Empat: pukulan membawa berkah

1.1K 75 10
                                        

"Awwww, pelan pelan"
Ucap Devin kesakitan.

"Iya iya, gue juga udah pelan kali" ucap Marsha lalu mengobati luka Devin.

"Makanya lo kalo gak tau apa apa gak usah ikut ikutan". Ledek Devin.

"Ya kan gue niat nya juga baik"

"Udah selesai" lanjut marsha.

Marsha pun mengambil kotak obat itu dan pergi.

"Ehh, tunggu" ucao devin menahan langkah Marsha.

"Makasih" lanjut Devin.

"Iyah, sama sama"

****

Marsha berjalan pelan, menunggu supirnya datang untuk menjemputnya.
Tak lama Devin menghampiri Marsha dengan motornya.

"Lo lagi nungguin siapa?" Tanya Devin.

"Supir" jawab Marsha.

"Mau gue anter pulang gak?" Ucap Devin yang membuat Marsha terheran.

"Gak perlu, lo pulang duluan aja"

"Kalo lo gk mau gue anter, gue bakalan temenin lo sampai dijemput"

Marsha terbelalak
"Gue kan udh bilang gk perlu"

"Gak peduli"
Devin masih tetap bertahan pada pendiriannya.

"Ini anak satu kok jadi berubah ya??? Ahhh bomat!" Batin Marsha.

Sudah beberapa jam berlalu sementara masih blum ada yang menjemputnya.

"Ayo lah gue anter aja pulangnya, udah mulai gelap nihh"
Ucapan Devin itu membuat Marsha berpikir 100 kali.

"Ya udah dehh" Marsha pun menaiki motor Devin, dan memakai helm.

***

Devin keluar dari kamar mandi dengan handuk di kepalanya, ia berniat untuk mengerjakan pekerjaan rumahnya.
Ketika ia hendak mengambil buku dari laci nya, ia tidak sengaja menjatuhkan sebuah catatan.

"About me" tertulis judul itu di sampul buku.
Akhirnya Devin pun meluangkan waktu untuk bernostalgia.

"Hari ini adalah hari pertamaku bersekolah di SMA, gak kerasa perasaan kemaren aku baru aja masuk TK. Dan semoga saja tuhan berpihak kepadaku dengan mengirimkan kaka kaka kelas yang kaga galak."

Devin tertawa kecil ketika membaca buku diary itu.
Ia pun melanjutkan halaman selanjutnya.

"Aaaahhhh, tadi aku ketemu sama cowo yang ganteng bangettt, dan kita dihukum bareng sama kaka kelas, emang sih gak se romance di film atau di ftv ftv itu, tapi seenggaknya kita bisa saling kenal"

.
.
.
.

Marsha dan ibunya tengah menikmati makan malam.

"Ohh iya Marsha, tadi mang ujang pergi pulang kampung soalnya istrinya lagi sakit, maaf ya mama gak sempet jemput. Tapi besok mama janji bakal jemput" ucap ibu Marsha.

"Gak perlu, Marsha bisa sendiri kok. Lagian pasti mamah bakalan sibuk dan lebih inget pekerjaannya daripada anaknya sendiri"

"Marsha,,, mamah tau kalo, mamah gak akan pernah bisa sesempurna papah kamu. Tapi mamah akan berusaha menjadi yang terbaik buat kamu"

"Mamah sayang marsha?"

"Tentu nak"

"Kalo gitu kenapa, mamah dulu ninggalin papah dan Marsha?"

"Mamah itu berusaha membuat kamu berkehidupan lebih baik"

"Marsha gak perlu harta yang busa mamah suguhkan, tapi Marsha itu cuman perlu kasih sayang dan kehidupan yang normal. Dulu Marsha bangga punya orang tua kaya mamah, tapi sayang sekarang Marsha malu punya orang tua yang ninggalin anaknya sendiri"
Marsha pergi tanpa menghabiskan makan malamnya.
Sementara ibunya hanya bisa menghela nafas, karena ia memaklumi bahwa Marsha masih sedih atas kepergia ayahnya.

***



"Aku mencintai seseorang yang sudah jelas tidak akan pernah menjadi milik ku, aku menyayangi seseorang yang jelas jelas hanya menggangap ku sebagai sahabat.
Aku sudah menunggu nya lama,
Tapi dia tak pernah melihat ku sedikitpun. Aku bisa berbuat apa, aku hanya bisa mencintainya dalam diam. "
.
.
.
.




Marsha berlari menuju kelasnya, ia takut terlambat dan diamarahi oleh guru IPS yang sangat sangat killer.
Sesampainya di kelas, ternyataa,,,,,
Tak ada satupun orang disana.

"Lahhh, ni bocah bocah pada kemana?!" Tanya Marsha kepada dirinya sendiri.

Ia melirik jam nya dan sudah jam setegah delapan. Merasa belum puas dengan jawabannya, ia pun melihat handphone nya yang sedari tadi di tas dan
Ternyata baru jam enam.

"Arghhhhhhh, pantesan aja masih dingin gini, gue juga bego banget lagi".
Marsha tak ada pilihan lain selain menerima nasibnya.
Lalu Marsha pun memilih untuk pergi ke perpustakaan, daripada melamun di kelas.


.
.
.

Marsha memilih milih novel untuk dia baca lalu ia melihat ada novel yang terlihat menarik, tapi saat ia menggambil buku itu ada pula orang yang hendak menggambilnya.

"Devin"




***




Hai guys maap sebesar besarnya author baru ngeupdate ni cerita, soalnya wattpad author itu sempet error dan gak bisa dipake, alhasil author harus nunggu sampe ni apl bener lagi.
Dan author juga bener bener sibuk sama sekolah soalnya author itu sekolah siang sampe sore, udah pulang sekolah harus belajar, dan keesokan paginya sangat sempit waktunya buat nulis. Author juga kayanya bakalan disibukin sama kegiaatan osis.
Lalu athor juga lagi sibuk sma nulis novel dan nyari info casting gitu dehhh.
Doain ya moga author bisa cepet cepet jadi artis dan penulis.

Ya udah kalo gitu sampe jumpa ya di eps selanjutnya.

Ai lop yu, muahhhh
~hamkasyah

"JAFTY "Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang