#5

25 7 0
                                    


Jantung Denis berdebar kencang keringat dingin mulai membasahi wajah putihnya, dia sungguh tidak pernah membuat kue ataupun menghias kue, ini adalah kelemahan dari Denis.

Denis kurang kreatif dalam mengerjakan hal hal seperti itu
'Duh kenapa harus gue?' gerutunya dalam hati,

"Gue bisa aja nyuruh kalian beli lagi guci itu atau ganti meja di luar, tapi gue ingin ngasih kalian pengalaman sama kenangan buat kalian, tentang tanggung jawab, gue gak butuh uang gue butuh bukti bahwa kalian mampu tanggung jawab, bukan yang seenaknya ngehamburin uang buat ganti barang barang itu kalian ngerti maksud gue kan? " Rio berbicara tegas kepada para pria itu, lantas mereka menganggukan kepala

"Yaudah kalian mulai dari sekarang" serunya.

Dengan cepat dua orang teman Denis mengambil posisi kerja masing, terkecuali Denis yang hanya bingung meratapi nasibnya, Dania mulai menyadari bahwa hanya Denis yang belum siap dalam pekerjaan ini, dan dengan berat hati mencoba membantu Denis.

"Denis sini gue ajarin caranya, tenang aja kita cuma menghias doang ko sisanya-" ucapan Dania terputus,

"Gak butuh!" ucap Denis sinis, Dania mulai kesal akan sikap Denis pun akhirnya meluapkan semua emosinya.

"Terserah ya gue udah coba baik sama lo! Gue gak ngerti kenapa gue harus berurusan sama lo terus! Nyebelin banget tau gak?!" cerocos Dania yang membuat Denis kesal, serta orang seisi dapur yang memperhatikan mulai memperhatikan pertengkaran kecil mereka.

"Gausah sok baik lagi! Gue gak butuh kebaikan lo!" balas Denis.

"Oh oke, sekarang lo kerja jangan di meja gue cari tempat lain sana!"

"Bodo! Gue disuruh Rio disini sesuka gue lah!!" jawab Denis sambil menatap sinis Dania dan di balas kembali oleh Dania.

"Dania! Denis! Jangan bikin keributan disini! Dania lo udah gue kasih tugas kan buat bantu Denis?!" Dania mengiyakan perkataan Rio sambil menunduk,

"Lo juga Nis, harusnya lo ber-terima kasih karena Dania mau bantu lo bukan malah lo kasarin dia! Gue gak peduli cepet selesain tugas kalian!!" seru Rio pada mereka dengan tegas.

"Gara-gara lo!" tuduh Denis pada Dania.

"Lo juga! Dasar nyebelin!" saut Dania.

"Buruan ajarin gue!" ucap Denis acuh,

"Makanya lo jadi cowo jangan keras kepala! Ujung-ujungnya lo butuh gue kan!!"

"Dih, pede banget lo!"

"Emang bener kan?!"

"Gak!"

"Bener!"

"Gak!"

"Hoi!" teriak Rio keras dari arah dapur sebelah.

Dan akhirnya mereka pun menyerah beradu argumen, lalu Dania mengajarkan Denis asal, dan Denis juga tidak mendengarkan Dania dengan baik.

"Coba tuh!" ujar Dania acuh sambil memberikan plastik Crim untuk hiasan cupcake.

Saat Dania meghias cupcake diam-diam Denis memerhatikan kecekatan Dania dalam menghias cupcake.
"Apa lo liat-liat?!" ucap Dania saat Denis ketauan meliriknya.

"Dih, kepedan banget si lo!" protes Denis.

"Bagus, nah sekarang ada 15 cupcake yang harus lo hias gue mau ngehias cake dulu ya, kalo lo kesulitan tanya Dania" jelas Rio yang memerhatikan Denis saat ia sedang berjalan ke tempat chef lain.

'Males gue ngomong sama tuh cewe'

"Gue juga males ko ngomong sama lo" ucap Dania tiba-tiba yang membuat Denis kaget sendiri.

Raindrop(Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang