♡ ~ Dua Puluh ~ ♡

5 0 0
                                    

Ganti rugi dari Berlian itu ternyata sudah ada di ruang rahasia milik Gionald yang terlindungi dengan kode rahasia dan sidik jari dari Gionald.
"Mari, Tuan Ethan."
ajak Gionald membawa Jo datang ke ruang rahasia itu. Gionald memasukan kode angka dan scan ibu jarinya.
"Ini uang yang kujanjikan untuk membayar hutang-hutangku padamu, Tuan. Totalnya 6 milyar."
ucap Gionald begitu bangga. Jo mengamati tiap sudut ruangan itu dan mengukur luas dari tumpukan uang itu.
"Kapan kau akan mengirimkan ini padaku, Tuan Gio?"
tanya Jo.
"Ehmmm, besok. Aku akan membawanya kepada Anda langsung."
jawab Gionald.
"Tolong pegang handphoneku, aku ingin mengecek keaslian uang ini."
kata Jo menyerahkan handphone yang dipegangnya. Ternyata handphone itu sedang menscan ibu jari Gionald dan dikirim ke William dan juga suara ketika Gionald memasukkan kode angka tadi.
"Bagaimana? Uang itu asli bukan?"
tanya Gionald.
"Tentu. Terima kasih."
jawab Jo mengambil handphonenya kembali. Mereka meninggalkan tempat itu dan menguncinya dari luar.
"Apa kau tidak takut meninggalkan uang ini?"
tanya Jo ingin mencari tau keamanan di tempat ini.
"Tenang saja. Tiap sudut dilengkapi CCTV 24 jam dan aku telah memasang sinar laser di sepanjang lorong ini, Tuan."
jawab Gionald menutup pintu luarnya dengan kunci.
"Lihatlah."
kata Gionald menunjukkan jika sinar laser itu langsung aktif ketika pintu terkunci.
"Oke. Aku merasa aman jika begitu."
ucap Jo memilih pergi bersama Gionald meninggalkan tempat itu.

▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪

Ternyata dugaan Sheviana benar terhadap tingkah Louise yang merasa gagal dalam pekerjaan berlian kemarin. Sheviana hanya menggelengkan kepalanya dan disusul Selena.
"Papi..., kenapa denganmu, ehmmm?"
tanya Sheviana melihat wajah Louise yang suntuk.
"Tidak usah memikirkannya begitu, Pi."
sambung Selena.
"Lena, tutup pintunya."
suruh Sheviana yang dilakukan Selena. Tinggal dia membuat ruangan ini kedap suara.
"Kalian memangnya tidak tau jika berlian itu hilang?"
bingung Louise.
"Tau, bahkan kami sangat tau, Pi. Kami bahkan ingin menghajar wajah si tengil, Roy itu."
sahut Selena mengepalkan tangannya.
"Apa maksud kalian? Jangan membuatku pusing."
balas Louise mengacak rambutnya.
"Lebih baik Papi dengarkan rekaman ini dulu baru kami jelaskan."
kata Sheviana memperdengarkan rekaman Wendrick dan Gionald. Louise syok mendengarnya,
"Jadi ini rancangan dari Wendrick dan Putranya."
geram Louise kesal.
"Yapz....., dan yang kemarin diambil itu hanya berlian palsu."
balas Sheviana mengangguk.
"Hari ini dia sudah mendapatkan ganti rugi untuk berlian palsu, Pi."
lapor Selena akan ganti rugi itu.
"Kurang ajar. Mereka berdua harus ditangkap dan mendapat hukumannya."
kesal Louise menyusun rencana selanjutnya dengan Sheviana dan Selena. Ruangan terus dikedap suaranya agar tidak ada yang mengganggu mereka.

▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪

Chiko baru saja datang ke kantor untuk mengecek kemajuan bukti yang diketemukannya kemarin bersama Teamnya. Tak sengaja dirinya bertemu Roy dengan wajah babak belur.
"Roy, wajahmu kenapa?"
tanya Chiko menunjuk wajahnya itu.
"Habis dihajar Pemilik Pameran kemarin. Berlian itu hilang. SIAL?!?"
jawab Roy kesal.
"Hilang?!? Bagaimana bisa?!?"
kaget Chiko pura-pura.
"Entahlah, padahal aku sudah menjaganya dengan baik. Tapi ini juga salah Sersan Louise, dia juga lengah malam itu. Seharusnya dia juga dihajar kemarin."
oceh Roy.
"KAU?!?"
geram Chiko mengepalkan tangannya.
"Kau memang pantas dihajar, Roy. Tuan Louise hanya membantumu malam itu dan itu bukanlah pekerjaannya. Sekarang kau masih menyalahinya."
marah Chiko.
"Kau akan kena masalah besar setelah ini."
kata Chiko memperingatinya akan tindakan Sheviana dan Selena nanti.
"Apa maksudmu?"
bingung Roy melihat Chiko pergi meninggalkannya.

Double SWhere stories live. Discover now