Bab 1

4.6K 326 68
                                    

Berhati-hatilah untuk setiap kata yang kau ucap.

—***—

Dentingan yang berasal dari pertemuan sumpit, sendok dan mangkuk, menjadi pengisi suara di ruang makan milik salah satu keluarga yang terkenal akan kehangatan penghuninya. Ji Young Geum. Beliau adalah kepala keluarga di rumah bergaya Korea berpadu dengan gaya arsitektur Jerman. Karena percampuran konsep itu, rumah keluarga Ji terlihat yang paling mencolok dan berbeda dibandingkan rumah-rumah di sekitar kompleks elite di Distrik Gangnam ini.

Penghuni rumah berlantai tiga ini juga terkenal memiliki jiwa sosial yang baik. Seorang ayah yang sangat hangat dan seorang ibu yang sangat ramah, serta dua orang anak yang tampan dan cantik. Sang kepala keluarga adalah seorang arsitek ternama. Kini, namanya sudah malang melintang di berbagai proyek kenegaraan yang beberapa menjadi icon di beberapa sudut kota Seoul, bahkan beberapa penjuru Korea Selatan. Sedangkan, sang istri memilih untuk menjadi ibu rumah tangga yang baik dan fokus untuk mengurus keluarganya.

Putra pertama Ji Young Geum sudah berusia lebih dari 30 tahun dan terkenal sebagai salah satu anggota boyband veteran yang terkenal dengan kekompakan grupnya. Bahkan, karena ketampanannya, si bongsor yang memiliki kulit putih susu ini didapuk sebagai pemegang face of the group di kelompoknya. Starlight, siapa yang tidak kenal dengan grup yang bertahan di antara banyaknya rekan seangkatan mereka yang memilih bubar?

Anggota keluarga Ji yang selanjutnya bernama Ji Yeon Hee. Ia adalah anak kedua di keluarga kecil arsitek Ji ini. Tak kalah dengan gen unggul yang dimiliki kakaknya, Yeon Hee tumbuh menjadi gadis yang terkenal dengan kecantikannya. Bedanya, Yeon Hee tidak memiliki tubuh seperti Yeon Jin yang menjulang tinggi dan atletis. Ia juga tidak bisa dibilang kurang tinggi badan. Hanya, ia tetap terlihat mungil jika berdiri di samping kakaknya. Tubuhnya ramping bak boneka Barbie. Di usia mudanya ini, Yeon Hee sangat bersyukur dengan anugerah Tuhan yang dipahatkan pada fisiknya.

Walaupun hanya berisikan empat orang, setiap kali anggota keluarga Ji berkumpul dalam satu ruangan, suasana tentram dan damai adalah kalimat tabu untuk diucapkan. Seperti pagi ini, mereka memulai pagi dengan keramaian yang bersumber dari kedua anak muda yang saling melempar ejekan.

"Habiskan, Hee-ya!" paksa Yeon Jin sembari mengangkat sumpitnya tinggi-tinggi dan berbicara dengan mulut penuh makanan.

"Aku sudah kenyang. Juga, aku tidak mau berat badanku naik. Oppa tahu kan kalau aku menjadi penyanyi utama di acara kelulusan sekolahku?"

"Badanmu sudah seperti tulang dibalut kulit begitu masih mau membatasi makan? Oh! Lucunya!" ejek Yeon Jin.

"Eomma, Oppa memulai perang!"

"Siapa? Aku sedang makan. Iya kan, Appa?"

Kemanjaan Yeon Hee serta keusilan Yeon Jin itu membuat kedua orangtua mereka saling beradu pandang, kemudian menggeleng pelan. Mereka tidak heran dengan ketenangan yang sudah menghilang. Sungguh, kakak beradik Ji ini selalu memiliki hal untuk didebatkan. Namun, ketika salah satu tidak ada, maka mereka akan saling mencari.

"Aku akan datang ke acara kelulusanmu. Nanti, akan aku buat acara itu sebagai acara fan meeting agar mereka tidak harus mendengarkan suara sumbangmu."

Yeon Hee memelotot dan berkomat-kamit. Tanpa sadar, ia kembali menyendok kimchi dan meletakkannya ke atas nasi yang tersisa sedikit di dalam mangkuknya.

"Lihatlah, ada seseorang yang membutuhkan kaca!" Yeon Hee kemudian menyuapkan nasi dan kimchi ke dalam mulut hingga menggembungkan pipinya.

[Cho Kyu Hyun] Starting with Promise [END] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang