Sepi, bisakah kau pergi Dari kehidupanku, aku ingin bebas Dari waktu yang selalu membuatku terluka, waktu yang tidak pernah tau bahwa hati sedang patah, waktu yang Terasa bosan menangisi keadaan, keadaan yang selalu mengores dada hingga perih. harus bagaimana aku belajar kuat kalau bukan Dari kepercayaan. kepercayaan yang dititipkan justru menghasilkan Luka yang teramat dalam. Rindu, Kenapa kau hadir disaat Luka? apa kehadiran mu selalu melukai? apa aku saja yang merindu hingga terluka? entahlah rasanya ini sangat sakit melebihi rasa yang pernah Ada. kamu? iya kamu. Kenapa kamu selalu melukai hati yang berniat baik? Kenapa kamu menyakiti perasaan yang lembut, perasaan yang mencinta dengan tulus?. aku yang selalu mempercayai waktu perlahan mulai goyah oleh Luka yang disebabkan Karna seseorang, seseorang yang ku cinta namun selalu memberikan Luka, apa mencintai dengan tulus harus Ada Luka yang teramat sakit? jika Iya maka aku belajar untuk terbiasa. mungkin seiring berjalannya waktu hati ini akan paham bagaimana menahan sakit Karena harapan cinta, Terus mengores Luka yang sangat perih di dada. waktulah yang membuatku terikat hingga tidak bisa pergi, waktulah yang mengubah segalanya menjadi pilu, waktu juga yang membuatku menunggu Karena Rindu, waktu pun yang berhasil membuat Luka di dada yang rapuh. Beri aku kekuatan untuk tetap menjaganya hingga Dia tidak menyakiti lagi, hingga waktu memberiku kebahagiaan, hingga aku akan hidup selamanya Bersama Dia, hingga Nanti waktu yang akan menjemputku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Merindu Bersama Hujan
RomanceHati yang sedang merindukan seseorang dengan hujan dipipinya