Give Me 50 vote + 25 comentarBaru dilanjut okeyy..setuju???
Maaf banyak typos berserakan.
Happy readings!
💐💐💐💐💐
Fajar Bernardo...
Sejak lahir ia sudah berteman dinginnya udara, bergaul dengan teriknya matahari tanpa tau bagaimana mengeluh.Ia tidak sempat untuk belajar bagaimana mengeluh pada Tuhan, mencaci pada nasib Dan Bermusuhan dengan takdir, karena waktunya ia habiskan untuk melakukan sesuatu hal yang menghasilkan uang agar bisa menyenangkan hati Kakeknya wahyu yang sudah ia anggap Tuhan yang dia lihat didunia ini.
Kakek wahyu menemukan fajar sewaktu bayi di bak sempah. Saat itu kakek sedang memulung botol botol bekas disana, namun ntah sebuah keberuntungan karena sejak dulu kakek wahyu selalu berdoa pada Tuhan ingin memiliki cucu akhirnya terjawab saat melihat bayi laki laki sedang menangis dengan kencangnya.
Dengan pandangan takjub, kakek wahyu menggendong bayi lakilaki itu dengan Hatihati kedalam gerobaknya untuk dibawa pulang kegubuk yang didirikan dari kardus kardus bekas.
Dengan giat kakek wahyu mencari uang yang lebih dari yang seharusnya. karena mulai sekarang bukan cuma hidupnya yang harus dibiayainya, namun ada bayi tampan yang harus diperjuangkan hidupnya.
Ketika fajar genap berusia satu tahun, kakek wahyu membawanya kesebuah gereja untuk meminta tolong agar berkenan melakukan ritual 'Tardidi' atau disebut juga pemandiansuci pada cucunya.
Namun nasib baik selalu melingkupi hidup fajar, sepasang suami istri berbesar hati mengurus segala surat surat fajar agar kelak dia tidak mengalami kesulitan saat masuk sekolah hingga dewasa bisa mencari pekerjaan dengan surat surat penting itu.
Waktu demi waktu terlewati..
bayi kecil itu kini menjelma menjadi anak remaja yang tampan, namun sungguh malang ia tak bisa mengenyam bangku pendidikan bukan karena surat surat nya tidak Ada, melainkan fajar yang tak ingin menyusahkan kakeknya mencari uang untuk membeli perlengkapan alat sekolah.
kakek wahyu yang sudah semakin menua selalu merasa bersalah karena kemiskinanya membuat cucu kesayangannya tak bisa masuk kedunia pendidikan.Namun fajar selalu menekan pada kakeknya bahwa itu semua bukan salahnya, justru fajar merasa beruntung sekali punya kakek seperti kakek wahyu. Mungkin jika bukan dipertemukan dengan beliau mungkin fajar takkan hidup sampai usia remaja seperti ini.
Maka untuk membalas semua nya, fajar mengabdikan hidupnya pada sang kakek. Ia melakukan semua pekerjaan untuk menghasilkan uang namun tentu saja dengan cara yang baik sesuai ajaran kakeknya jika hasil dari pekerjaannya itu mau diterima kakekknya.
Pagi buta fajar sudah menyeret karung sebagai tempat mengumpulkan botol minuman bekas, lalu menjual koran disetiap lampu metal. Siangnya dia membantu membawa barang barang belanjaan para ibu ibu dipasar, sore ia kembali memulung hingga malam tiba.
Terdengar menyedihkan, namun itu lebih baik daripada dia harus melakukan tindakan kriminal atau melakukan kegiatan mengulur ulurkan tangannya pada orang orang yang lewat dijalan, sungguh itu adalah perbuatan yang paling hina dimata fajar!
Karena apa? Kita sudah diberikan tubuh yang sempurna jadi mengapa harus menjelekkan karya Tuhan?Bahkan seseorang yang terlahir cacat sekalipun jika memiliki minat dan tekan yang kuat bahkan mampu menandingi kesuksesan orang yang sempurna fisik.
Waktu senggang yang ada dimanfaatkan fajar melihat oretan demi oretan yang dicatat nya ketika kakak mahasiswa melakukan penilitian dan pendekatan dengan objek yang sedang ditelitinya ditempat yang belum terjamah oleh pemerintah.
Jadi jangan heran jika fatar memiki otak cerdas meski tanpa sekolah.