"Memangnya kenapa kalau anakku punya orang tua yang masih sekolah?!"
"Jimin, tenanglah."
"Aku tidak bisa menerima ini, jungkook."
"Lihatlah anak ini. Dia sama sekali tidak menghargai orang yang jauh lebih tua darinya. Apa kau tidak diajari sopan santun oleh ayah dan ibumu eoh?"
"Jangan membawa-bawa ayah dan ibuku!"
"Ah aku tahu. Mereka pasti sudah tidak peduli pada anak yang nakalnya kelewat batas seperti kalian berdua."
"Maafkan aku, nyonya. Tapi anda tidak berhak mengatakan hal seperti itu pada orang yang bahkan tidak anda kenal sebelumnya."
Kata jungkook.
"Kenapa tidak? Sudah bagus aku hanya mengeluhkan tentang anak kalian. Bagaimana kalau aku sampai melaporkan kalian ke tempat dimana kalian bersekolah."
"Silahkan saja! Aku tidak takut!!"
"Jimin, jangan mengeraskan suaramu. Biarkan aku yang bicara dengannya."
"Ya, kurasa bicara denganmu lebih baik daripada bicara dengan istrimu yang bisanya cuma berteriak-teriak saja dari tadi."
Jimin ingin sekali mencakar wanita itu. Apalagi setelah mendengar lanjutan dari perkataannya.
"Aku heran, setelah kalian melakukan kesalahan. Masih saja kalian membuat kesalahan besar lainnya."
"Apa maksudmu?"
"Kau menyusui anak itu begitu kau datang kemari. Kurasa kau mengerti apa maksudku."
Jimin akan berteriak lagi, malah sepertinya dia akan menunjuk-nunjuk wanita itu, tapi jungkook menahannya.
"Jimin, aku sudah bilang padamu biarkan aku yang bicara dengannya. Kau temani saja taeyong di luar."
Kata jungkook, yang kemudian membuat jimin kembali mematuhinya.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
"Mau apa kau?!"
"Eomma, jangan malahai ten dia temannya taeyong-ie~"
'Kupikir dia mau mengganggu taeyong juga seperti anak yang lain.'
Batin jimin.
Walaupun terlihat seperti orang korea, tapi jimin melihat nama yang aneh tertera dalam name tag anak itu.
"Chittaphon?"
"Nde, eommonim. Chittaphon imnida. Tapi semua olang selalu memanggilku ten."
Sangat aneh ketika biasanya anak-anak akan memanggilnya hyung, tapi sekarang dia dipanggil seperti itu. Terlebih dengan panggilan eommonim begitu..
"Hm.. Eomma-nya taeyongie cantik sekali seperti aktlis di dlama kolea yang selalu ten lihat di lumah."
"Ah terima kasih."
Kata jimin malu-malu.
"Ten juga cantik sepelti eommaku."
'Ha? Apa anak ini sedang menggombal? Tapi dia bahkan baru berumur lima tahun.'
Pikir jimin, tidak percaya dengan apa yang didengar dan dilihatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[End] Ketua Geng
ФанфикJimin dan Jungkook sama-sama ketua geng yang saling bermusuhan. Tapi mereka adalah 'orang tua' dari kedua anak yang sama pula. Kenapa bisa seperti itu? Jawabannya, karena sebuah keterpaksaan.. dan takdir akan sebuah cinta sejati.