6

269 41 13
                                    


Madame Delliane

Dasar wanita bodoh. Kupikir pekerjaanku sudah selesai ketika kukabulkan impiannya. Sekarang aku harus kembali 'menyembuhkan' gadis itu segera sebelum pretty-boy itu curiga dan berubah.

Memang benar, dia gadis yang sangat menarik. Menolak kenyataan tapi fiksi ini. Untuk pria itu, ya aku tidak merubah apapun darinya. Perilaku serta kebiasaan kedua manusia ini adalah semua dari alam bawah sadar mereka sendiri. Yang aku lakukan hanya 'menarik' mereka ke masa ini. Walaupun si gadis saja yang bisa merasakan keanehan.

Tentu. Hal ini bisa dikatakan manipulasi masa depan. Percaya padaku, sebagai 'makhluk' yang sudah hidup lebih lama dari King Richard, aku sudah melakukan sesuatu yang lebih dari sekedar ini.

Terdengar khayal, tapi inilah apa yang kami lakukan untuk memenuhi masa depan. Saatnya memanggil gadis itu kemari untuk memberikan pencerahan.

Thump! Uh-oh pendaratan yang tidak mulus

"Kau! Kau wanita itu kan?"pekiknya berdiri dari lantai tempatku tinggal.

"Kita berdua hanya punya waktu 30 menit sayang. Ayo duduk di situ" suruhku cepat mengisyaratkan gadis itu duduk di kursi depan mejaku. Dia terlihat bingung lalu segera duduk dan memandangiku dengan rasa penasaran dan kesal.

"Siapa kau? Kenapa aku disini dan apa yang sebenarnya terjadi?" Tanya lirih. Dia terlihat ingin menangis sambil memegang dadanya.

"Tenang sayangku, aku bukan orang jahat. Aku hanya menjalankan tugas. Sekarang diamlah, biarkan aku memberikanmu beberapa fakta yang boleh kau pahami. Kau harus percaya padaku" kulihat dia terlihat sedikit lebih tenang.

"Apa aku terlihat punya pilihan lain?" Wajahnya mulai menunjukkan rasa penasaran yang besar. Melihatnya aku jadi semangat.

"Di dunia ini, ada beberapa hal extraterrestrial dan magis. Beberapa bisa dijelaskan tapi ada beberapa yang tidak. Kau adalah seseorang yang spesial yang dituliskan berada di dalam lingkaran ini" dia menaikkan alisnya.

"Sayangku, takdir seseorang sudah di tuliskan rapi oleh Penguasa alam ini. Tapi, banyak buku yang menuliskan tentang dirimu. Ini memang sudah biasa bagi 'kami', tapi tidak bagimu. Kau memiliki dua buku yang menulis tentang dirimu. Di kehidupan sebelumnya tertulis kau akan bertemu dengan jodohmu saat berumur 24. Tapi di kehidupan ini kau bertemu dengan jodohmu saat berumur 21 tahun"

"Aku semakin tidak paham dengan semua ini. Buku apa? Buku takdir maksudmu?" Dia terkekeh dengan ucapannya sendiri.

"Iya, bisa dikatakan buku takdir. Intinya adalah aku mengambil jalan pintas dengan menarikmu dan masuk ke dunia mu yang ini karena 'Atasan' yang menyuruhku. Setelah pengakuanmu barusan ke pretty-boy itu, akan membuatnya meragukanmu dan jika diteruskan maka akan terbentuk takdir baru"

"Apa maksudmu? Mengapa aku memiliki 2 takdir?

"Beberapa orang telah melakukan sesuatu yang luar biasa di masa lalu. Kau salah satunya. Anggaplah ini adalah hadiah atas kebaikanmu"

"Jadi aku memiliki semacam keuntungan untuk menentukan takdirku?"

"Bisa dibilang seperti itu. Tetapi kau hanya punya satu kesempatan lagi untuk mengubahnya" Dia telihat menimang ucapanku walau masih terlihat jelas dia masih bingung.

"Apa yang akan terjadi setelah ini. Maksudku takdir baru apa yang akan terbentuk setelah aku mengatakan semua hal tadi pada ..M-mark" dia menatapaku sedih. Aku hanya bisa menghembuskan napas berat.

"Aku tidak tahu pasti, tapi akan ada skandal besar ... Keputusasaan, kekecewaan dan air mata. Tak hanya bagi teman atau keluarganya tapi seluruh dunia. Tak ada lagi Mark Tuan sayang"

"A-apa maksudmu?"

"Mark Tuan akan bunuh diri" hanya itu yang telihat cukup jelas dari buku miliknya.

Napasnya terdengar berat. Ekspresinya melemah dan dia menatapku tidak percaya dan kemudian menangis.

"Tak adakah cara agar a-aku bisa menghidari semua ini?" Tanyanya sesegukan

"Kau bisa menggunakan jatahmu. Tapi setelah itu aku tidak akan membantumu lagi. Jadi bagaimana?" Dia terlihat menerawang pilihan mana yang tepat. Matanya masih berair, napasnya masih terburu.

"Sayangku, kau tidak perlu menjawab sekarang. Temuilah aku setelah kau siap. Pikirkan satu tempat dan aku akan berada disitu. Aku akan mengembalikanmu ke waktumu" sekarang wajahnya sudah mulai tenang. Sepertinya dia tampak mencoba memahami seluruh penjelasku dan mulai menerimanya. Matanya masih sayu, tapi ada seberkas rasa percaya diri tersirat dimatanya.

Kuambil kertas, meremasnya dan meniupkannya ke wajahnya. Wajahnya mulai merona dan matanya terpejam.

Pekerjaanku hampir selesai.

Hannah Willows

Aku terbangun merasakan seseorang menggoyang-goyang badanku. Kubuka mataku pelan dan mendapati pria impianku sedang menatapku.

"Mark.." ucapanku lirih. Aku kemudian duduk dan mebiarkan dia bersimpuh di depanku.

"Kau ketiduran ya, filmnya jadi terlambat. Tapi tak apa, kita punya waktu diseluruh dunia. Masih ada esok" jawabnya mengelus rambutku

"Kita belum ke bioskop?" Tanyaku kaget

"Habisnya kau tidur sih. Kau sangat manis saat tidur dengan jacket pink ini, jadi aku membiarkanmu" Mark menujukkan senyum khasnya yang selalu membuatku meleleh.

Napasku mulai teratur, berarti aku kembali sejam sebelum kejadian itu terjadi. Tak terasa aku mengulum senyum.

"Eh, kenapa istriku senyum-senyum sendiri?" Tanyanya menggoda. Aku semakin melebarkan senyumku. Aku merasa bahagia.

Ingat GOT7, dasar jalang.

Oh iya. Wanita alam bawah sadar ini keluar mengangetkanku. Aku masih ingat mereka, tenang saja. Aku akan meluruskan semua ini dan mencoba untuk memperat hubungan mereka. Tapi sekarang bolehkan aku menikmati semua ini?

Cup.

"Apa kau baru saja menciumku, Hannah?"

Oh tidak, benarkah aku baru saja mengecupnya? Ah memalukan

"Wajahmu merah sekali. Sini aku obati" dia mendekatkan wajahnya padaku

"Eh-, apa yang kau lakukan? M-mark?"

"Biasanya ciuman mautku bisa mengobati apapun" dia menyeringai

"Dasar mesum" ejekku

"Tapi sayang 'kan?"

Iya sayang.

-----

Lanjut gak?

Besok gak jadi ulangan dimensi tiga . Asek.

Vote dan komen yukk, semakin banyak semakin cepet di lanjut. Wkwj

Sweet Attraction // m.tTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang