Hal Tak Terduga

56 5 0
                                    

Cerita ini hanyalah fiktif dan karangan semata. Jika ada kesamaan waktu, tempat, sifat dan dialog, itu hanyalah kebetulan semata. Semua yang ada dalam fanfiction ini hanya cerita dan imajinasi dari author.

_Chapter Sebelumnya_

Aku pun menemukan ruangan dimana suara itu berasal. Ruangan itu memisah sendiri sedikit lebih jauh dari kawasan lingkup ruangan ekskul. Kalau aku perkirakan sih bisa sampai 80 meter lah luasnya. Ruangan itu cukup tinggi, memiliki ventilasi yang tidak sebesar ruang ekskul yang lain. Cat gedungnya pun putih bersih. Kurasa itu adalah bangunan baru.

Perlahan ku buka pintu ruangan itu dan langsung shock melihat orang yang ada di ruangan itu, seolah olah hanya ilusi dan fatamorgana semata.

"omooooo daebaaakkkkk!!!!" kataku begitu melihat orang yang ada di dalam ruangan.

"woy!! Ngapain kamu?. Kamu benar benar ndak sopan ya!" bentaknya lalu mematikan musik dengan memasang ekspresi yang tetap cool

"maaf kak, aku hanya sedang menjelajahi sekolah sambil nunggu kak aram" belaku.

"kamu itu adik angkat atau adik kandungnya aram sih? Sifat kalian beda banget. Kakaknya kalem, kok adiknya serampangan banget gini. Keluar sana" sindir kak samuel.

"baik kak, maaf kak" jawabku, lalu perlahan menutup pintu.

Ternyata suara itu adalah suara dari ruangan yang ternyata ruang latihan dance, sedangkan yang ada di dalam adalah kak samuel. Kak samuel yang aku tau selama ini adalah kakel yang rajin, pintar, dan taat tata tertib. Bisa dibilang kak samuel seperti orang yang tidak gaul karena kolot banget, apalagi peduli banget mengenai tata krama juga. Tak kusangka kak samuel jago dance.

Kalian mau tau, mengapa kak samuel tidak ikut pelajaran tambahan? Karena kak samuel adalah peringkat 15 besar sekolah, jadi di sekolah ini peringkat 15 sekolah tidak akan di wajibkan ikut pelajaran tambahan. Di dalam ruangan itu ada beberapa hal yang mengangguku. Dari luar sepertinya gedungnya berukuran 80 meter tapi dalamnya kok tidak sampai segitu?

Lalu mengapa sisi kan dan kirinya di beri korden, kalau depan di beri kaca dan belakang di kasih dinding licin sih masih memaklumi, tapi mengapa kanan dan kiri ruangan itu di beri korden. Belum lagi di atas bagian kanan ruangan itu mengapa ada lcdnya? Apa perlu ruang latihan dance di beri LCD?

----------------------------------------------

Akhirnya kak aram pulang.

"kak aram" kataku.

"nunggu lama dek?" tanya kak aram

"ndak kak, aku sempat menjelajah sekolah kok, jadi ndak terasa" jawabku.

"tunggu gerbang ya dek, aku ambil sepeda di parkiran" kata kak aram, lalu berlalu menuju parkiran.

Aku pun langsung berjalan menuju gerbang.

----------------------------------------------

"senin lagi, senin lagi" gerutuku.

Iya hari ini sudah hari senin lagi tetapi bayangan rasa penasaranku akan ruangan latihan dance tempat kak samuel kemarin sabtu masih terbayang bayang di pikiranku. Bahkan, ketika aku makan di kantin.

"Ro Woon, itu makanan jangan di buat mainan. Kamu mikirin apasih? " tegur temanku.

"eh, iya iya maaf. Mikirin astro dong" jawabku spontan karena aku ndak mungkin bilang kalau aku mikirin kak samuel.

Tak lama setelah aku pikirkan, kak samuel pun nongol ke kamtin bersama kak aram. Ya aku tau teman akrab satu satunya kak samuel adalah kak aram.  Spontan aku ndak mau melewatkan kesempatan ini. Dengan bergegas, aku berdiri membawa mangkuk soto ku dan duduk di sebelah kak aram.

The Way to My Dream Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang