"Yang begini kau sebut makanan?"
"Aku kan sudah bilang kalau aku tidak bisa memasak."
"Taeyong akan mati begitu memakannya."
"Kalau begitu masakkan sesuatu untuknya, jimin. Dia sudah lemas begitu."
"Tidak mau. Dia itu urusanmu, jungkook."
"Tapi-"
Brakkkk
Jungkook dan jimin membulatkan matanya. Mereka panik sekali, jangan sampai taeyong juga mati karena ulah mereka lagi. Makanya jungkook cepat-cepat menggendong bocah empat tahun itu dan lekas berlari kearah pintu, tidak terkecuali jimin.
"Kau di rumah saja, jaga jaehyun."
"Tidak bisa. Taeyong juga kan anakku."
"Sekarang saja kau bilang begitu, tadi waktu kusuruh-"
"Cepat jungkook!! Kita harus membawa taeyong ke rumah sakit!!"
"Kau hanya akan ikut kalau jaehyun juga kau bawa, jimin."
"Aishhhh kau ini!!"
Jimin memang kesal, tapi tidak tahu kenapa dia patuh-patuh saja pada perintah jungkook.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
"Taeyong sakit karena menahan lapar terlalu lama. Dan kalian masih bisa bertengkar di rumah sakit seperti ini?"
"Tapi, appa. Ini semua salah jung-"
"Sekarang kau ibunya, jimin. Apa ada seorang ibu yang akan membiarkan anaknya kelaparan?"
Jimin hanya bisa menunduk mendengar perkataan ayahnya.
"Ayah bisa mengerti kalau kau belum terbiasa. Tapi, jimin. Jika ibunya taeyong melihat ini. Apa kau pikir dia tidak akan sedih?"
"Maafkan aku, ayah."
"Jangan minta maaf pada ayah. Minta maaflah pada taeyong. Dan jangan lakukan ini lagi. Kau tahu, dia dan jaehyun sekarang sendirian karena ulahmu dan jungkook."
"Aku mengerti, maafkan aku."
Jungkook melihat kearah rivalnya dengan tatapan yang sulit diartikan. Sedikit banyak dia menyalahkan dirinya sendiri untuk menantang jimin balapan waktu itu. Padahal jelas-jelas jimin tidak pernah terlihat mengendarai sepeda motor.
Jungkook dengan motor besarnya menantang jimin yang waktu itu hanya mengendarai motor matik. Siapun tahu jungkook akan keluar sebagai juaranya. Tapi melihat wajah jimin yang sangat serius mengendalikan kendaraannya, membuat jungkook terlena menyaksikan kecantikan paras itu. Sampai kemudian jimin oleng karena mengerem mendadak, dan jungkook melindunginya agar tidak terjatuh ke tengah jalan raya. Sementara dari tikungan tajam, melaju sebuah mobil yang sepertinya juga sama-sama mengorbankan diri daripada harus menabrak jungkook yang sedang menyalip jimin untuk bisa menendang motornya ke tepi jalan.
Jimin tidak mendapatkan luka serius selain body motornya yang lecet. Sementara jungkook harus rela kulitnya tergerus aspal dan kepalanya terbentur sampai dia tak sadarkan diri. Lalu yang lebih parah lagi adalah, nyawa orang tua taeyong dan jaehyun yang tidak bisa tertolong.
'Jimin.. Seandainya aku tidak pengecut..'
Kata jungkook dalam hati.

KAMU SEDANG MEMBACA
[End] Ketua Geng
FanfictionJimin dan Jungkook sama-sama ketua geng yang saling bermusuhan. Tapi mereka adalah 'orang tua' dari kedua anak yang sama pula. Kenapa bisa seperti itu? Jawabannya, karena sebuah keterpaksaan.. dan takdir akan sebuah cinta sejati.