Part 2 : Rendezvous

3K 265 14
                                    

Warning : Walau sudah di revisi tidak memungkinkan masih terletaknya typo, Harap maklum ya...

Part Sebelumnya...

BRUKKKKK

Seokjin terkejut saat mendengar seperti ada sesuatu yang terjatuh dari kamar adiknya. Bergegas Seokjin memasuki kamar adiknya, pintu yang awalnya terkunci, sekarang sudah tak dikunci lagi.

Seokjin sungguh terkejut melihat sang adik terbaring di lantai dengan wajah yang pucat dan tubuh yang gemetar "Hyurin-a" teriak Seokjin panik

--Part 2--

Sudah tiga hari Hyurin terbaring di ranjangnya, demamnya memang sudah turun namun tubuhnya masih terasa lemas, punggungnya juga masih terasa sakit. Hyurin menganggap kejadian aneh 3 hari lalu hanyalah sebuah mimpi, walaupun ia masih sedikit meragukannya, pasalnya di lehernya benar-benar terdapat bekas goresan dan punggungya juga terasa sakit. Tapi Hyurin benar-benar tak mau ambil pusing, ia ingin menganggap semua itu hanyalah sebuah mimpi atau hanya halusinasinya saja. Lagi pula, kejadian 3 hari itu menurutnya sangatlah tidak masuk akal.

Pintu kamar Hyurin terbuka, masuklah sosok pria tinggi dengan nampan yang di bawanya.

"oppa" panggil Hyurin lemah. Ya, pria itu Seok jin kakanya.

"makanlah, jika hari ini kau belum sembuh ayah akan membawamu kedokter" ujar Seokjin seraya menaruh semangkuk bubur dan segelas air putih serta obat-obatan yang harus Hyurin minum di nakas yang terletak di samping kasur Hyurin.

"kau tau aku benci rumah sakit" tolak Hyurin. Seokjin membantu adiknya agar terduduk dari tidurnya agar lebih mudah untuk Hyurin makan.

"setidaknya mungkin dokter yang akan di panggil ke sini" sahut Seokjin.

"kau tau aku tetap membenci itu" ujar Hyurin.

Seokjin menyodorkan semangkuk bubur itu pada Hyurin "tapi kau membutuhkannya, kau harus di periksa untuk mengetahui penyakitmu" sahut Seokjin. Hyurin hanya berdehem seraya menyuapkan bubur ke dalam mulutnya.

"tidak biasanya kau sakit" gumam Seokjin.

"aku juga manusia hyung" sahut Hyurin, ia memasukan sesendok bubur ke dalam mulutnya lagi.

Seokjin tersenyum, setidaknya ia tau adiknya itu sudah lebih baik dari sebelumnya "galak sekali kau ini" sahut Seokjin pura-pura marah.

Hyurin tak menyahut dan melanjutkan makannya "Hyurin-a" panggil seseorang dari depan pintu kamar Hyurin.

Lantas Seokjin dan Hyurin menoleh ke sumber suara "ahh, Minho-ya masuklah" sapa Seokjin ramah. Sesuai izin Seokjin, Minho pun memasuki kamar sahabatnya itu.

"hyung sudah lama tidak bertemu" sapa Minho pada Seokjin.

"kau benar, terakhir saat kau baru masuk SMA bukan" sahut Seokjin terkekeh pelan "karna sudah ada Minho, oppa kebawah dulu ya. Minho-ya tolong jaga dia" lanjut Seokjin dan meninggalkan Minho dan Hyurin di kamar berdua.

"aku membawa buah-buahan, aku kupas ya"ujar Minho, ya Minho memang membawa sekeranjang buah untuk menjenguk Hyurin. "aku tau kau pasti bosan terus makan bubur, buah baik untuk kesembuhanmu, tunggu aku ambil pisau dulu" Minho pun bergegas meminta pisau ke dapur kan kembali kekamar Hyurin, sesuai ucapannya tadi Minho mengupas buah apel, pir dan Jeruk..

"kau memang terbaik Minho-ya" ujar Hyurin riang, benar apa kata Minho dia bosan terus memakan bubur. Hyurin memakan buah yang sudah di kupas Minho.

"bagaimana keadaan sekolah saat aku tidak ada?"tanya Hyurin seraya memakan buahnya.

"karna kau tidak ada aku selalu di kerumuni gadis-gadis cantik" sahut Minho genit

Rendezvous [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang