Retta's Pov
"Dee..." panggilku ke Jingga yang sedang membaca majalah sambil tidur-tiduran di kamarnya.
"Astagfirullah, lo tuh ya isshh," Jingga memukulku dengan majalah yang ada di tangannya karena aku masuk tanpa izin dan langsung merebahkan tubuh di sampingnya.
"Aduh, galak banget sih."
"Yaa lo lagian ngagetin aja. Gak bisa ya pake ketok pintu dulu?"
"Yailah biasanya juga gak apa-apa gue asal masuk aja."
"Kalo gue lagi gak pake baju gimana?"
"Kan udah pernah lihat."
Jingga langsung mengerutkan dahinya, "kapan?"
"Emmm..." aku membuang muka tak mau menatapnya.
"Ih kapan sih Ta? Ngarang lo."
"Lho udah pernah Dee, lo lupa?"
"Engga engga, gak pernah!" jawabnya dengan yakin.
"Pernah tauuuuu, waktu kita SD."
Jingga memicingkan matanya, "B O D O A M A T!" lalu ia kembali membaca majalah.
"Hahaha segitu kagetnya, heran gue. Dee, jangan baca lagi dong gue kan lagi maen."
"Ini tuh hari Minggu, gue mau santai-santai. Lagian juga biasanya lo mainnya sama si blacky tuh," ucap Jingga sambil menunjuk kucingnya yang berwarna hitam dengan dahunya.
"Blacky lagi tiduran, kasian ah gak mau ganggu."
"Dan lo gak kasian sama gue karena udah ganggu gue?"
"Lo duluan ya yang kemaren bangunin gue di pagi buta cuma perkara mau breakfast doang. Ganggu tau gak!"
"Ya terus lo mau bales dendam ceritanya?"
"Ya engga, at least lo tanggepin gue kek."
"Ini kan gue lagi tanggepin lo Clarettaaaaa."
"Oh iya ya, hehe."
Jingga menghela nafas, "apa sih? Kenapaaa?"
Dia selalu tau dan mengerti ketika aku sedang banyak pikiran.
"Emmm..."
"Masalah semalem?"
"Semalem?" tanyaku membeo.
"Iya, Tania sama Bima kan?"
"Kok mereka sih?"
"Yaelah Ta, semenjak kita pulang dari nonton konser tuh muka lo udah beda banget. Lo kebanyakan diem dan kayak mikirin sesuatu. Ya apalagi kalau bukan mereka. Lo jealous?"
Pertanyaan Jingga on point banget."Ih apaan sih lo Dee?"
"Terus kenapa?"
"Hemmm, mereka udah jadian apa ya?"
Jingga memutar bola matanya malas, "kalau mereka udah jadian terus emang kenapa?"
"Ya, ya gak apa-apa sih cuma gue bingung aja. Terlalu cepet lah kalau mereka jadian."
"Mau cepet atau gak, kalo Ketan sama si Bima udah sama-sama nyaman ya mau gimana?"
"Gue gak suka aja."
"Gak suka mereka jadian?"
"Bukan-bukan, gue gak sukanya tuh Tania jadi pinter ngebohong sama gue."
KAMU SEDANG MEMBACA
Reminisce (Completed)
RomanceEsktra kulikuler basket lah yang mempertemukan mereka. Sebuah kisah di masa SMA yang akan menjadi kenangan nantinya. Cerita ini tentang kehidupan para remaja yang masih mencari jati diri, penuh ke-labil-an, dan senang bereksplorasi. Diksi yang...