empat puluh sembilan

24 6 3
                                    

Sarah

Sarah. Um, ini gue luke.

I know that u r luke. Kenapa luke?

Besok gue tipsen ya sama lo.

Lah? Kan besok uas algo. Kok tipsen?

Uh. Iya apa?

Iya. Baru aja kemaren selesai UU pkn. Kok lu lupa sih?

Oh gitu. Besok gue gak masuk. Klo pengawas nanya, bilang aja gue izin.

Luke, kita kan gak seruangan. Lo L, gue S. Itu jauh.

Sori. Lo siapa?

Luke.. are u not?! Gue sarah. Lo kenapa?

Gue kenapa? Lo yang kenapa? Gue gapapa

Lo knp tbtb lupa?

Lupa apa? Emang lo siapa?

Gue sarah, luke. Temen sekelas lu. Najis ah bercandaan lu gak lucu.

**

Sarah point of view.

Gue memandang aneh layar ponsel gue sesaat setelah chattingan dengan luke. Gue merasa ada sesuatu yang aneh menyangkut luke. Perasaan gak enak mulai menjalar begitu aja. Jujur, luke hanya sekedar teman bagi gue. Tapi, entah apapun itu, gue merasa ada yang salah. Apa gue harua menghubungi orang terdekat dengan luke? Tapi, apa peduli gue sih sama luke? Cuma temen.

Hal itu gue gubris dari pikiran gue. Luke ya luke. Mungkin tadi dia cuma bercanda. Atau cuma caper? Tapi, gak lucu aja gitu capernya. Capernya kayak orang amnesia. Terus tiba-tiba minta tipsen. Satu ruangan aja nggak.




last seen 6/8/17 [lrh]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang