disini" kata Eva yang berbicara pada dirinya sendiri.

**

Ketika eva berjalan menuju rumahnya. Tiba-tiba perempuan yang Eva jumpai tadi datang menghampirinya.

"Heh lo memang gak ngerti Bahasa Indonesia yaa?! Uda gue bilangin putusin azka segeraa!!" bentak perempuan itu.

"Apaan sih datang-datang langsung marah-marah. Gak punya sopan santun ya lo!" kata Eva.

"Gue liat sendiri lo tadi berduaan sama azka di Toko Buku." kata Perempuan itu.

"Ya lo tanya sendiri lah diaa!" kata Eva.

"Udah berani ngelawan lo yaa. Guysss!!" kata Perempuan itu memanggil geng perempuannya yang lain.

"Oh jadi ini nih pacar si Azka?" tanya seorang perempuan yang baru saja terlihat oleh Eva.

"Guyss bawak dia ke markass!" kata Perempuan itu.

"Apa-apaan ini?!! Heh lepasin!!" teriak Eva.

Tiba-tiba...

"Lepasin dia!!" kata seorang lelaki.

Semua mata melihat ke arah lelaki yang tiba-tiba muncul. Lelaki itu adalah Azka.

"Gila lo yaa! Lepasin gak pacar gue!" kata Azka.

"Azka.. Ehh kami cuma mau ke caffe kok buat nongkrong" kata Perempuan itu dengan wajah cemas.

"Diemm lu!!" kata Azka.

Azka menarik lengan Eva dan langsung membawanya pergi meninggalkan perempuan itu dan gengnya.











Heyy 😇

Maaf Chapter 8 nya telat ngepost 😂

Lagi musim tugas soalnya 😅

About Love (Sahabat Dan Cinta)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang