Chapter 12 ( Merasa Bersalah)

10 1 0
                                    

Dennis terus melihat sebuah foto yang ia ambil dari ruangan tersembunyinya.
Dennis tersenyum ketika melihat gambar seorang anak kecil yang sedang cemberut. Foto itu diambil sekitar 6 tahun yang lalu ketika Eva sedang ngambek karena Dennis meledek Eva pada saat itu.

"Apa aku salah tadi ngebentak lo va? Tapi itu semua karena aku khawatir sama lo. Gue sayang samamu lo va. Apa cinta itu tak pernah tumbuh di hatimu sedikit saja va? Apa lo benar-benar udah anggap aku sahabat?" Kata Dennis sambil memegang foto itu.

"Gue harus kerumah eva" kata Dennis lalu bangkit dan bergegas menuju rumah Eva.

***

Sesampainya dirumah Eva, Dennis melihat nenek yang duduk-duduk di depan rumah.

"Haii nek" sapa Dennis.

"Ehh nak Dennis" jawab Nenek.

"Nek, Evanya ada?" Tanya Dennis.

"Ada. Masuk yok nak" ajak nenek.

Dennis dan nenek pun masuk ke dalam rumah. Dennis pun duduk di ruang tamu.

"Eva.. Dennis datang nak" teriak nenek dari ruang tamu.

Eva yang tersadar akan teriakan neneknya pun langsung menarik selimut dan berpura-pura tidak mendengar. Wajar saja, Eva masih kesal akan kejadian tadi siang di sekolah.

"Tunggu ya nak biar nenek panggilin ke kamarnya" kata Nenek

"Iyah nek. Makasih ya nek" kata Dennis.

Nenek pun berjalan menuju kamar Eva.

"Eva?" Kata nenek sambil membuka pintu kamar Eva.

Nenek pun menggerakkan badan Eva. Namun, Eva tetap tidak bersuara. Akhirnya nenek pun pergi meninggalkan kamar Eva.
Nenek pun kembali keruang tamu.

"Eva nya sedang tidur nak, udah dibangunin tapi tetap aja gak bisa. Taulah Eva gimana kalau tidur nak" kata nenek menjelaskan.

"Oh yaudah deh nek, aku pulang saja. Nanti kalau Eva sudah terbangun, bilang saya tadi kesini ya nek" kata Dennis.

" Iyah nak Iyah" kata Nenek.

Dennis pun menyalam tangan nenek lalu pergi meninggalkan rumah Eva.

***

Pagi ini Eva sudah tidak sabar untuk cepat-cepat ke toko buku setelah pulang sekolah nanti. Karena Eva baru dapat info bahwa novel yang ditunggu-tunggunya sudah terbit di toko buku.

"Selamat pagi nenek" sapa Eva.

"Pagi juga cucu nenek" jawab nenek. Sambil menyediakan sarapan di meja makan.

"Nek, nanti Eva agak lama pulang yaa. Soalnya mau ke toko buku nanti" kata Eva.

"Iyah. Sarapan gihh" kata Nenek.

"Siap nenek" kata Eva sambil menirukan gaya hormat seperti biasa.

"Oh iya, semalam Dennis datang kerumah. Nenek hampir lupa bilang ke kamu" kata Nenek.

"Oh gitu nek" kata Eva mulai tidak semangat.

"Kamu kenapa sama dia?" Tanya nenek.

"Gpp nek. Nek, nasi gorengnya enak bangettt" kata Eva mengalihkan pembicaraan. Karena Eva gak mau pagi yang cerah ini harus dengar kata Dennis.

"Eva? Di depan itu siapa?" Kata nenek sambil melihat jendela depan rumah.

"Iyah ya nek. Kok dia didepan rumah." Kata Eva penasaran.

Eva pun bangkit untuk melihat siapa gerangan yang ada didepan rumahnya.
Eva pun membuka pintu rumah...

"Azka?? Ngapain lo?" Kata Eva yang terkejut.

Azka terdiam, lalu Eva mengamati ada yang aneh dengan Azka. Lalu Eva mencoba mencari tau apa yang aneh. Dan akhirnya Eva dapat menyimpulkan...

"Azka? Lo belum mandi ya?" Tanya Eva.

" Lo bawel banget dah. Gimana gue mau mandi, gue harus jemput lo. Lo tau kan gue sering terlambat ke sekolah. Nahh kalau gue jemput lo berarti gue harus cepat perginya. Dan gue belum terbiasa bangun cepat" jelas Azka.

"Hahahaha dasar bangke. Gue masih sarapan. Lo udah sarapan?" Tanya Eva.

"Belum. Mau lahh. Laper guee" kata Azka sambil bergegas masuk kedalam rumah.

"Giliran makan aja lo cepat" kata Eva.

"Selamat pagi nek?" Sapa Azka sambil menyalami nenek.

"Ehh kawannya Eva ya? Udah sarapan belum? Sini sarapan" ajak nenek.

"Nenek baik bangett deh" kata Azka sambil mengambil piring lalu menyendokkan nasi goreng buatan nenek.

"Idih sok manis lo" kata Eva.

"Emang manis" kata Azka sambil makan nasi goreng buatan nenek.

"Wahh enak banget nek" kata Azka sambil makan.

"Pelan-pelan Lo makan. Nanti keselek biar tau rasa" kata Eva.

***

Setelah Eva, nenek dan Azka selesai makan. Eva dan Azka pun bergegas pergi untuk sekolah.

"Hati-hati yaa" kata Nenek.

"Iyah nek. Bye nek" jawab Azka.

**

Sesampai di sekolah Eva pergi meninggalkan Azka yang masih memarkirkan motornya.

Setiba Eva sampai di kelas. Dennis langsung menghampiri Eva.

"Va" panggil Dennis.

Eva berjalan cepat menuju bangkunya tanpa memperdulikan Dennis.

"Eva gue minta maaf" kata Dennis sambil duduk di sebelah bangku Eva yang sedang kosong.

"Iyah udah gue maafin. Yaudah Lo pergi sana ke kelas" kata Eva.

Kelas Dennis dan kelas Eva berbeda. Kelas Dennis berada disebelah kelas Eva. Dennis sekelas dengan Lina. Sedangkan Azka sekelas dengan Eva.

Bel pertanda masuk berbunyi. Dennis yang mau ngomong pun terhenti pada saat itu. Apalagi pagi ini di kelas dia masuk guru killer.

"Gue ke kelas dulu ya va. Gue minta maaf sekali lagi atas kejadian kemarin" kata Dennis sambil berjalan meninggalkan Eva.






Dennis merasa bersalah guyss 😟

Tunggu cerita selanjutnya di Chapter 13 ya 👌

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 18, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

About Love (Sahabat Dan Cinta)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang