Peluh tak lagi berarti
Bila jiwa gersang tak terbanjiriNafas tak juga terasa penting
Ketika hati telah luluh keringRedup cahaya matamu pertanda satu arti
Kurus tubuh berbalut tulang buatku mengertiEngkau tak lagi sanggup berdiri
Bukan menyerah, namun mencoba tak peduliBiarlah langit tinggal jadi saksi
Akan tubuh yang kini merasa tak berartiRemuk redam jiwa dan raga yang kau rasa
Tak lagi kau paham penyembuhnyaKau hanya ingin berhenti
Duduk meski harus tersungkurBukankah itu pertanda tak sanggup lagi ?
Meniti tiap inci isi dunia iniKau hanya ingin melepas semuanya
Menerbangkan jiwa meski tak ke nirwana
Kau hanya ingin tertidur lelap
Bersama dengan ditelannya raga dalam duka
KAMU SEDANG MEMBACA
Puisi Gundah Gulana
PoetryDi sini semua berawal, Memulai apa yang ingin kutuliskan, Dibalik ini penuh ketidakpastian, Diisi penantian dan juga harapan, Memulai jalan untukku ke depan, Mungkin ini takkan menarik, Tak seperti kisah-kisah cinta klasik, Atau tak seheboh drama te...