Part 2

212 7 0
                                    

Citra Pov

Setelah berpamitan oleh bunda aku pun keluar rumah dan duduk di kursi teras untuk menunggu seseorang yang menjemput ku

Lima menit kemudian

Tinnn tinn

Nah pasti itu motor seseorang yang menjeput ku. Aku langsung berlari kecil untuk menemui nya.
Setelah sampai di depan nya kulihat dia memberikan senyuman manis nya kepada ku dan melihat itu pun aku langsung membalasnya.

"Maaf ya lama, tadi ada masalah sedikit dijalan" sesalnya

"Iya ga papa kok, aku juga belum lama menunggu" elakku kepadanya

"Ya sudah. Ayo naik kita sudah kesiangan" ajaknya

Aku pun menaiki motor nya dan ia memberi ku helm, itu pun langsung ku pakai.

Selama perjalanan kita selalu bersenda gurau dan dia sesekali ia memuji ku

"Cit apakah cuma aku saja yang merasa bahwa setiap hari nya wajahmu itu selalu bertambah kecantikan nya" pujinya yang sudah ku pastikan membuat pipi ku merah karna ulahnya

"Dan kuharap kau hentikan gombalan mu itu" ucapku

"Siapa yang bergombal si Cit aku serius" balasnya

"Sudahlah Dan lanjutkan saja perjalanan mu, dan berhenti membuatku besar kepala" hindarku

Ia pun menuturi ucapanku.

07.00

Kami pun sampai di sekolah. Ku biarkan dia memarkirkan motornya dan langsung menghampiriku

"Ayo cepat kita masuk ke kelas ini sudah jam masuk sekolah" ajaknya

"Iya ayo" balasku

Setelah sampai di kelasku ia pun pamit untuk masuk ke kelasnya. Ya, kami memang beda kelas sampai sampai Zidan mengantarkan ku terlebih dahulu untuk masuk kekelas dan baru lah ia pergi kekelasnya yang setiap hari terlewat, karna memang kelas ku sesudah kelasnya. Aku selalu bilang kepada nya bahwa tak usah repot repot mengantarkan ku karna itu memakan waktu, namun bukan Zidan namanya jika tidak memperlakukan ku se spesial itu.

Yaps Zidan satu satunya sahabat pria yang ku punya. Dia selalu membuat ku tersenyum dengan segala tingkah nya, ia tak mau setetes pun air mata jatuh ke pipiku. Zidan pun pintar mengambil perhatian ku, bukan hanya perhatian saja namun ia juga yang pintar menguasai hati ku. Benar, selama ini aku mencintai nya tapi apalah daya ku yang sampai saat ini hanya mampu mengatas namakan sahabat untuk mencintainya. Zidan tak pernah tahu bahwa aku mencintainya karna memang aku lebih memilih untuk mencintai nya dalam diam.

Setelah sekian lama berada di kelas akhirnya bel istirahat berbunyi yang menandakan bahwa jam pelajaran ku sudah habis, akupun merapikan alat tulisku setelah cukup rapi aku melihat ke arah pintu dan benar orang yang menungguku sudah berada disana dengan kedua tangan yang berada di dada nya.
Aku pun segera menghampirinya

"Ayo Dan perutku sudah lapar dan minta di isi" ajak ku

"Kau lapar? Tadinya aku ingin mengajakmu ke perpus tapi ya sudah itu nanti saja. Ayo kita ke kantin" jawabnya

"Loh kamu mau ke perpus? Ya sudah aku kekantin sendiri saja atau kita ke perpus dulu baru ke kantin" tawarku

"Kau pikir ku setega itu membiarkan sahabat manis ku ini kelaparan" canda nya

"Sudah ayo kita kekantin" ajaknya sambil menarik tangan ku

Ya, itu lah Zidan selalu mengalah demi aku. Ia selalu mendahulukan aku tanpa memikirkan dirinya sendiri, munafik bila aku tak senang namun terkadang ada rasa tak enak yang hinggap di hati ku kalau ia terus terusan mengalah.

Sesampainya dikantin

"Kau mau pesan apa Cit biar aku yang memesannya" ucap Zidan

"Kau duduk saja Dan biar aku memesannya sendiri" elakku

"Kau kan kelaparan sudah biar aku saja yang memesannya" ledeknya

"Selapar itu kah aku sehingga berjalan pun tak mampu" balas ku

Zidan hanya tertawa mendapat jawabanku, ia pun beranjak dari duduk nya dan memesankan makanan untuk kami berdua.
Setelah makananan datang aku pun langsung memakannya dengan lahap karna memang aku lapar

"Sungguh Cit kau sangat kelihatan rakus kalau lapar seperti ini" ejeknya

"Sudah lah aku tak peduli yang penting perutku kenyang" balasku

Sesudah selesai makan kami pun segera membayarnya dan langsung beranjak pergi ke perpus seperti yang diucapkan Zidan tadi.
Diperpus aku juga ikutan mencari buku yang kubutuhkan untuk mengerjakan tugas, setelah kami anggap semuanya cukup lengkap kami pun bergegas ke kelas karna memang jam istirahat akan segara habis.

Hay semuanya aku minta maaf ya kalau ada kata kata yang kurang maksud tapi percayalah aku menulisnya dengan kata kata ku sendiri😃

MERELAKAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang