BL - Opened Up

888 93 151
                                    

*****





"Haruskah aku menyesal karna sudah mengajakmu bertemu ibuku?"

"Yahh~~ Ibuku sudah lama meninggal, jadi senang rasanya bertemu dengan ibumu. Menurutku mereka mirip karna aku langsung merasa nyaman dengan ibumu." jawab Sunggyu sambil lalu. Arti kalimatnya memang dalam tapi karna terlalu fokus ke foto telanjang Woohyun versi bayi, dia sampai tidak sadar kalau mobil menepi dan Woohyun sedang menatap ke arahnya.

"Eum... Begitu ya. Bagaimana kalau kau jadi anaknya dan ibu jadi ibumu juga, Gyu?"

"Heum?" Sunggyu menoleh ke arah Woohyun.





Jadi ibuku juga...





"Menikahlah denganku, maka dia akan jadi ibumu juga Gyu."



Sunggyu tertegun. Tatapannya saling beradu dengan manik hazel milik Woohyun. Fokusnya hampir saja hilang kalau saja tangan Woohyun tidak mengelus pipinya.

"Aigoo~ Serius sekali Gyu, aku cuma bercanda kok."

"N-nde...?"




Woohyun, kau! Jantungku hampir saja melompat keluar!





Sepanjang perjalanan Woohyun tidak bisa berhenti mengembangkan senyumnya. Sesekali dia melirik ke arah Sunggyu yang melamun, lucu sekali batinnya.

Sunggyu disisi lain masih berusaha menenangkan debar jantungnya. Usianya mungkin baru 20 tahun tapi dia bukan seorang yang naif. Bohong pasti kalau Woohyun bilang dia hanya bercanda. Sorot matanya menunjukkan kalau dia sedang serius melamarnya tadi.







"Jja! Kita sudah sampai Gyu."

Saking asyiknya melamun Sunggyu sampai tidak sadar kalau mobil yang mereka kendarai sudh terparkir tepat di depan apartemennya.

"Pintunya?" Sunggyu tersenyum simpul. Seolah sudah terbiasa manja, si hamster sipit itu enggan keluar dari mobil kalau bukan Woohyun yang membukakan pintu. Woohyun mencubit pipinya sebelum jekuar untuk melakukan kebiasaannya.

"Anda sudah sampai tuan putri, silahkan."

"Gomawo."

"Masuklah Gyu, aku tunggu disini."

Seolah menunggu sesuatu, Sunggyu tidak bergeming. Dia masih berdiri di tempatnya semula. Woohyun tidak peduli kalau perkiraannya salah, dia langsung saja mengecup kening dan kedua pipi chubby Sunggyu.

"Sudah kan? Sekarang masuklah."

Bukan lagi semburat merah jambu, tapi wajahnya seperti terbakar. Panas. Sunggyu kau berlebihan! Lihat wajahmu memerah, my cutie!

"N-nde."

Ketika Sunggyu hedak membalikkan badan, saat itu dia teringat sesuatu.

"Woohyun?"

"Hmm..."

"Besok sibuk tidak?"

"Katakan saja kau mau apa Gyu. Jadwalku bisa kubatalkan kalau memang kau membutuhkanku."

"Mm... besok, aku ingin mengajakmu ke suatu tempat. Agak jauh, makanya aku takut mengganggu jadwalmu."

"Aniya," Woohyun berjalan ke arah Sunggyu. Tangan besarnya menangkup sebelah pipi Sunggyu. "Waktuku selalu ada untukmu Gyu. Besok pagi aku jemput, ya."

"Ge-geraeyo."

Woohyun memang pantas mendapatkan julukan si mulut manis. Ya Tuhan! Gombalannya mungkin sanggup membuat ikan di seluruh lautan ikut mabuk kepayang.

Blind Love [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang