The Way to My Dream

Dong-Min Sunbae-nim

Cerita ini hanyalah fiktif dan karangan semata. Jika ada kesamaan waktu, tempat, sifat dan dialog, itu hanyalah kebetulan semata. Semua yang ada dalam fanfiction ini hanya cerita dan imajinasi dari author.

_Chapter Sebelumnya_

Aku yang sebelumnya fokus pada jalan agar tidak tersandung lagi, mendadak kaget begitu ada yang teriak. Akhirnya aku hanya dapat terdiam karena shock dan cowo itu menabrakku dan aku terjatuh ke belakang sambil memejamkan mata sedangkan buku yang aku bawa terlempar entah kemana.

Ketika aku membuka mata, aku terbengong dengan orang di hadapanku. Karena terbengong sekaligus shock, aku sampai tak bisa berkata kata. Tak lama setelah itu cowo itu terbangun dan mengulurkan tangannya padaku.

"maaf ya, kamu ndak apa?" tanyanya sambil mengulurkan tangannya

"ah, ndak apa kok" jawabku sambil menyambut uluran tangannya.

"sekali lagi maaf ya, aku terlalu buru buru sampai tidak memperhatikan jalan. Oh ya namaku lee dong min" jawabnya menunjukkan tanda bersalah lalu mengambil bukuku yang berserakan dan menyerahkan padaku.

"iya ndak apa kok, aku baik baik saja" jawabku.

"maaf ya aku buru buru. Kalau ada apa-apa hubungi no ini" dongmin membuka tasnya dan mengeluarkan sebuah buku notes kecil, merobek kertasnya dan menuliskan sebuah nomor dan memberikannya pada ku dan akupun mengambilnya. Setelah itu ia pun kembali berlari.

Setelah kepergian eunwoo, aku pun kembali berjalan menuju kelas sambil memikirkan apa yang membuat eunwoo berlari lari begitu. Apa ada suatu hal yang darurat hingga dia berlari seperti itu.

(EunWoo Pov)

"Itu Rowoon kan, sial waktunya tidak tepat. Coba ndak ada hal darurat di dorm." Batinku sambil berlari dan berusaha mencari taksi dengan cepat.

Tak lama kemudian ada taksi lewat, aku langsung melambaikan tanganku dan taksi itu berhenti. Akupun segera membuka pintu belakang dan segera naik.

"pak tolong ke jalan xxx. Tolong cepat" kataku pada pak supir dengan cepat.

Dalam waktu sekitar 20 menit, aku sudah sampai di depan dorm, dengan sigap aku pun membuka pintu dorm.

"rocky ya! Kau dimana? Rocky ya!" teriakku begitu membuka pintu dorm.

"eunwoo hyung, sini hyung" teriak rocky yang aku rasa ada di kamarnya sanha.

"ada apa rocky ya. Sanha kenapa?" tanyaku setelah melihat sanha tergeletak di kasurnya dengan badan tertutupi selimut.

"gini hyung, tadi aku meminta tolong pada sanha untuk memperbaiki lampu di ruang tengah, aku tidak bisa menggapainya jadi aku meminta sanha. Ketika selesai memperbaiki, sanha salah berpijak ketika turun dari kursi hingga akhirnya dia terjatuh dan kakinya terluka. Aku takut tulangnya patah, aku harus gimana hyung?" kata rocky gugup.