#11

15 4 0
                                    

Seorang wanita terlelap dalam pelukan seorang pria berbadan atletis dan terbangun oleh suara berat dari pria yang memeluknya.

"Bangun" serunya sambil menepuk lembut pipi putih gadis itu.

"D-Denis? Ya ampun Denis maaf ya gue ke tiduran" seketika pipi Dania memerah karena malu.

"Ayo" Denis menarik tangan Dania yang telah melepaskan dekapannya menuju motor hitam milik Denis.

Sampailah mereka di rumah Dania yang langsung di sambut oleh papah Dania.

"Assalamualaikum Pah" Dania mencium tangan sang ayah serta kecupan ia daratkan ke dahi sang ayah, Denis tersenyum tipis sangat tipis hingga tak terlihat.

"Walaikumsalam kamu ke ujanan gak nak?"

"Gak ko pah,pah ini Denis teman Dania satu kampus" Denis menyalami tangan papah Dania.

"Oh,apa kita pernah bertemu sebelumnya?" Denis menggeleng, papah Dania memerhatikan secara seksama wajah Denis yang familiar di hadapannya.

"Duduk dulu di dalam hujannya turun lagi nak Denis istirahat dulu saja, Dania siapkan teh hangat untuk Denis ya" Dania mengangguk dan bergegas menuju dapur.

Denis duduk di ruang tengah rumah Dania,ia melihat sekeliling rumah Dania yang sangat sederhana,dan ia melihat foto Dania bersama papah dan bundanya yang sedang bermain di pasar malam.

"Denis makasih ya sudah mengantar Dania pulang ke rumah,dan maaf merepotkan" Denis membalasnya dengan mengangguk dan mengarahkan senyum pada papah Dania.

Dania meletakan 2 teh hangat di atas meja beserta camilan yang ia buat sendiri di rumah untuk papah tercintanya.

"Nah,silahkan diminum nak Denis dan di cicipi camilan buatan Dania maklum saya suka nyemil kalau di rumah" ayah Dania terkekeh dan di sambut anggukan Denis.

"Ngomong ngomong ayah kamu itu Pak Doni Artawira Wijaya bukan? Yang menjadi manager di salah satu perusahan kan? " Denis megangguk sambil menyeruput teh miliknya.

"Iya om pernah bekerja disana dan om keluar di kantor itu"

"Kenapa?"tanya Denis singkat.

"Ya ada kecelakaan saat om bekerja disana" Denis menatap papah Dania lalu mengalihkan pandangannya ke arah lain.

"Apa om tahu tentang insiden kecelakaan papah juga disana?" tanya Denis dengan wajah penuh tanda tanya, papah Dania menghela nafas panjang.

"Iya saya tahu"

"Om tahu siapa pelakunya?"

"Maaf soal hal itu om kurang tau nak Denis" jawab pria di hadapan Denis.

"Makasih ya om" Denis tertunduk.

"Dania papah ke kamar sebentar ya kamu temani Denis" Dania mengangguk.

"Denis makasih ya udah nganter gue" ucap Dania dengan nada manisnya, Denis hanya mengangguk sambil menyeruput tehnya lagi.

"Ibu lo mana?" ucapan Denis membuat dada Dania sedikit sesak,ia mencoba mengatur nafas sebelum berbicara.

"Udah gak ada" saut Dania lirih.

"Keluar kota gitu?" tanya Denis yang belum mengerti perkataan Dania.

"Bunda gue udag meninggal, Nis" ucap Dania dengan nada agak di tekan.

"Oh, maaf" Dania hanya mengangguk.

Denis berdiri dan mengenakan jaketnya sambil berjalan ke arah pintu di ekori oleh Dania.

"Duluan" ucap Denis yang di beri anggukan manis oleh Dania.

Raindrop(Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang