Burung camar yang terbang pasti kembali
Begitu pula engkau yang terpaksa pergi
Bukan tanpa alasan namun memang demikianBersolek manja batuan karang diterpa ombak
Lihat burung besenda gurau tak tertebakMengapa aku tak bisa sebebas burung ?
Tak perlu memutar otak mencari sesuap nasi
Terbang bebas kemanapun aku pergiMengapa ada serakah untuk duniawi ?
Bila hidup tak harus selalu tentang materiNamun angkara punya beribu cara
Membusukkan hati dengan cahaya permata
Menggelapkan jiwa dengan silau duniaTak sadarkah kau yang ada di sana ?
Dekat keluarga dan tak dapat apa-apa
Dibanding melancong jauh demi apa yang tak ada habisnyaAku duduk disini, mencoba merenungi
Di lepas pantai bersama ribuan mimpi
Hanya berharap besok masih ada tepi
KAMU SEDANG MEMBACA
Puisi Gundah Gulana
PoesíaDi sini semua berawal, Memulai apa yang ingin kutuliskan, Dibalik ini penuh ketidakpastian, Diisi penantian dan juga harapan, Memulai jalan untukku ke depan, Mungkin ini takkan menarik, Tak seperti kisah-kisah cinta klasik, Atau tak seheboh drama te...