Pernikahan Chiko dan Sheviana diselenggarakan di Sydney dimana Orang Tua mereka tinggal dan semua kenalan juga ada di sana. Orang Tua Chikopun datang dari Bali dan ikut senang melihat Putranya bersanding dengan Putri kecil kebanggaan mereka.
"Aku, Chiko Fernandes, berjanji mencintai dan menyayangi Sheviana Louise sepenuh hatiku dikala sedih maupun senang, dikala sakit maupun sehat.
Seutuhnya menjadi Suami, Sahabat dan Pendamping hidupmu, Sheviana, untuk saling melengkapi satu sama lain. Biarlah Tuhan memegang janjiku ini. Haleluyah, Amin."
janji Chiko menggenggam tangan Sheviana.
"Aku, Sheviana Louise, berjanji mencintai dan mendampingi Chiko Fernando sepenuh hatiku dikala sedih maupun senang, dikala sakit maupun sehat.
Seutuhnya menjadi Istri, Sahabat dan Pendamping hidupmu, Chiko, untuk saling melengkapi satu sama lain. Biarlah Tuhan memegang janjiku ini. Haleluyah, Amin."
janji Sheviana tersenyum menatap Chiko.
"Kiranya Tuhan membimbing rumah tangga kalian dan menyertai setiap langkahnya. Karena kalian sudah menjadi satu daging dan tak ada yang mampu memisahkan kalian selain Tuhan berkehendak. Maka aku nyatakan kalian RESMI menjadi SUAMI-ISTRI. Dalam nama Bapa, Putra dan Roh Kudus, Amin."
berkat Pendeta.
"Chiko, kau boleh membuka cadar dari Sheviana."
kata Pendeta. Chiko membuka cadarnya.
"Pakaikan cincin ini sebagai lambang janji cinta kalian di depan Tuhan dan Keluarga besar."
kata Pendeta. Chiko menyematkan cincin ke jari manis Sheviana begitu juga Sheviana menyematkannya juga ke jari manis Chiko.
"Kau boleh menciumnya dan ini prosesi terakhir kalian."
kata Pendeta. Chiko mencium kening, pipi kanan dan kiri lalu bibir Sheviana dengan lembut.
"YEAAAHHHHH....."
sorak seluruh tamu yang hadir melihat mereka berciuman. Kebahagiaan meliputi mereka berdua hingga tak sadar ada yang merasakan patah hati.
"Aku patah hati sebelum berkembang."
gumam Jonathan melihat mereka dari jauh. Charlie menepuk bahu Jonathan.
"Bersabarlah. Kau pasti akan menemukan cintamu di tempat lain."
hibur Charlie dan mengajaknya pergi.Sheviana dan Chiko bersiap melemparkan bunga ke para single yang berdiri di belakangnya ini. Salah satunya Selena yang ikut serta bersama Oscar.
"Cece.., lempar ke sini."
teriak Selena.
"Tangkap jika bisa."
balas Sheviana bersiap. Chiko dan Sheviana membelakangi lalu melemparkannya.
"Hap...., yeahhhh...."
senang Selena mendapatkannya.
"Aku tunggu undanganmu, Oscar."
goda Sheviana.
"Kami harap secepatnya, Bos."
sambung Chiko menggodanya. Spontan membuat wajah Selena tersipu malu. Oscar memeluk Selena dan cuek akan godaan mereka.▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪
Selang tiga bulan setelah pernikahan Chiko dan Sheviana, Oscar mengadakan pernikahannya dengan Selena di Paris, dimana kota ini menjadi saksi cinta mereka awal jadian.
"Aku, Oscar Yunica, berjanji untuk selalu mencintaimu dan menjagamu dikala sedih maupun senang, dikala sakit maupun sehat hingga Tuhan memanggil kita pulang.
Seutuhnya menjadi Suami yang saling melengkapimu seumur hidupku. Kiranya Tuhan memegang janjiku ini. Amin."
janji Oscar menggenggam tangan Selena.
"Aku, Selena Louise, berjanji untuk selalu mencintaimu dan menemanimu dikala sedih maupun senang, dikala sakit maupun sehat hingga Tuhan memanggil kita pulang.
Seutuhnya menjadi Istri yang saling melengkapimu seumur hidupku. Kiranya Tuhan memegang janjiku ini. Amin."
janji Selena menatap mata Oscar penuh cinta.
"Kiranya Tuhan membimbing rumah tangga kalian dan menyertai setiap langkahnya. Karena kalian sudah menjadi satu daging dan tak ada yang mampu memisahkan kalian selain Tuhan berkehendak. Maka aku nyatakan kalian RESMI menjadi SUAMI-ISTRI. Dalam nama Bapa, Putra dan Roh Kudus, Amin."
berkat Pendeta.
"Oscar, kau boleh membuka cadar dari Selena."
kata Pendeta. Oscar tersenyum membuka cadarnya.
"Pakaikan cincin ini sebagai lambang janji cinta kalian di depan Tuhan dan Keluarga besar."
kata Pendeta. Oscar menyematkan cincin ke jari manis Selena begitu juga Selena menyematkannya juga ke jari manis Oscar.
"Kau boleh menciumnya dan ini prosesi terakhir kalian."
kata Pendeta. Oscar mencium kening, pipi kanan dan kiri lalu bibir Selena dengan lembut.
"YEAAHHH...."
sorak seluruh para tamu yang hadir ikut bahagia melihat mereka. Selena menghampiri Sheviana sedang duduk di sebelah Louise.
"Cece..., long time no see...."
sapa Selena memeluk Sheviana.
"Kau ini, ingat sudah jadi Istri orang."
balas Sheviana menepuk pelan bahu. Ketika sedang asyik mengobrol,
"Huekk... huekkk..."
mual Sheviana melanda dirinya.
"Kau kenapa, Ce? Sakit?"
tanya Selena cemas.
"Tidak, ini biasa kalau masih pagi. Nanti juga kamu bakal rasain."
jawab Sheviana menenangkan Selena.
"Aku?!? Apa?"
tanya Selena bingung.
"Hei, Bocah, kau akan jadi Aunty sebentar lagi."
sambung Chiko.
"Arggghhhh, yeah, aku bakal punya keponakan. Asal jangan tengil kayak Daddynya saja ya."
senang Selena. Mereka tertawa mendengar ucapan Selena dan tinggal Chiko yang cemberut.
"Akukan Daddynya pasti mirip dengankukan, Princess?"
tanya Chiko manja.
"Iyalah, mirip sama Daddynya kalau mirip yang lainkan aneh, Prince."
jawab Sheviana cemberut.
"Tuh si Bocah bikin Princessku cemberut saja. Hush sana, jauh-jauh."
usir Chiko memeluk Sheviana.
"Huuuu...., dasar Daddy alay."
ledek Selena. Kebahagiaan mereka akan diramaikan dengan suara tawa dari malaikat kecil yang menghiasi keluarga kecil mereka. Chiko super-duper protektif menjaga Sheviana saat tau dia hamil maka Sheviana agak protes tapi dirinya menikmati segala perhatiannya.
Oscar memeluk Selena erat seakan tak ingin jauh, maklum masih Pengantin baru RESMI menyandang status SUAMI-ISTRI. Selena menikmati rasa cintanya ke Oscar yang tiada hentinya diberikan dan dihadiahkan padanya.▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪
YOU ARE READING
Double S
FantasyNew story... Semoga suka ya... Kedekatan dan keakraban dari Kakak dan Adik... Keep reading guys... oke...