Dimata Jung Hoseok, pemuda pucat yang sekarang duduk di depannya itu tetaplah orang yang sama seperti saat mereka bertemu pertama kali saat Hoseok baru menginjakan kakinya di dorm.
Min Yoongi yang dingin, dan tidak banyak omong, seorang jenius musik yang lebih banyak menghabiskan waktunya di ruang studio bawah tanahnya.
Hanya saja, Hoseok merasakan perubahan pada fisik Yoongi, kulitnya semakin putih pucat, tubuhnya terlihat jauh lebih kurus, dan juga lingkaran hitam di bawah matanya terlihat sekali, Yoongi persis zombie, begitulah pikiran Hoseok.
Setengah jam yang lalu, tanpa segaja, Hoseok bertemu saat dilihatnya teman lamanya itu berjalan sendirian menyusuri trotoar, membuat Hoseok menepikan mobilnya dan mengejar Yoongi.
Dan disinilah kedua pemuda itu berakhir, di sebuah restoran ayam. Dengan sebotol air dingin dan ayam goreng yang belum mereka sentuh sama sekali, karena sibuk dengan pikiran mereka masing - masing.
"Bagaimana, kabar keluarga hyung?" Hoseok membuka percakapan.
Yoongi mengalihkan atensinya dari jalanan di luar pada mata Hoseok, "Baik." jawabnya singkat.
"Apa, yang hyung lakukan selama di daegu?"Yoongi mengangkat bahu, "Bertahan hidup."
Hoseok mendengus geli, ingin tertawa.
Jawabannya tipikal Min Yoongi sekali, batin Hoseok.
"Bagaimana denganmu?" Yoongi balik bertanya.
Hoseok tersenyum kecil, "Sama denganmu hyung, aku juga mencoba bertahan hidup."
Kemudian hening kembali,
Yoongi bisa mendengar helaan nafas Hoseok yang berat, "Kau tahu, rasanya berat bertahan hidup tanpa kalian." Hoseok menatap langsung pada kedua mata hitam pekat Yoongi.
"Kau masih bertemu mereka?"
Hoseok mengangguk - angguk, "Beberapa waktu lalu aku bertemu Namjoon, dan kemarin aku baru saja melakukan interview bersama Jin hyung."
Dan kali ini, Hoseok tanpa sengaja lagi, bertemu dengan Yoongi, satu persatu, dia bertemu dengan teman lamanya.
"Bagaimana, dengan Jungkook dan Taehyung? Kau tahu dimana keberadaan mereka?"
Jujur saja, Yoongi sangat mencemaskan dua orang itu. Tapi Yoongi bahkan tidak tahu keberadaan mereka berdua, dan bingung harus mencari mereka kemana.
Hoseok menggeleng, "Aku tidak tahu keberadaan mereka berdua."
Hoseok jadi teringat maknae line itu, dimana mereka sekarang? Apakah mereka baik - baik saja? Apakah adik bungsunya bisa menjaga Taehyung dengan baik?"Aku menunggu saat dimana kita bisa berkumpul bersama lagi." ucapan itu meluncur begitu saja dari bibir Hoseok.
Yoongi tidak berkata apa - apa, tapi Hoseok tahu, dari ekspresi Yoongi, pemuda bersurai hitam itu juga menantikan hal yang sama.
Hoseok paham, bagaimana perasaan Yoongi, diantara mereka semua, sudah pasti pemuda itulah yang paling hancur, dan pasti Yoongi menyalahkan dirinya sendiri atas apa yang terjadi pada grupnya, dia yang menyebabkan Jimin pergi, membuat Taehyung tuli, dan menjadi awal dari mundurnya semua member. Hoseok tidak bisa membayangkan bagaimana kehidupan Yoongi setelah semua itu, apakah Yoongi tidak bisa tidur nyenyak seperti dirinya? Apakah Yoongi juga....
Hoseok menelan salivanya sendiri, saat membayangkan pil - pil yang dia minum hanya untuk menghilangkan depresi dan insomnianya yang sudah parah. Obat-obat yang membantunya tidur di malam hari selama 2 tahun belakangan ini, karena setiap kali dia menutup mata, kejadian mengerikan itu terus berputar di memorinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Behind The Spotlight ✔ [ SUDAH TERBIT ]
Fanfic[ Sudah diterbitkan ] Di balik sorotan lampu dan riuh tepuk tangan, mereka menyimpan dukanya sendiri