EPILOG - pt. 1

960 79 226
                                    

***** Blind Love *****




Woohyun dengan napas tersengal berulang kali mengetuk pintu kamar Sunggyu.

"Gyu, buka."

"Iya tunggu."

"Buka saja dulu. Aku haus."

"Sebentar! Aku belum pakai baju!"

"Mwo?!! Yahh!! Buka sekarang atau aku dobrak."

"Hyun!!!"

"1... 2... 3...!!"


Woohyun sudah bersiap akan menabrakkan dirinya saat pintu terbuka dari dalam. Sunggyu dengan piyamanya yang masih berantakan berdiri menyambutnya.

"Tidak sabaran." Sunggyu berkomentar.

"Katanya belum pakai baju."

"Tadi iya, habis ganti."

"Aku kira sengaja untuk menggodaku."

"Cepat masuk! Katamu tadi haus."

Woohyun mengekor di belakang Sunggyu. Pemandangan yang tersuguh membuat Woohyun ternganga. Dibanding dengan lingkungan yang kumuh, apartemen Sunggyu sangatlah rapi dan bersih. Semua tertata pada tempatnya. Bahkan lantai terasa kesat saat dipijak.

"Minum lah. Aku tak punya kulkas, jadi tak ada air dingin ataupun jus."

"Gomawo Gyu."

Woohyun menenggak segelas air putih. Baru pertama kali dia diijinkan masuk oleh Sunggyu. Sebelumnya paling hanya mengantar sampai depan pintu.

"Mau teh jahe?" Sunggyu menyalakan kompor, tanpa dispenser untuk membuat teh dia harus menaikkan seteko air dan menunggunya sampai mendidih.

Woohyun hanya berdeham mengiyakan. Dia mengedarkan pandangan ke seisi ruangan. Sempit dan sangat minimalis, tapi Sunggyu menata semuanya dengan rapi.

Sejujurnya Sunggyu masih gugup kalau harus bertatapan langsung dengan Woohyun. Mengingat sikapnya tadi yang terlalu berani padahal mereka baru saja saling menyatakan perasaan. Tanpa sadar Sunggyu terus menggigit bibir bawahnya.

Woohyun yang berdiri di belakangnya dapat melihat pantulan wajah Sunggyu dari dinding teko. Dia tersenyum. Sunggyu sangat manis. Didekatinya perlahan si hamster manis itu lalu melingkarkan lengannya ke depan dada Sunggyu.

"Jangan digigit terus nanti berdarah." tuturnya lalu menelusupkan wajahnya ke tengkuk Sunggyu. Sunggyu punya aroma yang khas, bukan sewangi parfum tapi bisa membuatnya tenang.

Awalnya memang terasa aneh dan canggung, tapi berubah sangat nyaman. Sunggyu menyandarkan tubuhnya pada dada bidang Woohyun.

"Maaf aku membuat semuanya jadi lama. Kau harus menunggu selama ini."

"Gwaencanha. Itu setimpal dengan mendapatkanmu malam ini."

"Berhenti mengatakannya seperti itu."

"Wae?"

"Aku tidak memberikanmu apapun malam ini."

Kelihatannya Sunggyu salah menangkap maksud Woohyun. Terbukti dari wajahnya yang merona merah karna perkataan Woohyun. Mendapatkanmu malam ini?

"Eiii... memangnya apa yang ada di otak cerdasmu ini Gyu?"

"A-aniyo, eobseo!"

"Hehe... Terserah apa yang kau pikirkan, yang jelas aku mencintaimu lebih dari apapun. Aku yang akan menjagamu mulai sekarang. Dan jangan pernah ragu untuk bersandar padaku, kapanpun itu. Ingat ya."

Blind Love [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang