Should i keep crying
for wanna keep loving?
-Author~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
'Apa mungkin, sekarang gue udah tau hampir 75 persen dari kisah hidup lo, Nichole?' -batin Kayla dari seberang sana.
****
"Axcel, lo bawa 2 topi gak? Topi gue dibuang mak gue. Katanya udah buluk, banyak ketombe nempel," Frans tampak cemas.
Sekolah Dharma memang selalu melakukan upacara bendera disetiap hari senin awal bulan.
Bukan hal baru bagi guru-guru jika melihat Frans yang selalu saja membersihkan toilet sekolah di hari senin awal bulan.
Itu semua terjadi karena ulah Frans sendiri yang kerap kali tidak memakai topi saat upacara, baju yang tidak bersih dan rapi, mengganggu para gadis saat dibarisan, dan atau bahkan tidur saat pemberian amanat oleh pembina upacara.
"Halah, alasan aja lo, tangkai ceret," Axcel menatap malas. "Udahla, paling juga disuruh bersihin toilet kan,"
"Ck Gue udah bosen bro berhadapan sama hajat mulu tiap awal bulan. Bantuin dong,"
"Yaelah, masa iya lo bosen ngeliat kembaran lo sendiri," sela Edward.
"Sembarangan lo ngomong tolol. Udah buruan mikir, gimana caranya biar gue gak kena hukum?"
"Pake topi gue nih," tampak sosok Nichole yang muncul dari sisi kanan mereka. Ia melemparkan topi tepat pada wajah Frans.
"Eh anjir, buset si Cholor," Alis pria yang sedang kecarian topi itu tampak menyatu. "Elo kok mendadak romantis sama gue? Gue curiga," pria tengil itu kemudian menyempitkan matanya.
"Gue bilang pake ya pake aja. Gak usah kebaperan. Gue masih normal,"
"Dih, yaudah. Thanks betewe. Tapi kenapa?"
"Kenapa apanya?" Nichole memasang wajah datar. "Gue lagi males ikutan baris, gue lagi pengen bolos," jawabnya, lalu seketika ia menghilang dari hadapan teman-temannya.
Tubuh jangkung itu berbalik sambil menggendong salah satu tali tas hitam miliknya.
Nichole bolos. Bukan hal baru tentu.
****
7:30 upacara dimulai, gerbang sekolah pun mulai ditutup.
"Mati gue!" Ucap Kayla yang tampak membungkuk sambil memegangi pinggulnya karena kelelahan berlari."Gila, nih gara-gara om angkotnya yang lelet bener anjir," ucapnya dengan napas yang terdengar masih ngos-ngosan. "Gimana nih nasib gue,"
"Kok nyalahin om angkot nya sih?" Seorang pria muncul sambil menawarkan sebuah sapu tangan abu-abu padanya.
"Eh--eh Nichole, lo-lo juga telat?"
"Lap dulu tuh keringet lo. Gue gak suka liat cewek yang keringetan, jorok."
"Jorok apaan sih," tangan Kayla lantas merampas kasar sapu tangan tersebut. "Gue abis lari noh dari simpang sampe sini asal lo tau,"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Secret Destiny #Wattys2017
Jugendliteratur#54 in Teen Fiction (29.11.17) #RomanticComedy