Setiap hari selalu meluangkan waktu untuk bertemu dan Adrian Sarah pun tanpa terasa semakin dekat saja, tak jarang Sarah sering mengunjungi kantor mantan calon mertuanya itu begitu pun dengan Adrian yang kerap kali menyambangi toko roti yang dikelola Sarah.
Seperti siang ini mobil pria paruh baya itu baru saja berhenti didepan toko roti yang dimiliki Sarah, Adrian keluar dari mobilnya sambil membawa kantong plastik yang berisi makanan.
"Selamat siang pak Adrian" ucap seorang karyawan Sarah.
"Siang... Sarah ada?" tanya Adrian.
"Ada pak, mba Sarah ada diruangannya pak" ucap karyawan tersebut.
"Ya sudah saya ke sana ya" ucap Adrian.Adrian pun langsung menuju ruangan Sarah, sebuah ruangan kecil yang berada di salah satu sudut toko roti itu.
"Sar..." Adrian membuka sedikit pintu ruang kerja Sarah, ia melongokkan kepalanya.
"Oh papi... masuk pi" ucap Sarah dan ia pun menghampiri Adrian lalu meraih tangan lelaki itu dan mencium punggung tangannya.
"Ada apa pi, tumben kemari?" ucap Sarah.Keduanya duduk di sofa panjang yang ada diruangan itu.
"Papi dari meeting dengan klien dan nih papi bawakan makan siang untuk kamu" Adrian pun memberikan kantong makanan yang dibawanya.
"Papi tau pasti kamu belum makan kan Sar" ucap Adrian.
"Terima kasih ya pi, padahal Sarah lagi diet nih" ucap Sarah tertawa, ia pun mengeluarkan kotak makanan tersebut.
"Kamu ini jangan keterlaluanlah dietnya" ucap Adrian menegur.
"Ayo dimakan" sambung pria itu lagi.
"Iya pi, papi sendiri sudah makan?" tanya Sarah.
"Papi sudah tadi bareng teman-teman" sahut Adrian.Sarah kemudian segera menyantap makan siangnya dengan ditemani mantan calon mertuanya itu.
"Oh ya sore nanti Sarah mau ke makam Adit, papi mau ikut?" tanya Sarah sambil mengunyah makanannya.
"Boleh, nanti pulang kantor papi jemput kamu ya, bilangin supirmu gak usah jemput" ucap Adrian.
"Ok pi" angguk Sarah.Setelah Sarah menyelesaikan makannya Adrian pun segera berpamitan.
"Ya sudah papi balik ke kantor dulu, nanti sore papi jemput ya" ucap Adrian.
"Ya pi" ucap Adrian, ia meraih tangan Adrian dan mencium punggung tangannya.
"Terima kasih untuk makan siangnya ya pi" sambung Sarah.
"Ya..." Adrian tersenyum lalu mengecup puncak kepala mantan calon mantunya itu.
"Papi pulang Sar" pamit Adrian lagi.
"Hati-hati pi" ucap Sarah.---
Sore hari setelah membereskan pekerjaannya Adrian pun bersiap ia segera keluar kantor menuju toko roti milik Sarah.
Sarah sendiri sudah keluar dari ruangannya, sambil menunggu Adrian ia pun menyapa pelanggannya yang ramai belanja di sore itu.
Tiba di toko milik Sarah, Adrian pun segera keluar mobilnya dan masuk toko roti itu.
"Sar..." panggil Adrian, ia melihat Sarah yang tengah menyapa pelanggannya.
"Eh papi sudah datang" ucap Sarah.
"Ramai ya tokomu" ucap Adrian, ia melihat begitu banyak pengunjung.
"Alhamdulillah pi, ya sudah ayo kita berangkat sekarang" ucap Sarah lagi.Keduanya pun menuju mobil dan langsung masuk.
"Tumben papi nyetir sendiri, gak pake supir" ucap Sarah.
"Lagi pengen aja Sar" ucap Adrian.
"Oh ya besok malam ada acara Sar?" tanya Adrian.
"Gak ada pi, memang kenapa?" sarah balik bertanya.
"Besok papi ada undangan resepsi pernikahan salah satu anak klien papi, papi gak ada temennya nih, kamu mau ya temenin papi" ucap Adrian, memang saat Adit masih berada diantara mereka Sarah kerap menemani calon mertuanya itu ke berbagai undangan.
"Loh kan ada tante Nikita, temen papi yang waktu itu ketemu di restoran" ucap Sarah.
"Hhh Sar... papi gak suka ah cewe begitu, terlalu agresif" ucap Adrian.
"Memang papi sukanya cewek yang seperti apa? nanti Sarah coba carikan yang cocok" ucap Sarah membuat Adrian menatapnya.
"Maaf kalau membuat papi tersinggung" ucap Sarah lagi saat ia menyadari ucapannya.Adrian kemudian tersenyum.
"Gapapa kok Sar" ucap Adrian tersenyum.
"Yah wajar sih kalau kamu bicara seperti itu, memang seharusnya papi memiliki pasangan, sudah dua puluh tahun lebih papi menduda" ucap Adrian.
"Nah pi lebih baik cari pasangan biar ada yang diajak ke kondangan pi jangan Sarah terus yang nemenin papi, nanti dikira orang Sarah istrinya papi lagi" ucap Sarah tertawa.
"Kamu ini Sar" Adrian tertawa sembari mengusap kepala Sarah pelan.
"Biar ada yang melayani keperluan papi juga pi" ucap Sarah kemudian.Adrian tersenyum.
"Kamu benar Sar, papi juga gak mau menghabiskan sisa umur papi sendirian" ucap Adrian.
"Papi gak sendirian kok pi, kan ada Sarah" ucap Sarah membuat Adrian menghangat.
"Terima kasih Sar" Adrian tersenyum.
"Jadi gimana besok malam, temenin papi ya" pinta Adrian.
"Iya pi, mana bisa sih Sarah nolak permintaan papi" ucap Sarah tertawa.Tiba di area pemakaman keduanya pun langsung keluar mobil.
"Beli bunga dulu ya pi" ucap Sarah.
"Iya" angguk Adrian.Dan setelah membeli bunga tabur untuk makam Adit keduanya pun langsung menuju makam orang terkasihnya itu.
arah berjongkok disamping makam Adit dan menaburkan bunga, disampingnya ada Adrian."Hai yank aku datang" ucap batin Sarah, setelahnya ia memanjatkan doa untuk mendiang kekasihnya itu.
Sama seperti yang dilakukan Sarah, Adrian pun turut memanjatkan doa untuk putranya. Setelah mengakhiri doanya, keduanya pun memutuskan keluar dari area pemakaman dan langsung menuju mobil.
"Mau langsung pulang, biar papi antar?" tanya Adrian sambil perlahan menjalankan mobilnya.
"Papi mau ke mana lagi setelah ini" tanya Sarah.
"Pulang, kenapa mau ikut papi pulang?" canda Adrian.
"Iih apaan sih pi, ya sudah antar Sarah pulang aja" ucap Sarah.Mobil Adrian sudah berhenti didepan kediaman Sarah.
"Mampir dulu pi" ucap Sarah.
"Gak dulu deh Sar, salam aja untuk papa mama kamu ya" ucap Adrian.
"Ya sudah kalau begitu hati-hati di jalan pi" ucap Sarah, ia meraih tangan Adrian dan mencium punggung tangan lelaki itu sebagai bentuk rasa hormatnya.
Lalu setelahnya Sarah pun turun dari mobil lelaki itu.Bersambung
Maaf typo, no edit.
![](https://img.wattpad.com/cover/121414897-288-k496382.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
CALON MERTUAKU
FanfictionHari bahagia yang sudah berada di depan mata tiba-tiba saja lenyap seketika dengan kabar duka. Kekasihku pergi untuk selamanya meninggalkanku dengan pesta pernikahan yang telah kami rencanakan. Namun seiring berjalannya waktu sosok calon mertuaku be...