"Kenangan membuat kita ingat tentang apa yang kita lakukan di masa lalu, hanya bersama kenanganlah kita bisa tersenyum dan menangis saat mengingatnya"
Hari ini adalah hari jum'at, hari yang di tunggu - tunggu seluruh murid kelas X mipa 1, pada saat jam olahraga X mipa 1 free alias bebas. Kali ini hallen berdiam diri di kantin bersama makanan yang tersedia di atas meja yang siap di santap, hallen menatap gelas bening yang memantulkan wajah yang sangat familyar di dalam otaknya, saat orang itu melayangkan tangan nya ke udara.
" jangan coba coba mau ngagetin aku "
" yaelah... len cuma mau angkat - angkat tangan doang kok"alasan yang diutarakannya.
" Iya, cuma mau ngangkat tangan tapi ujung ujungnya mau ngeluarin kata DEER kan?? " Kata hallen dengan penuh penekanan suara pada kata DEER.
" He..he..he.. tau aja sih lo " cengir aini sambil mengambil minuman milik hallen yang ada di atas meja.
Ya.... itu dia sahabat yang selalu buat aku kesel dengan semua tingkah dia yang konyol, tapi aku sayang banget sama dia, karena yang bisa ngertiin, nasehatin, teman curhat, selain keluarga aku itu aini, apalagi masalah hangouts aduhh.. sahabat aku banget deh. Namanya ratu aini hendrianto putri tunggal dari bapak hendrianto orangnya baik, cantik, kalau masalah sikap dia bisa mengkondisikan suasana, pintar, mudah bergaul, klw ngaji sama nyanyi suaranya merdu banget, dan 1 lagi dia mayoret di sekolah kami.
" Nyengir nyengir aja, tangan tuh gak usah geser - geser minuman aku juga kali ai " kata hallen sambil mengambil minuman dari tangan aini yang belum sempat di minum sama aini.
" Idih.. pelit amat sih lo, baru minuman yang gue ambil gimana nanti kalu pacar lo yang gue ambil "cerocos aini dengan wajah yang cemberut.
" Hmm... ya udah ni ambil, gtu aja ngambek hu.." ledek hallen malihat temannya yang mengerucutkan bibirnya.
"Gak mau!! maunya yang lain titik. klw gk, gue bakalan ngambeknya lama ni." Ancam aini pada hallen.
" ya udah deh sana pesan nanti aku bayar" bujuk hallen.
"Bener ni len??" Tanya aini untuk memastikan pendengarannya tadi.
Hallen mengangguk karna males jawab pertanyaan nya aini dengan kata - kata, setelah merasa dapat jawaban dari hallen mata aini pun berbinar**, aini langsung memeluk hallen dengan sangat erat.
"Akh..akh.. aku. gak. bi..sa na..fas ai" teriak hallen dengan berusaha melepas pelukan aini.
" he... he.. sory,sekali lagi gue tanya, lo ikhlas kan traktir gue??
"Iya, udah sana pesan, ingat jangan banyak -banyak, uang saku sudah aku menipis" itu kalimat peringatan buat aini dari hallen.
" palingan cuma boong, mana mungkin anak pengusaha yang bisa di bilang besar itu jajan cuma sedikit. Gak mungkin!!" Batin aini
"Yaudah gue pesan dlu ya adek manis... "kata aini mengerjapkan matanya kearah aku, tapii.. melirik ke arah belakang aku.
Saat aku berbalik arah melihat belakang,aku sempat terkaget melihat sosok bermata di julingkan, lidah melet.pas dan tepat dihadapan aku."ASTAGHFIRALLAH" teriak aku sambil menampar dengan tangan ku pelan ke wajah yang di muliki aris.
"Ya allah aris, kamu ini sama aja ya sama aini, taunya buat orang syok jantung aja!!" Omel hallen dengan menggaruk kepala yg tidak gatel.
" abisnya sih lo, taunya ocehin si aini... aja gk ada kerjaan lain apa??" Jawab aris asal ceplos.
Ini aris teman laki - laki aku, dia menjabat sebagai koordinator osis humas di sekolah aku,namanya haris purnomo aji anak dari bapak purnama dia orangnya nyebelin, cerewet, kalau ngomong asal ceplas - ceplos, ganteng lah, hebohnya minta ampun, kalau ada informasi dia heboh, satu kelas geger otak semua di buatnya.
" kalau gak tau apa - apa diem aja!" Bentak aku.
" sate aja kali kalau ngomong" jawabnya.
" san..." ucapan hallen terputus saat aini bertanya
" di sini ada jual sate ya, dimana?" Tanya aini dengan wajah polosnya, yang sudah menghabiskan makanannya sejak tadi.
Hallen menepuk jidatnya sendiri
" lo mau tau?" Tanya aris dengan wajah serius, aini pun menganggukkan kepalanya.
" lo jalan ke gerbang sekolah, belok kiri lurus gak berapa lama ada perempatan belok kanan dah sampai deh. Abis tuh lo ajak gue dan traktirin gue" jelas aris panjang lebar.
" yaelah.. itu namanya di luar dong bukan di sekolah, kalau yang utu mah aku juga tau" kata aini
" ya udah deh, dengerin kalian ribut pusing kepala aku, mendingan aku bayar dulu" kata hallen beranjak dari tempat duduknya.
" ke kelas yuk" bisik aini mengajak aris pergi dari kantin agar tidak kedengaran sama hallen
" emang nya kenapa?" Tanya aris penasaran
"Gak ada apa -apa" bohong aini kepada aris.
" yuk'
~Bude kantin~
" bude punya hallen berapa?" Tanya hallen dengan ramah
" eh.. eneng neng hallen toh, 10 neng" jawab bude kantin
" punya aini bude?" Tanya hallen lagi
" kalo neng aini 30 neng" jawab bude lagi
" tadi aini cuman ngambil mi ayam sama orange jus" kata hallen dengan wajah bingung plus kesel dengan aini.
" tadi neng aini ngambil kue banyak trus di bagi - bagiin sama sidiq dan anak - anak lainnya" jelas bude.
Hallen tarik nafas gusar, lalu membayarkan makanan tdi
" terimah kasih bude".
" iya sama sama" kata bude yang gak kalah ramahnya dengan aku.
~ Kelas~
Hari ini guru rapat sampai jam ngejar mengajar selesai.
" len makasih ya traktirnya" ucap satu kelas termasuk aini, untung aris lagi ada di kelas sebelah kalau gak sudah habis uang saku aku. Aku hanya tersenyum kepada mereka, kecuali aini yang sedari tadi aku cuekin.
" len lo marah ya sama gue, ya gue tau gue salah, gue mintak maaf sama lo" bujuk ai untuk mintak maaf, sambil jalan ke luar gerbang sekolah.
" hm.." gumam ku
"Lo maafin gue kan" tanya ai
" Yaudah gue duluan ya, sidiq sudah nunggu di parkiran" pamit ai
" ya.."jawab hallen
Sidiq pacarnya ai, sidiq teman seangkatan aku, dia pradana peramuka di sekolah aku.
Aku lihat dompet yang menyisikan uang 10 di dalamnya, kalau naik taxi gak bakalan cukup, pesan gojek lupa bawak hp, pilihan terbaik adalah naik angkot.
Tidak perlu menunggu lama angkot pun datang. Menempuh 15 menit, dengan sempit - sempitan akhirnya smpai juga di rumah.
¢¢¢¢¢¢¢¡¡¡¡¡¢¢¢¢¢¢¢¢¡¡¡¡¡¢¢¢¢¢¢¢
Hay readers....
Ini belum ceritanya, capter 1&2 masih tahap pengenalan, ada pepatah mengatakan tak kenal maka tak sayang
Cerita ini hasil imajinasi ku sendiri jadi tolong jangan di copy paste ya .
Selamat membaca semoga anda suka dengan cerita ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
natabale has a story
Teen Fictionmasa lalu tak akan bisa terlupakan, apa lagi tentang sahabat yang selalu ada saat kita senang maupun susah. "Kenangan membuat kita ingat tentang apa yang kita lakukan di masa lalu, hanya bersama kenanganlah kita bisa tersenyum dan menangis saat men...