Chapter 3

2K 351 69
                                    

-----------------------------------------
Happy Reading's
------------------------------------


Semua orang disana menahan napas, keheningan menyergap kantin sekolah. tak ada seorang pun yang berani membuka mulut setelah insiden peneriakan nama sang tokoh pembully, bahkan jangkrik pun enggan memperdengarkan suara merdunya. Keheningan terpecahkan oleh derap langkah yang menggema, perlahan namun terdengar berbahaya. sampai langkah itu terhenti tepat disamping tokoh yang dibully.

Jimin tak tahu menahu, tiba tiba dia tertarik kebelakang dan berdiri dibelakang tubuh besar orang yang tak dikenalnya. tubuh kecilnya terlihat tenggelam dibalik punggung pemuda yang menurut jimin tampan. tangan mungilnya masih digenggam oleh tangan besar yang jimin yakini adalah kakak kelasnya, dilihat dari baju yang pemuda itu pakai.

berbagai macam pertanyaan menyambangi jimin dan penghuni kantin lainnya, bahkan yoongi yang dibelakang jimin melotot tak percaya.

"J-jungkook apa-apa yang kau lakukan ?"

Jungkook terdiam, dia bahkan tak tahu dengan reflek tubuhnya yang bergerak dengan sendirinya. Jungkook juga tidak tahu apa penyebab kemarahannya hingga ia ikut campur dalam masalah pembullyan irene dan gengnya.

Jungkook tenggelam dalam lamunannya sendiri hingga tak menyadari genggaman tangannya dan jimin terlepas tergantikan oleh orang lain.

"Jungkook kenapa kau ikut campur ? biasanya kau akan diam saja meski aku memberi pelajaran pada murid lainnya. lalu kenapa kau sekarang ?"

Jungkook terdiam, otak jeniusnya tak sanggup menemukan jawaban untuk pertanyaan dari wanita yang sedang menggelayuti lengannya.

"Lepas" titah jungkook dengan nada dinginnya, membuat wanita disampingnya merengut tak rela.

"Lepas Bae irene !" desis jungkook tajam membuat irene melepaskan dekapannya pada lengan jungkook.

"kenapa kau membelanya huh !" pekik irene sambil menunjuk jimin yang terlihat kebingungan.

keheningan menerpa seolah seluruh manusia disana juga ikut penasaran akan jawaban dari pemuda jeon itu. Dengusan keluar dari jungkook, matanya memandang tajam irene yang masih memegang gelas bekas jus.

"Aku tak suka"

Seluruh murid yang menunggu nunggu jawaban jungkook menghela napas dan beberapa ada yang mengumpat dengan kata seperti 'sabar untung tampan' atau semacam 'WTF aku menunggu dan jawabannya hanya tak suka".

Irene melangkah maju lalu menarik tangan jimin hingga adik kelasnya itu berada tepat didepannya.
mata jimin berpendar bingung sementara mata irene menyalak marah.

"Lihat, jungkook menjadi marah gara gara kau. jadi kau harus mendapat hukuman" desis irene. tangan wanita terangkat hendak menampar pipi dari pemuda didepannya.

Hup..

Mata irene membulat tak percaya, saat tangannya tertahan oleh tangan lain.

"Bae irene berapa kali harus kukatakan aku tak suka melihatmu menyakiti dia" ujar jungkook penuh penekanan, tangannya semakin mencengkram erat tangan irene hingga sang empu meringis kesakitan.

I Love Enemy's BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang