Sebelum baca bisa minta semangatnya ga? Wkwkwk
Jangan lupa tinggalkan komentarnya dikotak yang telah disediakan ya
000000oooo000000
Pagi-pagi sekali farah sudah terjaga, netra nya menatap suaminya yang masih terpejam. Sangat damai .. sebenarnya ia ingin mengganggu tidur tampan suaminya namun diurungkannya niatnya itu karena melihat betapa pulasnya tidur pria itu sampai tak menyadari bahwa semalam farah keluar kamar.
Setelah mencepol asal rambutnya farah berjalan menuju dapur, ia ingin memasak sarapan. Sebenarnya fatar tidak memaksanya untuk terjun kedapur, namun kembali lagi dengan pemikiran farah yang memegang prinsip bahwa setinggi apapun pangkat seorang wanita tetap saja ia harus terjun kedapur juga.
Ternyata pelayan yang diliburkan fatar sudah datang, "nyonya sudah bangun? Biar bibi aja nyah yang masak" ibu Nur, pelayan senior yang dibawa fatar dari rumah orangtua nya saat mereka baru pertama kali pindah kerumah ini menyapa farah.
"gapapa bu, biar farah aja.. ibu bantu memotong bahan bahan nya saja ya"
"baik nyah" farah tersenyum melihat anggukan antusias ibu Nur, ibu Nur memang sangat dekat dengan farah dibanding pelayan lainnya. tentu saja karena farah yang notabene selalu merindukan kasih sayang seorang ibu , dan ibu Nur selalu memberikan perhatiannya dengan senang hati kepada isteri tuannya itu.
Dengan memasang lagu melalui ponselnya dengan volume tidak terlalu keras, farah bersinandung ria sambil menumis bahan bahan makanan yang sudah dipotong-potog ibu Nur. Setelah berkutat selama kurang dari sejam akhirnya masakan farah sudah bisa disajikan di meja makan.
Tumis capcay, telur puyuh sambel ijo, ayam rica-rica serta lalapan lainnya sudah tersaji. Farah tersenyum melihat hidangan itu, simple memang.. tapi suaminya selalu memuji hasil masakannya yang selalu pas dilidahnya. Sejak menikah memang farah meminimalisir semua orang yang tinggal dirumah sarapan hanya menggunakan roti selai saja. Karena menurutnya mereka butuh makanan pokok untuk menyeimbangkan nutrisi yang akan digunakan saat bekerja.
"apa perlu aku menyewa panggung Indonesia Idol untuk mengekspresikan hobby mu itu sayang"
Tlingggg...
Sendok yang ada ditangan farah terjatuh kelantai saat tiba tiba ada malaikat sexy yang kini tengah menatapnya, " apa kau mau jadi duda diusia sekarang hah?!" farah menatap jengkel fatar, sementara yang ditatap hanya tersenyum tanpa dosa, iya tanpa dosa! Bagaimana tidak? Fatar dengan pedenya turun kebawah masih dengan boxer kesayangannya berwarna biru tua dengan kutangnya yang tak pernah lupa dikenakannya tidur. Untung saja pelayan disini tidak pernah lupa untuk mencuci langsung kutang kesayanganya itu, kalau tidak.. mungkin dia akan menggunakan kutang itu walau kotor sekalipun!
Dan jangan lupakan muka bantal nya semakin menambah cute penampilan fatar kini!
"mandi sana, pede sekali tuan besar ini turun dengan belek yang masih menempel" farah mencemooh fatar, yang tentu saja bohong! Fatar tidak pernah meninggalkan jejak jejak dari tidurnya (baca: belek, iler).
"whoaaaa istriku ini ingin mengerjaiku rupanya ya..." farah terkesiap saat tubuhnya didekap dari belakang oleh fatar, " give me morning kiss.." dan tanpa persetujuan wanita itu kini bibir mereka sudah menempel. farah memukul dada fatar karena kesal dan malu karena fatar tak tau tempat untuk bermesum ria, ibu Nur yang memang berada disana juga tersenyum memaklumi pasangan suami istri itu.