1

18.3K 501 15
                                    

Dengan langkah tergesa-gesa aku menvkba untuk segera sampai di kelas. Ya bagaimana tidak mau tergesa-gasa ini adalah hari pertamaku masuk sekolah setelah liburan semester 1 kemarin, belum lagi aku juga sudah rindu dengan ketiga sahabatku, dan lagi aku juga harus menghindari satu monster yang bisa datang kapan saja.

Namun harapan menghindari monster itu lenyap, ketika aku memasuki kelas. Hahhhh bagaimana tidak, monster itu saja sedang duduk di kursiku dengan mata tajamnya yang melihat kearahku.

"Pagi semuanya" Sapaku kepada teman-temanku seperti biasa, walau hanya sebagian yang menjawab karena sebagian lagi sedang becanda gurau ataupun bermain ML (Mobile Legend).

"Pagi, Kak Natha" ucapku kepada sang monster itu saat tiba dikursiku. Dan ia hanya menjawab lewat matanya untuk menyuruhku duduk di sebelahnya.

"Kamu darimana kok bisa jam segini baru dateng?!" Tanya kak Natha dengan suara yang sedikit tinggi namun tidak gaduh.

"Aku tadi kesiangan, mana grabnya juga lama datengnya. Jadi ya hampir terlambat gini deh, maaf ya" ucapku memelas dengan kepala tertunduk.

"Oke aku maafin. Makanya besok-besok aku jemput aja ya, biar gak kayak gini lagi. Oh iya ini roti buat kamu, kamu pasti gak sarapan lagi kan? Dan nanti istirahat aku jemput ya, bye" ucap kak Natha panjang lebar dan setelah itu meninggalkanku menuju ke kelasnya.

"Cie yang habis diperhatiin pacar, uhuk uhuk" ucap Nesya salah satu temanku dengan suara batuk yang dibuat-buat.

"Apaan sih, Nes" ucapku dengan muka yang mungkin sudah sedikit memerah karna malu.

"Aduh ada yang malu malu guk guk nih, hahahaha" ucap Rani yang juga merupkan sahabatku.

"Udah-udah kalian godain Vero terus, kasian tuh dia mukanya udah kayak kepiting rebus. Dan lihat tuh ke jendela pak Joko udah mau masuk kelas" ucap Saras yang dduk di depanku.

"Tuh dengerin kata Saras" ucapku senang. Kemudian Nesya dan Rani duduk di bangkunya masing-masing. Aku memang tidak duduk dengan salah satu dari mereka, karena kak Natha melarangnya katanya lebih baik aku duduk sendiri saja karena kalau berdua nanti kerjaanku hanya ngobrol.

"Pagi anak-anak" Sapa pak Joko seperti biasa.

"Pagi pak" sahut kami semua serempak.

"Pagi ini bapak tidak akan memberi tugas, karena bapak ingin memberi waktu untuk kalian agar dapat saling mengobrol dan melepas rindu satu sama lain. Namun bapak mohon agar kalian tidak keluar kelas dan jangan terlalu berisik ya" ucap pak Joko.

"Baik Pak" ucap kami dan kemudian pak joko meninggalkan kelas.

"Duh coba semua guru itu kayak pak Joko bahagia hidup gua" ucap Nesya yang tiba-tiba saja duduk di sebelahku.

"Btw ver, lu kemana aja liburan? Kok gak ada ngumpul-ngumpul sama kita. Jahat lu" ucap Rani.

"Ya maaf, kalian tau sendiri kak Natha gimana. Gua mu ikut sama kalian aja sering gak dibolehin sama dia kan" ucapku dengan wajah yang sedikit ditekuk.

"Emang ya pacar lu itu, baru jadi pacar aja begitu gimana entar jadi suami. Bisa-bisa lu gak boleh keluar rumah kali" ucap Nesya melebih-lebihkan.

"Ya gak segitunya juga kali, Nes. Lagian kak Natha mungkin punya rencana sama Vero makanya gak ngebolehin dia ngumpul sama kita" ucap Saras bijak. Duh sahabat gua yang satu ini ya emang the best lah.

"Hmmm ya udah lah maafin gua ya. Sekarang kita main aja yuk! Gimana kalau min ludo, gua yang warna biru ya pokoknya." Ucapku semangat seraya mengeluarkan handphone dan membuka aplikasi Ludo.

"Gua kuning" ucap nesya.

"Gua hijau" ucap Rani. Dan yah Saras dapat sisanya yaitu Merah.

****

PossesiveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang