Seokjin, memarkirkan mobilnya di depan apartement yang di tinggali Jungkook dan Taehyung. Pemuda berbahu lebar itu menghela nafas panjang, bagaimana bisa, dua orang pemuda yang dulunya seorang idol yang terkenal di penjuru dunia berakhir di apartement kecil seperti ini?
Dia menekan tombol lift, memencet angka tiga. Lantai tempat Jungkook dan Taehyung.
Memeriksa sekali lagi sesuatu yang dibawanya di dalam kantong plastik putih. Bibirnya membentuk lengkungan tipis.
Lorong yang sepi, kaki Seokjin melangkah menyusuri lorong. Berhenti di depan sebuah pintu, mengetuk nya beberapa kali. Sampai si pemilik keluar dengan wajah sedikit terkejut namun senyum mengembang di wajahnya.
"Seokjin hyung." Jungkook memekik gembira, langsung menarik lengan Seokjin untuk masuk ke dalam.
"Eoh, Seokjin hyung." Taehyung langsung memeluk Seokjin, sementara yang dipeluk balik mengusap rambut Taehyung sekilas.
"Bagimana - kabarmu?" tanya Seokjin pada Taehyung.
"Aku baik, hyung bagaimana?"
"Aku - baik." Seokjin mengangguk dengan bibir yang selalu melengkungkan senyum lembut setiap kali melihat Taehyung.
"Ada apa hyung kemari?" tanya Jungkook sambil meletakan sebotol air dingin dan gelas di atas meja untuk Seokjin
Seokjin duduk di karpet, seketika pemuda itu jadi berpikir menurutnya karpet itu tidak akan membuat lantai terasa hangat saat musim dingin datang. "Selamat ulang tahun." Seokjin lantas menyodorkan kantung plastik putih yang di bawanya.
"Apa ini?" Jungkook bingung, mengambil kantung plastik itu. Di dalamnya ada sebuah kardus cokelat, matanya berbinar saat melihat isinya.
"Kue?" Jungkook menatap kue itu dan Seokjin bergantian.
"Aku membuatnya sendiri, seperti dulu."
Seperti sebuah tradisi, Seokjin selalu membuat kue ulang tahun untuk teman-temannya yang berulang tahun, kebanyakan tidak sampai di makan, malah berakhir di wajah mereka.
"hyung membuat kue untuk Jungkook?" tanya Taehyung, walaupun dia tidak bisa mendengar percakapan mereka, tapi Taehyung cukup bisa menangkap dari apa yang dia lihat.
Seokjin mengangguk, mengusap punggung Taehyung sekilas. "Makanlah."
Taehyung berlari ke dapur, tak lama kembali dengan sebuah pisau dan tiga piring kecil. Jungkook baru saja akan mengambil pisaunya, saat tangan Taehyung menahannya.
"Bagaimana bisa kau memotong kuenya tanpa membuat permohonan dan meniup lilin." protes Taehyung.
"Ah, aku lupa lilin ulang tahunnya." Seokjin menggaruk rambutnya yang tidak gatal.
Seperti tahu apa yang terjadi, Taehyung kembali bangkit menuju dapur. Kembali dengan membawa korek gas, kemudian menyalakannya.
"Tiuplah."
Jungkook dan Seokjin saling pandang, kemudian yang lebih tua mengangguk. Jungkook menangkupkan kedua tangannya, kemudian memejamkan mata. Setelah selesai membuat permohonan dia meniup korek api itu. Taehyung bertepuk tangan gembira, segera mengambil piring kecil dan menyodorkannya pada Jungkook.
"Beri aku potongan yang besar." Pinta Taehyung.
Jungkook terkekeh, memotong kue itu dengan potongan besar dan menaruhnya di piring Taehyung , kemudian di piring Seokjin.
"Terimakasih hyung, seharusnnya hyung tidak usah repot-repot." Jungkook merasa tak enak.
"Sejak kapan kau merasa merepotkan ku, eoh? Memangnya salah aku memberikan kue ulang tahun untuk adik ku?" tanya Seokjin kesal, dia tidak suka dengan sikap Jumgkook yang sekarang selalu merasa tidak enak dengan dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Behind The Spotlight ✔ [ SUDAH TERBIT ]
Fanfiction[ Sudah diterbitkan ] Di balik sorotan lampu dan riuh tepuk tangan, mereka menyimpan dukanya sendiri