Part 3

131 8 0
                                    

     Zidan Pov

Kriingg kriingg
Bel tanda habis nya jam pelajaran di sekolah ini pun berbunyi.

Aku segara merapihkan alat alat tulis ku dan bergegas menjemput sahabatku dikelasnya namun niat ku terhenti saat melihat sahabat manis ku ini sedang menyunggingkan senyuman nya dihadapan ku, melihat itu pun sudut bibirku ikut terangakat membentuk senyuman.

"Mengapa kau disini? Bukankah biasanya aku menjemputmu di kelas?" ucapku

"Memang nya tidak boleh sesekali aku yang menjemputmu kekelas lagi pula aku bukan anak kecil Dann yang harus diantar jemput meski hanya kekelas saja" jawabnya

"Apakah salah tuhan jika aku mengkhawatirkan nya, dia sahabat ku satu satu nya" batin ku ikut berbicara

"Ah tidak, tidak apa apa kau boleh saja menjemputku namun apa salah jika ku mengkhawatirkan mu Cit?" tanya ku

"Ya tuhan Zidan aku disini dan tidak apa apa, tidak ada yang perlu di khawatirkan lagian ini juga sekolah dan kelas ku pun tak seseram hutan" keukehnya

"Yasudah terserahmu saja, aku hanya ingin memastikan bahwa kau baik baik saja" ucapku

"Iya Zidan aku akan selalu baik baik saja" jawabnya

"Yasudah ayo kita pulang" ajak ku sambil menarik tangan nya

Kami pun melangkah meninggalkan kelas lalu menuju ke parkiran untuk mengambil motorku setelahnya aku mengantar Citra pulang.
Ya memang ini rutinitas ku setiap hari, menjemput dan mengantar Citra ke sekolah, tak jarang ia selalu menolak untuk aku antar maupun jemput namun jawaban ku selalu sama bahwa Ini sudah tugas ku menjadi sahabatmu.

Ku lajukan motor ku kearah rumah Citra dengan kecepatan sedang. Selama di perjalanan Citra banyak bercerita pada ku apa saja yang terjadi di kelasnya, aku pun menanggapinya dengan senang hati

Setelah beberapa menit motor ku pun sampai di depan rumah Citra.

"Makasih ya Dann kamu sudah mengantar ku sampai rumah, mau mampir dulu?" tawarnya

"Sama-sama Cit. Sepertinya lain waktu saja karna hari sudah mulai sore" jawabku

"Ya sudah kalau begitu, aku masuk dulu ya. Kamu hati hati jangan ngebut-ngebut bawa motornya" nasihatnya

"Iya sudah kau masuk sana" balasku


Setelah ku pastikan dirinya sudah masuk kedalam rumah aku pun langsung melajukan motorku sampaiberucap

Sesampainya ku dirumah seperti biasa hanya satu kata yang menggambar kan rumah ku yaitu sepi, kedua orang tuaku selalu saja sibuk mementingkan pekerjaan nya sampai sampai mereka lupa jalan pulang kerumah dan lupa kalau aku masih hidup. Mungkin bila aku mati kedua orang tua ku pun tak akan menyadarinya atau bisa jadi bagi mereka aku ini sudah tak ada. Yang mereka cari hanyalah uang uang dan uang, tanpa mereka pikir kalau kebahagianku bukan berasal dari uang, untuk apa aku memiliki segalanya tapi keluarga yang harmonis tidak. Dulu papah selalu mengajarkan ku untuk menjadi laki laki yang bertanggung jawab tapi nyatanya papah juga belum bisa memberikan contoh seperti apa laki laki yang bertanggung jawab itu, mungkin dalam pikiran papah laki laki yang bertanggung jawab itu yang bisa memberikan banyak uang untuk keluarga nya tapi itu saja tidak cukup.

"Sampai kapan ya tuhan aku hidup tanpa ada nya perhatian dari orang tua. Mereka selalu berfikir aku sudah besar dan bisa merawat diri ku sendiri dengan uang yang mereka beri, tapi kenyataan nya tidak sama sekali. Aku masih jagoan papah yang dulu sering papah bangga bangga kan dan yang dulu sering papah bacakan dongeng" batin ku berucap

Aku segera menaiki tangga untuk masuk kedalam kamarku. Setelahnya aku berganti pakaian dan merebahkan tubuh ku di kasur yang kuanggap tempat ternyaman ku.

Tiba tiba kantuk menyerang ku dan aku terlelap dalam tidur ku.

Hay guys mohon maklum nya ya. Mohon apresiasinya juga🙏

MERELAKAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang