Bagian 2 : Casanova (a)

1.6K 77 0
                                    



31 Desember 2015


Hubunganku dengan Bos Laura yang cantik sempat canggung karena 'peristiwa' yang terjadi saat pesta itu. Tapi sepertinya hari ini adalah puncaknya. Orang-orang di kantor tidak mau berhenti membicarakan pesta itu.

Terutama Eddy Pandugo. Manajer senior yang ternyata sudah lama menyimpan perasaan cinta untuk Laura. Semenjak pesta itu, hampir setiap hari kupingku harus panas mendengar sindiran atau kata-kata sarkatis yang keluar dari mulutnya.

Seperti, "Laura, kamu tahu gak kalau ada karyawan kita yang gak tau diri banget! itu orang, masa sudah pecahin piring sama gelas kantor, gak ganti rugi sama sekali! Terus dia pernah main nyosor gitu aja cium Monik! Monik, asisten kamu! Gak tau diri banget kan?"

Semua kerugian itu sudah aku bayar dengan merelakan gajiku dipotong! Dasar bodoh!

Lalu ada juga sindiran seperti ini, "kamu tenang aja Laura, aku pasti bisa handle semua pekerjaan itu. Aku kan tipe laki-laki yang bertanggung jawab sama pekerjaan. Gak cuma main perempuan doang!" Dan masih banyak lagi sindirian pedas lainnya yang harus aku dengar.

Sungguh, silakan bunuh saja aku. Aku benar-benar tidak tahan dengan semua itu!

Ketika aku sudah hendak mengadukan hal ini ke Mas Pego—kepala HRD yang gemuk, jelek, dan galak itu, Laura tiba-tiba menghentikanku dan berkata "kamu pikir kamu mau ngapain? Kamu mau buat kita berdua makin digunjing sama orang-orang kantor, huh?! Kembali ke ruanganmu!"

Ya Tuhan, kenapa aku harus diperlakukan seperti pria hidung belang yang sudah banyak merenggeut keperawanan gadis-gadis tidak berdosa?untung aku cukup pintar untuk menutupi hal ini dari anak-anak.

Bayangkan saja, selama satu bulan penuh aku benar-benar diperlakukan seperti seorang kriminal!

Tapi setidaknya malam ini aku dan anak-anak akan mendapatkan malam tahun baru yang spektakuler.

"Mas Hardy, kita harus berangkat sekarang ke Marina Bay kalau kamu masih mau kita dapat spot yang bagus buat lihat kembang apinya!" Teriakan itu, adalah pertanda kalau aku harus mengunci rapat buku harianku ini. Aku harap aku bisa segera menumukan waktu untuk menulis lagi. Aku ingin menceritakan semuanya seditail mungkin.

Selamat tahun baru!

Mr. Hardy [PUBLISHED IN A BOOK] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang