empat puluh lima

22 8 4
                                    

Kini, ucapan selamat tinggal semakin dekat. Atau mungkin sudah didepan mata. Lambat laun, aku akhirnya menyadari memang sudah didepan mata. Pertemuan dengannya saat itu benar-benar pertemuan terakhir. Pertemuan yang saat itu aku melihat senyumnya yang lebar.

Perpisahan sudah dekat dan sudah didepan mata. Ada rasa ingin mengucap selamat tinggal,
Aku menyadari hidupku kian tak lama lagi. Semua telah ditulis dengan rapi tanpa adanya gugat.

Aku dan dia dulu selalu bersama, dia yang selalu buat tertawa dan canda di setiap saat, bukan berarti selalu akan berakhir ditakdirkan bersama, kan?

Tapi pada nyatanya, tidak sama sekali.

Tuhan hanya mengizinkan dia datang untuk menyusun dan memperbaiki hati yang rapuh. Lalu pergi disaat semua telah selesai akan misi-nya

Tetapi aku tersadar,

Dia yang telah memperbaiki hati ini yang rapuh, tapi dia juga yang menghancurkannya dengan cara meninggalkan.

last seen 6/8/17 [lrh]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang