.
.
.Woojin menatap pantulan dirinya dalam cermin. Bibirnya robek dan darah mengering disana, pipi bekas bogem mentah Guanlin mulai meradang dan rasa sakitnya tak main-main, mengingat seberapa kuat pemuda tinggi itu melayangkan tinju ke pipinya.
Bisakah kau bercermin? Lihat siapa yang brengsek disini. Kau atau aku?
Giginya bergemeletuk marah, mengepal tangan kuat-kuat menahan emosi yang kapan saja bisa meledak. Woojin tertawa sumbang. Guanlin benar disini dia lah yang brengsek, dialah yang sudah kurang ajar. Tega menyakiti tubuh ringkih Hyeongseob, melayangkan kalimat-kalimat tajam yang menyayat hati, menginjak harga diri pemuda yang dengan tulus memberikan hatinya secara suka rela padanya.
Katakanlah Woojin bodoh. Menyesali apa yang sudah ia perbuat pada istri manisnya.
Hei, penyesalan memang selalu datang terakhir bung!
Sekarang apa yang bisa ia lakukan? Meratapi perbuatannya dengan berdiam diri dan terus menyalahkan keadaan tanpa melakukan tindakan?
Woojin terlalu pengecut untuk sekedar memohon maaf pada Hyeongseob, meski lewat telepon sekali pun. Lantas? Menunggunya pulang ke rumah mereka? Woojin bahkan tak yakin Hyeongseob mau menginjakan kakinya lagi disana.
Woojin menengadah, menutup kedua obsidannya rapat, menghirup oksigen sebanyak-banyaknya lalu mengeluarkannya dengan kuat.
Tempramennya memang sulit dikendalikan, terlebih jika itu menyangkut Hyeongseob. Woojin sangat sulit mengendalikan diri serta berpikir jernih. Emosinya selalu menang dari apapun."Apa yang harus aku lakukan Hyeongseob ah?"
Ditatapnya layar persegi dalam genggaman yang menampilkan potret seseorang didalamnya.
Woojin tersenyum lirih. Ia ingat saat itu mereka pergi menghabiskan akhir pekan dengan berjalan-jalan disekitar myeongdong, bisa dibilang itu kencan terakhir mereka sebelum situasi kacau seperti sekarang.
Hyeongseob merampas ponsel Woojin paksa, mengambil beberapa gambar dirinya kemudian mengembalikan ponsel yang ia rebut kepada pemiliknya.
Jangan coba-coba untuk menghapus gambarku!
biar saja tersimpan diponselmu.
Jadi jika Woojinie rindu, bisa mengobatinya dengan menatap gambarku disana.Woojin mengusap layar ponsel dengan ibujarinya yang bergetar. Mengusapnya pelan seakan ia tengah mengusap wajah orang yang ada dalam foto secara langsung.
KAMU SEDANG MEMBACA
DOWNPOUR ;jinseob + guanseob ✔
Fanfiction;Stateu 230717-160917 Hyeongseob memintanya menikahi orang lain saat mereka sendiri telah menikah. ©bibirsungwoon2017