34. Umh..

2.4K 462 19
                                    

mulmednya sangat disarankan untuk dibuka ketika membaca part ini ehehehehe😝👌🏼




tepat pukul 10.00 rombongan peserta Kemah Ramah pun tiba di lokasi perkemahan yang direncanakan di wilayah Hutan Pinus Bandung



"waaah seger banget udaranya" Danie pun menghirup udara segar pegunungan sebanyak mungkin setelah turun dari mobil


kemudian disusul Guanlin yang baru saja mematikan mesin mobilnya dan menutup pintunya dan bersandar dikap depan mobilnya sambil memperhatikan Danie yg sedang merentangkan tangannya dipinggir tebing



"eh kak, sini deh. pemandangannya bagus banget sumpah. udaranya juga haaaah seger. itu tuh, keliatan laut juga kak!!!!" pinta Danie yang melambaikan tangannya meminta Guanlin untuk menghampirinya


"norak. kaya baru pertama kali ke gunung aja" jawab Guanlin yang masih bersandar di kap mobilnya


Danie menaikan ujung bibirnya dan memutar matanya malas, "yaudah sih elah"



"eh ko yang lain belom pada dateng ya? gada tanda-tanda kehidupan manusia begini. bener kan ini tempatnya?" tanya Danie yg baru menyadari kenapa belum ada anggota kemping yang sampe disini


Guanlin panik. ia bingung mau menjawab apa. memang ini ulahnya yang sengaja ngebawa Danie 'main' sebentar ke tempat favoritnya ketimbang langsung ke lokasi kemah


"lokasi nya masih agak kesanaan sih .."


"lah? trus ngapain kita disini? mending kesana deh bantu-bantu yg lain beres-beres juga kan" Danie menghampiri Guanlin untuk mengajaknya langsung ke tempat tujuan


"entar dulu lah, gua masih nyaman disini" kata Guanlin yang berdiri lalu berjalan ke pinggir tebing tempat Danie tadi berdiri, "kenangan gua disini banyak banget. masih kangen sama tempat ini"


Danie pun mengikuti cowok itu ke pinggir tebing, "uuu melow sekali. mau curhat?" tawarnya sambil mencolek-colek lengan kanan cowok itu


"hhh .." Guanlin menghela nafasnya singkat,


"dulu gua pernah punya pacar. cewek itu spesial banget buat gua. seminggu pertama gua jadian gua pun ngajak dia ke tebing ini. at first, i thought it was the most beautiful moment in my life. kita berdua sama-sama janji kalo tempat ini cuma kita berdua yg boleh kunjungin dan kita cuma boleh dateng kalo kita lagi bahagia" jelasnya memulai ceritanya



Danie pun semakin penasaran saat melihat perubahan ekspresi wajah Guanlin, "hm, terus terus?"


"sampe suatu ketika, gua nemuin dia kesini sama seorang sahabat cowoknya. i heard it when he told her that she was his princess although she just his bestfriend" katanya melanjutkan


Danie cuma mengangguk dan menunggu cerita selanjutnya,


"dan disitu gua ngerasa kalo gua dihianatin banget sama mereka berdua. sampe gua memilih untuk ga mau ngunjungin tempat ini lagi, dan gua memutuskan hubungan kita setelah berjalan 2 bulan"


"tapi, lu tau siapa cowok yg berani ngerebut cewek lu itu?"


"ya dia sahabatnya cewek gua. kalo lu perhatiin sama omongan gua pasti lu paham siapa orangnya"


Danie bengong dan hanya mengangguk singkat, "jadi dia bersembunyi dibalik topeng 'persahabatan'? ih parah banget sih anjir!!"


Guanlin melirik sebentar ke arah Danie yg terlihat kesal dan tersenyum miring, "ya begitu lah"


"terus kenapa lu kesini lagi kalo tempat ini nyimpen memori buruk buat lu?"


Guanlin mengadahkan kepalanya sebentar lalu beralih menghadapkan tubuhnya dan melihat langsung ke manik mata Danie, "karna tadi, gua cuma boleh kesini kalo gua lagi bahagia"


cewek berlesung pipi itu pun tercekat saat manik mata nya bertemu dengan manik mata milik lelaki super dingin ini


"b--bberarti sekarang lu lagi bahagia?" tanya nya masih bertatapan dengan cowok itu


Guanlin terkekeh pelan, "bukan lagi bahagia, tapi gua lagi sama kebahagiaan gua sekarang.."


wusshhhhhh


gila. emang gila.
kaya ada ribuan kupu-kupu keluar dari dalam kepala, perut, hati dan pikirannya Danie.


ia masih mencerna kata-kata yg dilontarkan Guanlin, ia masih mencoba memahami maksud dari Guanlin. bukan bodoh atau tolol, tapi Danie cuma mau memastikan kalo ini bukan buaian sesaat seorang lelaki mengingat Danie ga pernah sekalipun pacaran.



"hah.. udah lah lupain aja" Guanlin menggantungkan kata-katanya, "lagian percuma orangnya juga ga bakal ngerti, ga bakal peka"


Danie menelan ludahnya kasar. ia ingin memotong atau menjawab kata-kata Guanlin, tapi lidahnya terlalu sulit untuk menjawab hal seperti itu


"udah yuk kita ketempat kemahnya. udah 40menit juga kita disini"


akhirnya mereka melanjutkan perjalanan ke lokasi tujuan acara perkemahan.



keadaan didalam mobil menjadi hening. Danie yg biasanya bawel, seketika menjadi pendiam. hanya suara nafas dan radio yg sedang memutar lagu yg dicover oleh Kino dan Hongseok Pentagon yg berjudul To-Do List (buka mulmed kalo mau tau eheee)


"Danie.." Guanlin memanggil namanya dengan suara sangaaat lembut. biasanya ia cuma memanggilnya dengan kata 'eh' 'heh' atau 'lo'


"ya kak?" Danie mencoba menjawab dengan sedikit sopan. ingat, cuma sedikit.


"sehabis acara api unggun nanti, temuin gua diparkiran ya. ada sesuatu yg mau gua omongin"


Danie cuma diam ga bergeming,


"gua tunggu dimobil"


lidah Danie serasa kelu mendengar suara Guanlin sehalus ini. ia tidak biasa dengan keadaan Guanlin yang seperti ini.


"inshaAllah kak" jawabnya sembari menolehkan kepalanya kembali untuk melihat jalanan didepan





•••

Senior Bobrok • Lai Guanlin [AU]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang