Kini giliran Melody dan Bian yang tampil, semua penonton tertuju pada mereka berdua. Melody tampak terlihat gugup, ia terus memandangi Bian, lalu Bian mengangguk menandakan bahwa Melody harus siap untuk memulai. Bian mulai memetik senar gitarnya, seketika penonton diam dan mulai memfouskan diri pada penampilan mereka.
Bersama hangatnya Mentari pagi,
Ku langkahkan kaki ini,
Wajah berseri, langkah penuh arti,
Siap tuk hadapi hari...
Mencari hati yang belum pasti,
Dan tak pernah ku mengerti,
Kali ini, ku menemukanmu, oh sungguh mempesona....
Oh pujaan hati, kau mampu membuatku tersihir,
Terpana akan dirimu, dan kini ku sadari
Ku jatuh hati padamu....
Begitu suara lembut nan indah Melody telah selesai mengisi ruang aula, semua penonton bertepuk tangan. Melody dan Bian turun dari atas panggung menuju backstage, lalu Melody langsung menghambur memeluk Bian erat.
"Thanks Bian, kamu udah bantuin aku nyanyiin lagu ini, lagu special buat kak Defta." ucap Melody seraya melepas pelukannya.
"I..i-i-iya sama sama, Mel." jawab Bian terbata-bata.
Rasanya seperti ada seribu pisau yang menancap di hati Bian mendengar bahwa lagu yang Melody nyanyikan adalah untuk kak Defta, tapi ia sadar ia tak berhak untuk marah karena ia hanya sebatas sahabat dengan Melody.
"Uh lagunya sweet juga ya?!" ucap Adera yang kini tengah berada di backstage.
"Iya dong, khusus nih," jawab Melody.
"Kamu nggak tahu ada orang yang tersakiti di balik senyum bahagia kamu." ucap Adera sambil melirik Bian, dan Bian hanya tertunduk.
"Ihh apaan sih, Dera. Kamu tuh harusnya ikutan senang waktu sahabatnya senang, jangan malah bikin mikir yang macam-macam. Pokoknya aku lega bisa nyanyiin ini buat kak Defta." ucap Melody.
"Terserah kamu aja deh, Mel. Tapi ingat kata-kata aku tadi, ada orang yang tersakiti di balik senyum bahagia kamu, seharusnya Melody tidak sebuta itu, karena ia mampu mengerti perasaan orang yang memainkannya!" jawab Adera.
Esoknya kak Defta meminta Melody untuk menemui dirinya di café Retro yang terletak tidak jauh dari sekolah Melody. Dan pada saat itu hujan sedang turun, membuat café itu nampak ramai dipenuhi pengunjung yang ingin sekedar berteduh dan menikmati suasana hujan dengan meminum secangkir kopi. Melody menghampiri kak Defta yang tengah duduk di sofa yang khusus hanya untuk dua orang.
"Ada apa kak Def?" tanya Melody sembari duduk di sebelah kak Defta.
"Ini kaset rekaman kak Defta, di situ ada rekaman beberapa lagu yang kak Def nyanyikan khusus buat Melody, dan juga instrumental piano dari Secret Soundtrack part 1 sama Disney Piano Instrumental bisa buat sambil belajar kalau enggak pengantar tidur." jawab kak Defta smabil menyerahkan amplop kecil yang berisi sekeping kaset.
KAMU SEDANG MEMBACA
AFTER RAIN
Short StoryTentang Melody dan Hujan, juga tentang Melody dan Bintang yang menurut Melody adalah Pelangi-nya. Selebihnya baca saja. Maaf jika penulisan saya belum benar, karena masih belajar. Sama seperti yang sebelumnya, ada unsur nyata, pengalaman saya...