Sesak

90 8 0
                                    

Ku pikir hidup akan menyenangkan denganmu, namun aku keliru. semua yang telah dirancang dengan indah justru menjadi bumerang bagiku. Hati dan perasaan yang ku titipkan, semakin hari semakin menggores dada yang rapuh, perasaan yang tadinya utuh tiba-tiba saja memutarkan kepalaku untuk berpikir. apa kau kira seperti ini tidak menyakitkan? katamu aku mencintaimu, namun kenyataan memaksa bibirmu untuk berbohong, harus dengan apa aku membuktikanya? harus bagaimana lagi aku bertahan? apa kau pikir jadi aku menyenangkan? bagaimana bisa aku bertahan dengan dada yang semakin hari semakin rapuh. sekuat apapun aku mempertahankan hati ini akan lelah, akan patah dan membusuk. jadi siapa yang salah? aku. iya kamu selalu seperti itu. tuduhanmu lah yang membuat ku sesak, sehingga memaksa bibirku untuk berbohong. sekeras apapun aku menyakinkan akan sia-sia jika kamu tidak pernah percaya. terimakasih telah memberi tau ku bagaimana rasanya sesak di bagian dada yang rapuh.

Merindu Bersama HujanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang