"Prill Lo tadi pagi kenapa gak sekolah" Tanya jessica pada prilly yang tengah mengotak atik motornya.
"Gapapa,lagi males aja" jawab prilly yang masih fokus pada mesin motornya.
"Yakin?? Lo lagi gak ada masalah kan?" Tanya jessica kembali sedangkan dahlia dan michelle tengah menanti jawaban prilly
"Iya,gue gapapa percaya deh" jawab prilly sambil fokus kembali ke motornya.
"Udah ah gue mau balapan" lanjut prilly.
Ya mereka kini tengah berada di sirkuit,karna tadi sahabat" prilly mendatangi rumah prilly guna memastikan prilly baik-baik saja atau tidak,sekalian mereka memberitahu bahwa ada yang mengajak sang ratu balap untuk tanding siapa lagi kalau bukan prilly sang ratu balap penguasa jalanan.
Malam semakin larut dimana semua orang tengah terlelap memasuki alam mimpi,berbeda dengan prilly kini dia masih asik balapan melajukan kuda besinya secepat mungkin. Tentu saja pada akhir balap yang menang prilly,belum ada yang bisa mengalahkan prilly ketika balapan memang pantas prilly diberi julukan sang ratu balap.
Setelah balapan kini prilly segera memutuskan langsung pulang kerumah karna ia merasa badannya butuh istrirahat.
***
Pagi ini ntah mengapa prilly bisa bangun pagi biasanya dia selalu bangun siang,jam masih menunjukan pukul 05.30 prilly yang tak bisa tidur lagi pun segera masuk ke kamar mandi dia ingin berendam merilexkan tubuhnya yang penat.
20 menit prilly selesai mandi kini ia sudah rapi dengan seragam sekolahnya dan siap berangkat sekolah walaupun masih pagi nanti dia bisa ditaman sekolah membaca novel,pikirnya. Saat prilly hendak memutar knop pintu kamarnya deringan telepon menghentikannya,dia melihat bahwa hp nya masih di nakas."Untung ada telepon coba kalo nggak pasti ketinggalan" Gumamnya sembari berjalan menuju nakas.
Prilly melihat siapa yang meneleponnya pagi-pagi gini,saat mengetahui nama dilayar hpnya dahi prilly berkerinyit pasalnya yang menelepon ialah papanya.Jarang sekali papanya menghubunginya apalagi papanya tengah berada di singapura.
Tanpa berfikir lama prilly segera mengangkat telepon dari papanya.
"Halo,tumben papa nelfon kenapa??" kata prilly
"Prilly papa tau ya selama papa di singapura kamu masih sering keluar pulang malam sama balapan,kapan kamu berubah" kata papa prilly diseberang sana.
"Emangnya kenapa,toh juga gak ada yang peduli sama prilly"
"Kamu bicara apa,papa itu masih peduli sama kamu"
"Nggak usah ngomong soal peduli kalo nyatanya enggak,papa itu nggak pernah ngertiin prilly nggak pernah beri prilly kasih sayang cuma mama dulu yang slalu beri prilly kasih sayang" Balas prilly menahan emosi yang akan meluap.
"Jangan bawa mama kamu, mama kamu itu udah nggak ada prilly!! Kalo yang kamu butuhin itu kasih sayang seorang ibu papa bakal wujudin itu papa bakal kasih kamu seorang mama" Kata papa prilly dengan meninggikan volume suaranya dan kata-kata papanya membuat prilly mematung seketika.
"Ma..maksud papa?? Papa bakal nikah lagi??" tanya prilly terbata-bata dan tak terasa buliran bening itu meluruh membasahi pipi chubbynya.
"Papa rasa kamu cukup mengerti"
"Nggakk..nggak ya pa prilly nggak mau papa nikah lagi,prilly nggak mau posisi mama ada yang gantiin!! kalo papa tetap mau nikah prilly bakal keluar dari rumah ini dan nggak bakal anggep papa lagi"
Tut..tut..
Tanpa menunggu jawaban dari papanya prilly segera memutuskan sambungan telponnya. Tubuh prilly luruh kelantai dia menagis tersedu-sedu dia tak terima bila papanya menikah lagi dia tidak mau jika posisi mamanya ada yang menggantikan,kadang prilly merasa bahwa ia tak pantas bahagia karna masalah yang selalu datang padanya.
Prilly bangkit dan berjalan ke arah meja risanya dia memandang siluet tubuhnya di cermin dia tersenyum miris kapan ia bisa merasakan bahagia??
"Arghhh...."
Pyarr...
Prilly menonjok cermin didepannya darah segar mengalir deras melalui buku-buku jarinya rasa perih dan sakit itu tak seberapa dibanding rasa sakit dihatinya.
"Yaallah non prilly,non prilly kenapa,itu tangan non berdarah sini bibi obatin" pekik pembantu prilly yang datang kekamar prilly akibat mendengar suara teriakan majikannya juga suara benda pecah.
"Nggak usah bik..prilly nggak papa bibi ambilin prilly kain kasa aja nanti prilly obatin sendiri" jelas prilly
Pembantu prilly segera mengambil kotak p3k yang ada dikamar prilly dan menyerahkannya ke prilly.
Prilly mengambil kain kasa dan melilitkan ke tangannya tanpa dibersihkan dan diberi obat."Non itu darahnya masih keluar"
"Nggak papa bik,prilly mau berangkat sekolah dulu" pamit prilly sambil menenteng tasnya dan berjalan menuju bagasi mengambil motornya,prilly mengendarai motornya menuju sekolah dengan kecepatan tinggi tak menghiraukan bahwa perban yang melilit tangannya kini sudah berwarna merah karna darah yang terus merembes keluar.
Kini prilly sudah sampai disekolah,sekolah ini nampak sepi karna memang ini masih pagi.Prilly memakirkan motornya dan menuju ke taman sekolah. Dia hanya menatap kosong kedepan meratapi nasibnya bahkan tangannya pun tak dihiraukan.
"Apa gue gak pantes buat bahagia" lirih prilly
"Lo itu berhak buat bahagia" sahut seseorang dibelakang prilly.dan prilly pun menoleh kebelakang melihat siapa yang berbicara tadi.
"..........."
***
?????
Pada kepo yak wkwk...
Sory kalo author suka gantungin ceritanya yang penting readers nggak author gantung.. Ehh gak deng canda😂😁😄Buat readers yang mau tanya-tanya bisa join ke grup cerita gue "Yunstories" kalian disini bisa tanya" apapun ke gue,mau cerita-cerita,mau buat cerita bareng atau kalian bisa nuangin ide kalian disini juga saling bertukar cerita.
Info bagi readers yang mau join ke grup "Yunstories" kalian bisa hubungin gue lewat :
👉BBM
👉LineKalo grup "Yunstories" di bbm kalian bisa invite pin gue D9BB7583 setelah kalian invite gue bakal acc dan langsung masukin kalian
Ke "Yunstories".Kalo buat grup line kalian tunggu aja info lanjutanya dari gue.
Thanks readers!! Gue tunggu yang mau join😍😘
KAMU SEDANG MEMBACA
MY GIRLFRIEND IS RACER (Tahap Revisi)
Romance"Gak ada orang yang sayang sama gue" ~Prilly Bie Angelista~ "Banyak orang yang sayang sama lo.Termasuk gue bahkan gue nggak cuma sayang tapi Cinta." ~Aliando Pratama~