sebelas

1.7K 375 157
                                    

.
.
.

Uiwoong berdecak kesal, kegiatan video call dengan kekasihnya terganggu kerena pekikan bel yang membabibuta. Lagi pula siapa yang bertamu saat hari masih pagi seperti sekarang. Benar-benar kurang kerjaan pikir lelaki semampai tersebut.

"U-ung ah "

Mata bulat pemuda Lee sukses membelalak membuatnya semakin bundar dari ukuran asli. Uiwoong bahkan menjatuhkan ponselnya tanpa ia sadari karena melihat seseorang dibalik pintu yang terlihat tak begitu baik, mungkin lebih tepat jika disebut buruk- sangat buruk.

"A-ada apa dengan pipimu?! yatuhan bibirmu terluka hyung!! apa yang terjadi?!"

Uiwoong kalap, meraba pipi lebam yang terlihat membengkak dengan tangan bergetar. Hyeongseob tersenyum tipis lalu menggeleng pelan.

"Kita obati dulu bibirmu, dan mengompres pipimu tentu saja"

Tak sabaran, Uiwoong menarik pergelangan tangan kecil Hyeongseob, hingga membuat sang empu meringis. Itu pergelangan tanggan yang ditarik Woojin, sudah Hyeongseob duga pasti akan menimbulkan bekas dan rasa nyeri.

Uiwoong secepat kilat berlarian kesana-kemari, mengambil kotak obat yang ia punya, menyiapkan baskom air hangat serta handuk dan mengambil air minum untuk Hyeongseob.

"Ung ah.. terima-"

"Setelah ini aku butuh penjelasanmu, secara rinci"

Hyeongseob tersenyum lagi, menatap adik kesayangannya yang tengah menaruh konsentrasi pada luka disudut bibirnya yang mulai mengering.
Meski lebih muda darinya, Uiwoong pribadi yang lebih dewasa dan memiliki pembawaan yang kalem beda dengan dirinya yang riang- dulu.

"Pergelangan tanganmu juga terluka?!"

"Hanya sedikit lecet, jika diolesi salep pasti cepat sembuh"

Uiwoong dengan telaten mengolesi krim pereda rasa sakit pada pergelangan tangan Hyeongseob yang terlihat terluka, meniupnya sebentar agar memberikan kesan sejuk dan tentu mengurangi rasa perih.

"Pakai bajuku dan ganti jeans itu dengan celana biasa"

Hyeongseob menurut, melepas denim nya kemudian menanggalkan jeans yang ia pakai kemarin.

"Kemari dan makan dulu, kau pasti belum makan tadi aku sempat memasak karena Haknyeon hyung menginap semalam"

Hyeongseob menurut tanpa suara, mendudukan dirinya tepat dihadapan Uiwoong dan langsung menyantap makanan yang sudah disiapkan untuknya.

Diam-diam Uiwoong tidak mengalihkan tatapannya, menatap intens dengan alis yang menukik tajam. Menebak-nebak apa yang baru saja terjadi pada hyung manisnya.

"Aku, Haknyeon hyung, Daehwi dan Samuel, niatnya akan mengunjungi hyung malam ini. Kemarin kan kau berulang tahun dan Daehwi terus-terusan merengek untuk memberikanmu kejutan dan pesta padahal ia tengah sibuk untuk persiapan pernikahannya"

Hyeongseob tersenyum dengan mulut penuh nasi. Teman-temannya begitu memikirkannya ditengah kesibukan masing-masing.

"Begitukah?"

DOWNPOUR ;jinseob + guanseob ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang